5 Fakta Puasa sebagai Anti-Aging Alami agar Awet Muda

Dengan berpuasa, sama saja membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Membatasi kalori meningkatkan produksi energi dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan kanker.

Dilansir Bio Age Health, membatasi kalori menurunkan kerusakan sel dan membantu menjaga DNA yang sehat. Ini adalah dua faktor dalam melawan penuaan karena sel yang rusak dan meradang menyebabkan penyakit kronis, sedangkan penuaan dimulai saat DNA melemah. 

Penurunan kalori dapat dilakukan dengan puasa intermittent atau pengaturan pola makan dengan cara berpuasa dalam jangka waktu umumnya 16 jam berpuasa dan 8 jam mengonsumsi makanan. Puasa intermittent dapat memberi manfaat berikut:

• Penurunan kadar insulin untuk mencegah diabetes. 
• Ekspresi gen untuk meningkatkan umur panjang dan mencegah penyakit.
• Puasa intermittent mengurangi peradangan.
• Mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
• Puasa intermittent membuang lebih banyak limbah yang menyebabkab kerusakan sel. 

Melansir laman Science, dalam studi pada hewan pengerat dan manusia menunjukkan bahwa puasa berkala dapat mengurangi lemak tubuh, memangkas kadar insulin, dan memberikan manfaat lainnya yang berguna untuk hidup lebih lama.

Salah satu cara yang terkenal ialah dengan diet puasa 5:2. Diet ini memungkinkan kita untuk makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu. Sedangkan 2 hari setelahnya, dianjurkan berpuasa ketat atau membatasi makan sebanyak 500 hingga 600 kalori. 

Dalam sebuah studi yang dilakukan Queen Mary University of London menemukan bahwa diet puasa 5:2 memiliki efektivitas yang sama dengan diet tradisional. Sebanyak 28% orang yang berkomitmen puasa ini kehilangan setidaknya 5% berat badan mereka.

Dilansir The Brothers Green, dalam studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University (OIST) dan University Kyoto menemukan bahwa selama berpuasa, 44 zat dalam tubuh meningkat dan banyak di antaranya berhubungan dengan manfaat kesehatan. 

Puasa dapat mempercepat metabolisme dan membalikkan proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, beberapa metabolit jumlahnya menurun seperti leucine, isoleucine, dan ophtalmic acid. 

Pada seseorang yang berpuasa, metabolit tersebut meningkat dan memungkinkan meningkatkan molekul yang membantu seseorang hidup lebih lama.

Saat berpuasa, tentunya tubuh kelaparan dalam waktu yang lama karena tubuh memperoleh energi dari makanan. Tanpa asupan makanan, tubuh kita mengandalkan lemak yang disimpan untuk mendapatkan glukosa atau energi. 

Dengan berpuasa meningkatkan purin dan pyrimidine dalam tubuh yang meningkatkan antioksidan dalam tubuh. Dengan begitu, membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan termasuk kesehatan kulit. 

Berdasarkan penelitian, peningkatan antioksidan membantu mempertahankan keseimbangan saat tubuh kelaparan. Proses ini merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengatasi kelaparan. Sehingga, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari berpuasa. 

Ada beberapa makanan yang dapat dikonsumsi untuk berpuasa agar mengurangi tanda-tanda penuaan. Fokuslah pada makanan utuh seperti protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. 

Kamu dapat memilih protein tanpa lemak seperti kalkun, ikan, ayam, tahu, dan polong-polongan untuk membangun dan memperbaiki massa otot.

Adapun jenis lemak sehat yang dapat dimasukkan seperti kacang-kacangan, alpukat, hingga biji-bijian berperan penting dalam meningkatkan regulasi hormon dan fungsi otak. Jangan lupa untuk mengonsumsi asupan vitamin dalam batas wajar.

Itu dia informasi seputar 5 fakta puasa sebagai anti-aging alami agar awet muda yang dapat dijadikan acuan untuk hidup sehat dan tetap muda. Semoga bermanfaat, ya.