Apa Penyebab Kandungan Parasetamol yang Tinggi di Perairan Jakarta?

Berita cukup mengagetkan terjadi di Jakarta. Terjadi pencemaran parasetamol di teluk Jakarta. Namun, hal ini bukan temuan baru.
Sesaat setelah ada artikel sains yang diunggah di sciencedirect.com tentang perairan Teluk Jakarta, masyarakat langsung heboh. Masalahnya, di sana disebutkan bahwa perairan Jakarta mengandung kontaminasi parasetamol yang cukup tinggi.
Meski bukan temuan baru, hal ini menjadi perhatian daerah setempat, bahkan negara.
Untuk lebih detailnya, Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
1. Jurnal yang mengangkat tentang pencemaran

Bulan Agustus 2021 lalu, Marine Pollution Bulletin mengunggah artikel di sciencedirect.com. Artikelnya berisi tentang tingginya konsentrasi parasetamol di air Teluk Jakarta.
Dalam artikel tersebut, ada 2 titik yang mengandung konsentrasi paling tinggi yaitu di Angke (610 ng/L) dan Ancol (420 ng/L). Selain kandungan parasetamol, penelitian tersebut juga menunjukkan adanya kandungan metal di dalam air laut di sana.
2. Manfaat parasetamol bagi kesehatan

Parasetamol sendiri adalah jenis obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit seperti sakit kepala, sakit punggung, sakit gigi, badan ngilu, nyeri otot, nyeri haid, dan sakit setelah operasi.
Selain itu, parasetamol juga digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi gejala pilek dan flu. Tingginya kandungan yang ada di dalam air laut bisa diakibatkan oleh banyak penyebab.
3. Dugaan penyebab air terkontaminasi parasetamol dengan cukup tinggi

Para peneliti LIPI pun buka suara mengenai kemungkinan pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta. Setidaknya ada 3 kemungkinan. Dugaan itu berasal dari konsumsi masyarakat yang belebiihan, rumah sakit, serta industri farmasi yang tidak membuang limbah dengan baik.
Untuk masalah konsumsi masyarakat, bisa diasumsikan dari tingginya angka penduduk di Jakarta dan bebasnya peredaran obat yang dijual tanpa resep dokter.
Jika dari rumah sakit dan industri farmasi, bisa berpotensi sebagai sumber pencemaran jika tak punya sistem pengelolaan air limbah yang optimal.
4. Dampak pencemaran ini bagi lingkungan

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin mengatakan ada sejumlah dampak buruk pencemaran kandungan parasetamol di Teluk Jakarta.
Menurutnya, kandungan parasetamol yang ditemukan tidak berada di tingkat yang bisa membahayakan manusia. Malah, tingkatan ini bisa saja memiliki efek pada eksosistem di dalam perairan tersebut.
Meski sampai saat ini, dikatakan belum ada temuan efek samping langsung antara hewan laut dan pencemaran parasetamol di air.
5. Tindak lanjut dari temuan tersebut

Menanggapi temuan yang mencengangkan tersebut, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengaku sudah memantau secara rutin mengenai kualitas air di jakarta.
Memang, ia juga mengaku, bahwa variabel pencemaran parasetamol tidak termasuk dalam pantauan rutin tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk mengusut dari mana sumber pencemaran tersebut.
Semoga saja sumber pencemaran bisa ditemukan sehingga tidak lagi merusak alam yang saat ini juga sudah mengkhawatirkan.



















