Identik dengan Kemeja Putih, Brand Lokal Ini Kenalkan Warna Baru

Pendiri Masshiro & Co, Katharina Inkiriwang mengatakan brand yang terinspirasi dari fashion ala Jepang ini berangkat dari kegelisahan ibu menyusui yang cukup kesulitan ketika mencari pakaian yang pas dan nyaman untuk dikenakan saat bekerja. 

"Pertama kalinya kami memutuskan membuat brand ini adalah saat kami menjadi ibu-ibu menyusui yang bekerja di tahun 2015. Aku dan Deborah, saat itu kesulitan mencari baju kerja  yang bisa dibuka kancingnya, mudah dipadukan, dan tidak cepat lecek. Kami mencari solusi untuk diri kami sendiri dan mungkin terinspirasi dari Mamaku yang sering memakai kemeja putih, karena bisa dipadukan dengan segalanya dan tetap rapi," kenang Katharina. 

Katharina mengatakan bersama saudara kandungnya Deborah, mulai dengan iseng-iseng membuat kemeja putih yang tidak mudah lecek, berkualitas, dan bisa dicuci berkali-kali.

"Kami sangat fokus pada produknya, sehingga tidak terlalu memikirkan marketing. Kami ingin produk ini bisa berbicara untuk dirinya sendiri. Kami menemukan bahan yang sesuai dengan cutting yang simpel, dan mulai menawarkannya kepada teman-teman, kerabat, dan keluarga. Mereka merasakan nilai yang kami tawarkan, dan dari situ kami jadi semangat," tambahnya. 

Katharina menyadari ada kecocokan di pasar, terutama kebutuhan perempuan. Walaupun pandemi membuat segalanya lebih sulit, ia mengakui tetap membuat produk klasik. Ketika brand ini pertama kali menawarkan warna hitam, pelanggan tetap loyal karena mereka sudah suka dengan kemeja dan bahannya.

"Loyalitas pelanggan inilah yang membuat kami bisa bertahan selama pandemi dan akhirnya membuka toko di Ashta. Kami mulai dari situ dan pelanggan yang loyal benar-benar menghidupkan kami. Mereka mendapatkan nilai dari produk kami dan ini yang membuat kami terus berkembang. Sekarang, kami memiliki beberapa toko. Toko pertama pop-up di Ashta selama 6 bulan. Setelah pandemi, kami membuka toko di Plaza Indonesia pada Agustus 2021. Pada November 2023, kami membuka di Plaza Senayan. Toko kami yang keempat ini adalah Shop in Shop di Galeri Lafayette, yang pertama kalinya kami mencoba strategi department store. Kami juga hadir di online, yang memang menjadi fokus kami sebelum memiliki toko fisik. Kami juga berpartisipasi dalam bazar-bazar seperti Women International Club Bazzar di JCC, yang membantu kami mendapatkan pelanggan setia," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Rama Dauhan yang merupakan Creative Director dari brand yang terinspirasi dari fashion ala Jepang yang clean and versatile ini menghadirkan nuansa baru yang lebih fresh. 

"Koleksi Spring/Summer 2024 hadir dengan eksplorasi bahan yang baru, pertama kali kita juga punya rose petal color, gaya yang baru, inspirasinya mengingatkan kita pada tahun 90an, pop culture, dan penuh dengan warna dimana itu era saya bertumbuh itulah nostalgia yang pengen saya bawa untuk koleksinya. Mudah-mudahan koleksinya bisa diterima dan bisa menambah referensi styling atau referensi dalam berpakaian yang bisa diterima oleh semua kalangan," katanya. 

Katharina menambahkan untuk bahan yang digunakan pada brand ini adalah katun dan polyester. Bahan ini dipilih karena tidak mudah lecek meskipun sering dicuci. "Kita terus mencari bahan-bahan premium yang membuat pakaian ini nyaman dipakai seharian namun baju tetap tidak lecek, dicuci berapa kali warnanya tidak pudar, itu balik lagi ke kualitas bahan," katanya. Koleksi terbaru ini sudah dapat ditemukan di website dan seluruh toko MASSHIRO&Co. 

Demikian informasi mengenai brand lokal yang berkualitas dan tak kalah dengan merek luar negeri. Semoga membuat Mama semakin bangga untuk memilih produk lokal untuk kebutuhan fashion sehari-hari.