New York Fashion Week Menyoroti Kekuatan Desainer Perempuan

Ketika Veronica Leoni ditunjuk untuk memimpin Calvin Klein pada tahun 2024, dunia mode menyaksikan dengan penuh harap. Ia bukan hanya perempuan pertama yang memegang jabatan direktur kreatif, tetapi tugasnya adalah membangkitkan kembali eksistensi merek tersebut di panggung peragaan busana setelah vakum selama enam tahun. 

Leoni, dengan restu dari Calvin Klein sendiri, mengembangkan pengalamannya yang kaya di berbagai ikon minimalis seperti Jil Sander dan The Row. Hasilnya? Koleksi musim gugur/dingin 2025 yang percaya diri sekaligus bersih, menangkap semangat perempuan yang berpakaian rapi dan menandakan arah baru yang kuat bagi merek tersebut.

Tory Burch telah lama menjadi ikon di kalender New York Fashion Week, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, ia telah merangkul dimensi baru dalam visi kreatifnya yang semakin mengangkat kesuksesannya. Dari sepatu tindik khasnya yang terus berkembang hingga gaun bersulam cermin yang ramai dibicarakan, merek ini terus memikat para perempuan New York modern. 

Burch juga memahami pengaruhnya yang kuat dalam dunia mode masa kini, dengan sering mengundang para trendsetter papan atas, seperti pemenang Love Island, Serena Page, Alix Earle, dan Alexa Chung, ke barisan depan fashion shownya.

Bintang yang sedang naik daun di dunia mode Amerika Serikat, Rachel Scott, sedang mengguncang dunia mode. Baru-baru ini, ia mendapatkan beberapa penghargaan, termasuk penghargaan Desainer Pakaian Wanita Terbaik CFDA 2024, dan itu hanyalah permulaan. 

Desainer kelahiran Jamaika yang berbasis di New York ini adalah ahli kontras, memadukan warna cerah dengan teknik kain halus seperti rajutan untuk menciptakan tampilan yang menolak seragam monokromatik kota tersebut. Kini, dalam sebuah langkah inovatif, Scott telah ditunjuk sebagai direktur kreatif pertama Proenza Schouler, sebuah peran bersejarah yang memberinya platform sempurna untuk menghadirkan suara perempuan yang segar ke rumah mode ternama tersebut.

Sejak mendirikan Khaite pada tahun 2016, Catherine Holstein telah memikat dunia mode. Di tengah lautan kemewahan yang tenang, koleksinya menonjol dengan sentuhan unik yang terinspirasi dari estetika "quiet luxury". 

Meskipun tren ini mulai memudar, Khaite tetap menjadi favorit di kalangan warga paling bergaya di kota ini, menawarkan beragam koleksi yang dicari seperti tas Elena dan celana jeans Danielle.

Berfokus pada pakaian olahraga Amerika yang tak lekang oleh waktu, merek Trish Wescoat Pound menawarkan alternatif yang menyegarkan bagi tren mode cepat. Berawal dari pencarian kemeja putih berkancing sempurna di apartemennya di SoHo pada tahun 2021, merek ini telah berkembang menjadi label New York yang terkenal karena rancangannya yang cermat dan kebutuhan sehari-hari. 

Merek ini benar-benar merupakan karya keluarga, Pound dan putrinya serta penata gaya Jillian, berkolaborasi untuk menciptakan warisan desain yang beresonansi dengan berbagai generasi.

Desainer kelahiran Afrika Selatan yang berbasis di New York, Daniella Kallmeyer, telah membangun namanya dengan keanggunan yang bersahaja, melalui kain-kain yang mengalir, celana panjang berpotongan sempurna, dan rajutan mewah yang menciptakan keseimbangan sempurna antara kemudahan dan gaya sophisticated. 

Apa yang berawal dari toko di pasar pusat kota, dengan butik pertamanya yang melayani perempuan yang selalu tampil keren, telah berkembang menjadi obsesi seluruh kota. Musim panas ini, Kallmeyer membawa desainnya yang halus ke arah kota, merayakan pembukaan butiknya di Madison Avenue dengan kerumunan yang gemerlap, termasuk Chloe Fineman dan Busy Philipps.

Itulah, New York Fashion Week menyoroti kekuatan desainer perempuan. Banyak desain mengagumkan hasil para perempuan di dunia fashion internasional, yang wajib kamu lirik!