Apa Itu BBM Bobibos? 3 Hal yang Perlu Papa Ketahui

Bobibos adalah singkatan dari “Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos”. Bhan bakar ini berasal dari jerami, ampas singkong, dan limbah pertanian lain yang diolah menjadi biofuel.

Proses pengolahan menggunakan metode biokimia tertentu, sehingga bahan organik dapat diubah menjadi cairan yang bisa dibakar. Ide Bobibos muncul untuk memanfaatkan limbah pertanian, yang biasanya dibakar atau dibuang, sehingga bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi petani.

Menurut pengembang, satu hektar sawah berpotensi menghasilkan ribuan liter Bobibos bila teknologi ini diterapkan secara optimal. Ini menjadikan Bobibos sebagai contoh inovasi yang berpotensi mendukung ekonomi lokal.

Meski begitu, Papa perlu tahu bahwa formula lengkap dan metode pengolahan Bobibos belum dipublikasikan secara resmi, sehingga masih harus diuji oleh lembaga independen.

Sampai saat ini, Bobibos lebih tepat dianggap sebagai proyek penelitian dan pengembangan, bukan bahan bakar siap pakai.

Salah satu hal yang membuat Bobibos ramai diperbincangkan adalah klaim bahwa bahan bakar ini memiliki angka oktan tinggi, sekitar RON 98.

Beberapa video pengujian informal memperlihatkan mesin kendaraan bisa menyala, dan asap yang keluar tampak lebih sedikit dibandingkan BBM biasa.

Meski demikian, Kementerian ESDM menegaskan bahwa klaim ini belum diuji secara resmi. Setiap bahan bakar baru wajib melewati beberapa tahap, termasuk:

• Uji laboratorium standar: menentukan angka oktan, stabilitas bahan, kandungan air, sulfur, dan komposisi kimia lainnya

• Uji emisi resmi: memastikan pembakaran tidak menimbulkan polusi berlebiha

• Uji kompatibilitas mesin: memastikan aman untuk berbagai jenis kendaraan

• Sertifikasi mutu: syarat sebelum mendapatkan izin edar

Beberapa pakar energi juga mengingatkan bahwa Papa tidak boleh terlalu percaya pada video viral atau uji mandiri. Kualitas bahan bakar yang belum diuji bisa menimbulkan risiko bagi mesin kendaraan.

Jadi meski Bobibos menarik, klaim RON tinggi masih memerlukan konfirmasi ilmiah. Bobibos memiliki potensi sebagai biofuel, namun klaim performa masih harus diuji lebih lanjut agar aman digunakan secara luas.

Ini menjadi perhatian penting bagi Papa yang ingin mengikuti perkembangan bahan bakar baru ini.

Saat ini, Bobibos belum memiliki izin edar resmi dan belum dijual di pasaran. ESDM menegaskan bahwa Bobibos masih dalam tahap evaluasi laboratorium dan uji teknis, sehingga tidak boleh diperjualbelikan.

Artinya, jika Papa menemukan penawaran Bobibos di pasaran, sebaiknya berhati-hati karena produk tersebut belum sah secara regulasi.

Pemerintah meminta agar pengembang Bobibos mengajukan uji mutu resmi agar klaim performa dapat diverifikasi secara ilmiah. Beberapa pengamat menyebut bahwa Bobibos memiliki potensi sebagai bahan bakar nabati.

Indonesia sendiri memiliki limbah pertanian melimpah yang bisa dimanfaatkan. Namun hingga saat ini, Bobibos lebih tepat dianggap sebagai inovasi yang sedang dikembangkan, bukan BBM siap pakai.

Bobibos menarik perhatian publik bukan hanya karena klaim teknisnya, tetapi juga karena relevansinya dengan konteks sosial-ekonomi dan lingkungan di Indonesia.

Bobibos adalah inovasi menarik seperti mengolah bahan bakar nabati dari jerami dan limbah pertanian yang memiliki potensi ramah lingkungan dan bisa memberi nilai tambah ekonomi.

Dengan kata lain, Papa boleh optimis terhadap potensi Bobibos, tapi tetap bersikap kritis dan menunggu hasil resmi sebelum mempercayai klaim viral di media sosial.