Ikatan Dokter Anak Indonesia mengatakan bahwa penularan hepatitis akut yang saat ini sedang menjadi sorotan diduga melalui fekal-oral atau saluran cerna.
Dugaan tersebut muncul dikarenakan serupa dengan penularan Rotavirus dan Adenovirus yang menyebabkan diare.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada penemuan pasti mengenai penyebab dari penyakit yang menyerang anak-anak di bawah usia 16 tahun tersebut.
"Secara umum hepatitis akut, terutama A dan E, itu penularan lewat saluran cerna, fekal-oral juga, mirip dengan diare Rotavirus," ujar Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gatro-hepatologi IDAI, Muzal Kadim dalam diskusi yang diadakan oleh IDAI secara virtual.
Muzal mengatakan karena ditransmisikan melalui fekal-oral, artinya virus yang menyebabkan hepatitis akut itu menular melalui tangan, air, makanan yang tercemar, hingga alat makan seperti sendok dan piring.
"Lalu yang Adenovirus yang diduga (menjadi penyebab penyakit hepatitis akut) masih belum pasti, yang ada di beberapa kasus itu juga, belum pasti, itu lewat saluran cerna," ujar Muzal.
Dirinya meminta kepada orangtua untuk mewaspadai penularan virus penyebab hepatitis akut tersebut. Salah satunya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan asupan makanan anak-anak, kualitas air, serta lingkungan sebagai langkah pencegahan dari penyakit hepatitis akut.
Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada orang tua untuk tetap secara disiplin protokol kesehatan yang selama ini telah diterapkan sebagai langkah pencegahan Covid-19.