Hati-Hati! Ini 9 Efek Samping Intermittent Fasting

Meski memiliki banyak manfaat positif, ternyata intermittent fasting juga memiliki efek samping loh

26 April 2022

Hati-Hati Ini 9 Efek Samping Intermittent Fasting
Pexels/Moose Photos

Metode untuk menurunkan berat badan bermacam-macam, salah satunya melalui intermittent fasting (puasa intermiten). Intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara puasa makan selama rentang waktu tertentu.

Menurut penelitian, intermittent fasting memang memiliki beberapa manfaat positif, seperti dapat menurunkan berat badan, menurunkan faktor resiko penyakit jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, hingga mengontrol gula darah dalam tubuh. 

Tapi, selain memiliki manfaat yang positif, ternyata intermittent fasting juga memiliki efek samping untuk tubuh.

Apa saja? BerikutPopmama.com berikan informasinya yang telah dirangkum dari laman Healthline.

1. Peningkatan rasa lapar

1. Peningkatan rasa lapar
Pexels/Adrienn

Merupakan hal yang wajar jika rasa lapar menjadi salah satu efek samping yang terjadi saat melakukan intermittent fasting. Ketika kamu mengurangi asupan kalori dalam tubuh, peningkatan rasa lapar mungkin bisa terjadi.

Tapi jangan khawatir! Gejala lapar akan hilang jika tubuh sudah mulai beradaptasi dengan pola puasa yang teratur.

2. Munculnya rasa sakit kepala

2. Muncul rasa sakit kepala
Pexels/Mikael Blomkvist

Sakit kepala menjadi efek samping umum selanjutnya yang bisa terjadi saat intermittent fasting.

Biasanya, efek ini akan muncul saat hari-hari pertama menjalankannya. Pengaruhnya dapat bermacam-macam, bisa karena penurunan gula darah hingga kekurangan asupan kafein saat berpuasa bagi kamu yang terbiasa mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak. 

Menurut peneliti, rasa sakit yang muncul biasanya terletak di daerah otak depan dan memiliki intensitas yang ringan hingga sedang.

3, Masalah pencernaan

3, Masalah pencernaan
Pexels/Andrea Piacquadio

Masalah pencernaan seperti sembelit, diare, mual, hingga kembung, adalah gejala yang mungkin dialami oleh orang-orang yang melakukan intermittent fasting.

Pengurangan asupan makanan memang dapat berdampak negatif pada pencernaan, seperti menyebabkan sembelit dan efek samping lainnya. Selain itu, perubahan pola makan juga dapat menyebabkan masalah seperti kembung dan diare.

Konsumsi makanan bernutrisi yang kaya serat saat periode makan akan membantu mengatasi masalah sembelit. 

Editors' Pick

4. Terjadinya perubahan mood

4. Terjadi perubahan mood
Pexels/Nathan Cowley

Saat melakukan intermittent fasting, beberapa orang mungkin akan mengalami iritabilitas—perilaku atau respon seseorang terhadap lingkungan sekitarnya yang menyebabkan rasa frustasi, serta beberapa gangguan mood lainnya. 

Hal ini disebabkan ketika gula darah rendah yang terjadi selama periode puasa, dapat menyebabkan iritabilitas, kecemasan, dan konsentrasi yang buruk.

5. Merasa lelah dan rendah energi

5. Merasa lelah rendah energi
Pexels/Andy Barbour

Gula darah yang rendah dapat menyebabkan kamu merasa lelah dan lemah selama berpuasa. Selain itu, intermittent fasting juga bisa menyebabkan gangguan tidur pada beberapa orang yang membuatnya menjadi lelah di siang hari. 

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting sebenarnya dapat mengurangi kelelahan, terutama saat tubuh mulai beradaptasi dengan periode puasa yang teratur.

6. Bau mulut yang tidak sedap

6. Bau mulut tidak sedap
Pexels/Sora Shimazaki

Munculnya bau mulut yang tidak sedap saat puasa terjadi karena kurangnya aliran saliva dan peningkatan aseton di dalam nafas.

Puasa juga menyebabkan tubuh menggunakan lemak untuk bahan bakar, di mana aseton merupakan produk sampingan dari metabilisme lemak, sehingga meningkatkan darah dan napas selama berpuasa.

Terlebih lagi, dehidrasi—yang juga menjadi salah satu efek samping intermittent fasting, membuat mulut kering yang menyebabkan keluar bau yang tidak sedap. 

7. Munculnya gangguan tidur

7. Muncul gangguan tidur
Pexels/Andrea Piacquadio

Di beberapa penelitian, gangguan tidur seperti tidak dapat tertidur atau terus tertidur menjadi efek samping paling umum yang terjadi akibat intermittent fasting.

Dalam sebuah studi tahun 2020, dari 1.442 orang yang diamati, dilaporkan bahwa 15 persen dari peserta tersebut mengalami gangguan tidur saat berpuasa. Hal ini juga lebih sering terjadi dibandingkan dengan efek samping lainnya. 

8. Dehidrasi dalam tubuh

8. Dehidrasi dalam tubuh
Pexels/Engin Akyurt

Selama awal puasa, tubuh akan melepaskan sejumlah besar air dan garam di dalam urin, yang dikenal sebagai proses diuresis. Jika hal ini terjadi dan kamu tidak segera mengganti cairan yang hilang tersebut, kamu bisa mengalami dehidrasi dalam tubuh. 

Agar tetap terhidrasi dengan baik, konsumsi air sepanjang hari dan pantau warna urin yang keluar dari tubuh. Idealnya, urin sehat akan berwarna terang dan jika urin berwarna gelap, bisa menjadi tanda terjadinya dehidrasi. 

9. Kekurangan gizi

9. Kekurangan gizi
Pexels/Adonyi Gábor

Saat melakukan intermittent fasting, pastikan untuk selalu mengisi kembali tubuh dengan nutrisi yang cukup. Jika tidak, hal tersebut dapat menyebabkan kamu kekurangan gizi.

Tidak membatasi asupan kalori ke dalam tingkat yang ekstrim menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan gizi dan komplikasi kesehatan lainnya saat melakukan intermittent fasting. 

Nah, itu dia efek samping yang bisa terjadi pada intermittent fasting. Saat melakukan intermittent fasting, pastikan untuk selalu berhati-hati untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping tersebut, ya. Paling penting adalah lakukan konsultasi kepada ahli gizi terlebih dahulu sebelum memutuskan metode diet jenis apapun. 

Baca juga:

The Latest