Tantrum memang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami tekanan emosional yang besar.
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola emosi ini dengan lebih baik:
Kenali pemicu emosi: Penting untuk mengenali apa saja yang memicu tantrum. Dengan mengetahui pemicunya, kita bisa lebih siap menghadapinya dengan cara yang lebih tenang.
Latihan menenangkan diri: Salah satu cara untuk meredakan emosi yang memuncak adalah dengan berlatih pernapasan dalam atau meditasi.
Ekspresikan emosi dengan sehat: Alih-alih memendam perasaan atau meledak dengan tantrum, Mama bisa mencoba untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih positif.
Baru-baru ini, publik Indonesia tengah menyoroti pertikaian antara artis Nikita Mirzani dan putrinya, Laura Meizani alias Lolly, yang dijemput paksa oleh ibunya, Nikita, dari apartemennya.
Dalam proses penjemputan tersebut, Lolly sempat berteriak-teriak hingga membuat gaduh penghuni apartemen lainnya. Kejadian ini memperlihatkan konflik emosional yang belum terselesaikan dapat memicu perilaku tantrum pada orang dewasa.
Kejadian ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang sudah dewasa, kemampuan mengelola emosi tetap menjadi tantangan. Orang dewasa juga bisa menunjukkan reaksi emosional yang tidak terkendali ketika menghadapi tekanan atau konflik yang besar.
Nah, itu tadi ya jawaban dari pertanyaan apakah orang dewasa bisa alami tantrum? Tentu saja, tantrum pada orang dewasa adalah hal yang nyata, dan dapat terjadi pada siapa saja, baik karena tekanan emosional, stres, atau masalah kesehatan mental.