Dibalik manfaatnya, water fasting juga memiliki beberapa risiko kesehatan, seperti:
Setelah membatasi kalori untuk waktu yang lama, saat kamu mengonsumsi kembali makanan (terutama dalam jumlah yang banyak) dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan dan rasa mual.
Meski peluangnya kecil, orang yang memasukkan kembali kalori terlalu cepat dapat berisiko mengalami sindrom refeeding. Kondisi ini bersifat fatal dan melibatkan perubahan metabolisme dengan cepat. Biasanya, hal ini terjadi pada orang dengan kekurangan gizi.
Dengan membatasi kalori, secara nggak langsung kamu juga membatasi asupan vitamin, mineral, asam lemak, asam amino, dan elektrolit. Asupan tersebut dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan benar.
Meskipun kamu meminum air selama diet, tapi kamu bisa mengalami dehidrasi juga, lho. Hal ini dikarenakan, setidaknya 20% dari konsumsi air harian berasal dari makanan yang kamu makan.
Terlalu banyak mengonsumsi air dapat menyebabkan hipotensi. Hipotensi merupakan tekanan darah yang sangat rendah, sehingga menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan.
Hiponatremia terjadi ketika air dan garam yang hilang melalui keringat dan hanya digantikan oleh air saja. Selama melakukan water fasting, kamu tidak disarankan untuk berolahraga karena dapat kehilangan garam melalui keringat.
Itu dia pengertian water fasting beserta manfaat dan bahayanya. Jadi, kamu tertarik untuk water fasting atau diet air?