Perjalanan Caren Delano Mewujudkan Mimpi Memiliki Fashion Brand, Faboo

Sempat mengalami jatuh bangun, Caren Delano dibantu oleh Fashion Consultant, TBF Consultant 

18 Oktober 2022

Perjalanan Caren Delano Mewujudkan Mimpi Memiliki Fashion Brand, Faboo
Popmama.com/Onic Metheany

Dikenal sebagai seorang Fashion Stylist, Caren Delano meluncurkan sebuah fashion brand bertajuk Faboo. Untuk mengenalkan koleksinya, ia menggelar pameran digital fashion styling dengan tema "Abracadabra".

Koleksi pertamanya dikenalkan dengan menampilkan 188 figur publik dalam foto dan video di LED Tower raksasa berbentuk segi tiga di main atrium Senayan City, Jakarta Pusat, selama 10 hari, dari 7 Oktober hingga 16 Oktober 2022.

Ditemui dalam acara Fashion Talk “How to Scale up your Fashion Brand in Digital Era?” pada Minggu (16/10/2022), Caren Delano mengungkap perjuangannya membangun Faboo di saat masa pandemi. Mimpinya pun bisa terwujud ketika ia bertemu dengan sebuah Fashion Consultant, The Bespoke Fashion Consultant yang memberikan solusi untuk bisa menjadi owner dalam industri fesyen di Indonesia.

Seperti apa Caren mewujudkan mimpinya membuat brand yang sudah ia idamkan sejak dulu. Cek selengkapnya informasi dari Popmama.com berikut ini!

1. Meski sudah banyak dikenal orang, Caren ingin punya karya yang bisa terus dikenang

1. Meski sudah banyak dikenal orang, Caren ingin pu karya bisa terus dikenang
dok.abracadabra

Bukan tanpa tantangan Caren Delano membuat sebuah brand meskipun ia telah dikenal sebagai Celebrity Fashion Stylist di Indonesia. Apalagi ia telah banyak bekerja sama dengan para artis ternama. Oleh sebab itu, ia ingin membuat karya yang bisa diketahui orang hingga ia telah tiada.

"Kalau cuma jadi Fashion Stylist, nanti jika saya meninggal, saya nggak punya karya yang tetap hidup. Saya mikir. Gimana berkontribusi setelah jadi fashion stylist. Tapi kalau punya brand, orang bisa tetap ingat saya."

"Tapi, di Indonesia beda dengan di luar negeri dimana para desainer menjadikan nama mereka sebagai merek, ya pasti orang tahu mereka siapa. Jika nama desainer di Indonesia belum terkenal, maka belum tentu orang lain akan mengenal brand tersebut. Sedangkan nggak sedikit orang yang masih bingung dengan identitas saya. Bahkan ada saja yang DM ke saya minta di makeupin coba," ujarnya. 

Editors' Pick

2. Caren akhirnya bertemu dengan Fashion Consultant untuk dibukakan jalan bisnis

2. Caren akhir bertemu Fashion Consultant dibukakan jalan bisnis
Popmama.com/Onic Metheany

Caren memiliki mimpi untuk memiliki brand sejak 2016 lalu. Ia ingin membuat sebuah Fashion Brand yang sangat mewakili karakter dirinya. Walaupun sebelumnya ia banyak menerima tawaran untuk membuka bisnis, namun belum ada satupun yang sesuai dengan bidang yang ia minati. 

Hingga pada 2020, Caren bertemu dengan CEO The Bespoke Fashion Consultant Melinda Babyanna yang memberikan pencerahan untuknya membangun sebuah merek yang sudah ia impikan.

"Waktu saya ketemu Beby, saya nggak percaya diri baik dengan diri sendiri maupun dengan uang saya. Saya pernah merasa gagal hingga jatuh miskin, ini cukup membuat trauma hingga saya tidak ingin membuat bisnis apapun. Hingga, saya mengenalkan Beby dengan investor karena saya takut dengan uang saya yang keluar. Saya bepikir kalau saya gagal bagaimana nasib saya," katanya.

Caren menambahkan, dengan modal 50 juta rupiah dan tenggat waktu 2 bulan, ia memutuskan mempercayakan mimpinya dibantu diwujudkan oleh The Bespoke Fashion. Namun, perjalanan ternyata tak semulus yang dibayangkan, 2 bulan bukanlah waktu yang cukup untuk membuat brand apalagi saat masa pandemi. 

