Timberland merupakan fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle. Perusahaan berganti nama Timberland karena sesuai dengan produk sepatu bot tahan air miliknya dengan nama yang sama. Merek ini berbasis di Stratham, New Hampshire, AS.
Sebagai langkah berani untuk mengatasi dampak lingkungan dari industri fashion, Timberland mengumumkan tujuan agar produknya memiliki dampak positif bersih terhadap alam pada 2030 dengan memberikan kembali lebih dari yang diperlukan.
Dalam mengejar visi positif bersihnya, Timberland telah menetapkan dua tujuan spesifik yang dapat diukur untuk dicapai pada tahun 2030, yaitu 100% produk dirancang untuk sirkularitas dan 100% bahan alami bersumber dari pertanian regeneratif.
Sirkularitas produk yang dimaksud adalah segala sesuatu memiliki kegunaan dan penggunaan kembali sehingga menjadi lingkaran tertutup.
Misalnya, produk akan dibuat menggunakan bahan yang seharusnya terbuang percuma (botol plastik, kulit bekas, wol bekas). Produk juga akan dirancang untuk dapat didaur ulang pada akhir masa pakainya sehingga dapat dibongkar dan dibuat menjadi sesuatu yang baru.
Sementara untuk pertanian regeneratif, Timberland meluncurkan koleksi sepatu bot pertamanya yang dibuat menggunakan kulit regeneratif.
Kulit ini bersumber dari peternakan regeneratif Thousand Hills Lifetime Grazed di AS melalui mitra sumber Other Half Processing.
Selain kulit, Timberland bekerja sama dengan petani perintis regeneratif untuk merintis rantai pasokan karet, kapas, wol, dan tebu regeneratif baru untuk mencapai tujuan tahun 2030.
Di samping itu, Timberland juga turut menggalakkan program penghijauan. Pada akhir 2019, mereka mencapai target untuk menanam 10 juta pohon. Dan dalam kurun waktu 5 tahun, mereka memiliki target untuk menanam hingga 50 juta pohon.