"Dari mimpi yang sekecil itu ada proses saya yang saya butuhkan. Hingga akhirnya, pertama kali project-nya gagal. Ternyata butuh waktu yang panjang. Hingga sekitar 8 bulan baru bisa menciptakan itu. Dari sini saya belajar, sebagai brand owner kita nggak bisa membuat brand secara instan."

"Saya banyak sekali belajar, mulai dari belajar motif, warna, bahan. Satu kunci jika ingin membuat sebuah brand fashion, kalau mau jadi brand owner kita harus hands on, terjun langsung. Kalau nggak bisa punya waktu, minimal untuk cek barang kamu. Maka, jangan berani untuk memulai, karena bisa memengaruhi proses dari brand kamu sendiri, apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan," tambahnya. 

3. Seiring perkembangan zaman, industri fashion kini sudah bergeser ke pemasaran digital

3. Seiring perkembangan zaman, industri fashion kini sudah bergeser ke pemasaran digital
Popmama.com/Onic Metheany

Pada talk show tersebut, Caren juga sempat menyinggung bahwa kini industri fashion sudah bergeser ke era digital. Konsep digital menjadi salah satu market yang menarik perhatian konsumen.

Dalam mengenalkan Faboo, Caren turun langsung dalam pameran yang diadakan di Senayan City. Selain menampilkan berbagai koleksi yang hampir seluruhnya didominasi warna fuschia, Caren menampilkan sebuah instalasi digital para selebritis yang menggunakan koleksinya. 

Konsep digital ini mendapatkan perhatian dari Melinda Babyannam menurutnya saat ini ritel fashion dapat bertahan bukan karena konsep marketing yang by text book tapi harus adaptif terhadap perubahan yang begitu cepat.

"Contohnya pemanfaatan koncep O2O commerce atau online to offline commerce, bisa diterapkan, atau jika sudah punya toko offline bisa menerapkan strategi bisnis dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital yaitu menggabungkan cara belanja fisik dan digital, contohnya adanya instore experience seperti virtual fitting room,” jelas Melinda Babyanna. 

4. Bagaimana bisnis fashion lokal bisa bertahan?

4. Bagaimana bisnis fashion lokal bisa bertahan
dok.abracadabra

Dalam talk show bertajuk “How to Scale up your Fashion Brand in Digital Era?”,  Melinda juga memberikan penjelasan mengenai peran dan supporting system secara integrated sangat dibutuhkan apalagi dalam menghadapi sirkular ekonomi digital.

Penggunaan aplikasi digital dalam ranah online sangat diperlukan dalam sebuah brand. Improvisasi di online store harus terus dilakukan.

“Salah satunya adalah penggunaan 3D design dalam tampilan katalog yang ada di website brand. Hal ini memudahkan para customer atau calon pembeli untuk memahami item koleksi yang ingin dibeli secara detail dan memberikan experience digital yang baru,“ kata Melinda Babyanna. 

5. Pengaruh digital terhadap industri mode

5. Pengaruh digital terhadap industri mode
Pexels/Picjumbo-com-55570

Pengaruh digitalisasi terhadap industri mode nggak hanya dilihat dari lonjakan jumlah fashion brand tapi juga daya popularitas dan seleksi alam label mode yang telah ada.

Banyak fashion brand baru yang menuai sukses besar dalam waktu yang singkat, atau pemain lama yang dahulu terlihat biasa kini menjadi semakin terkenal. Sebaliknya, ada pula label mode baru dan lama yang terus menurun atau bahkan tutup karena kalah dalam persaingan. 

“Jika ditilik secara saksama, desainer mode atau fashion brand yang unggul di masa kini adalah mereka yang dapat melebarkan sayap kreativitasnya pada media digital," tegasnya. “Untuk terjun dalam ranah digital, pemain pasar mode atau fashionpreneur harus presisi dalam pemilihan media juga eksekusinya.”

Demikian ulasan mengenai perjalanan Caren Delano dalam mewujudkan mimpinya dalam membuat sebuah brand sendiri.

Bukan perkara mudah, meski Caren sudah memiliki nama, urusan membangun sebuah bisnis ia turut mempercayakan mimpinya pada Fashion Consultant. 

Bagaimana dengan kamu, apakah ingin memiliki brand fashion yang besar seperti Caren Delano?

Baca juga:

The Latest