Saat ini para pengguna smartphone sudah semakin pintar menggunakan ponsel dan internet. Banyak orang melihat gaya hidup sehat adalah tren dan bagaimana cara hidup yang sehat adalah hal yang sangat diminati.
Demi memiliki kualitas hidup yang lebih baik, banyak orang memanfaatkan ponsel dan internet yang dimilikinya dengan apik.
Seperti mengunduh 5 aplikasi personal penunjang gaya hidup agar tubuh makin sehat yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
Aplikasi Headspace melatih kemampuan meditasi penggunanya. Lebih dari 116 ribu pengguna google play store telah mengunduhnya.
Temukan ratusan sesi tentang kesehatan fisik, pertumbuhan pribadi, manajemen stres, dan pengurangan kecemasan. Semuanya dirancang untuk membantu penggunanya untuk bisa mengurangi stres, lebih fokus, dan merasa lebih baik.
Headspace adalah personal guide untuk meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan bagi penggunanya.
Ini dapat membantu penggunanya untuk fokus, melatih pernapasan, tetap tenang, dan menciptakan kondisi tidur malam yang lebih baik dengan berlatih meditasi.
Aplikasi kesehatan ini bisa membantu kamu yang berencana menurunkan berat badan atau sedang proses menghilangkan lemak di tubuh.
Pengguna Jefit adalah pemula hingga atlet angkat berat. Untuk lebih memotivasi penggunanya, aplikasi inu memberi penghargaan kepada sehingga bisa digunakan secara konsisten dan penuh komitmen.
Aplikasi kesehatan ini memiliki fitur yang lengkap dan hampir 70 ribu orang telah mengunduhnya melalui google play store.
Lebih dari 500 ribu orang telah mengunduhnya. Aplikasi ini cocok untuk kamu yang sering lupa atau malas minum air putih. Jangan biarkan tubuh kurang cairan.
Aplikasi ini bisa mengingat kamu untuk minum dan merekam pola konsumsi air yang kamu lakukan setiap hari.
Sebagai orang yang punya masalah gangguan tidur, mungkin kamu bisa mencoba aplikasi Sleep as Android.
Kamu cukup meletakkan ponsel di samping tubuh saat tidur malam makan aplikasi akan menganalisa kualitas tidur kamu termasuk jika kamu mendengkur.
Aplikasi ini juga dipengkapi beberapa suara yang bisa memberi efek menenangkan dan tubuh terasa lebih rileks.
Bagi kamu yang gemar snooze alarm di pagi hari, aplikasi ini juga dilengkapi dengan berbagai tantangan agar kamu benar-benar terbangun dan jadi nggak tidur lagi.
Aplikasi kesehatan digital yang dirancang oleh PT Indopasifik Teknologi Medika Indonesia (ITMI) yang telah diluncurkan secara resmi pada Kamis (5/12/2019), resmi berada di tengah masyarakat.
Dirancang untuk menjadi asisten kesehatan personal bagi penggunanya dengan memperhatikan kondisi dan pola hidup pelanggan melalui data science dari masing-masing pengguna.
Aplikasi ini bisa menggali informasi dari setiap pelanggan tentang kebutuhan nutrisi dan pola hidup pengguna, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang sangat personal dan aman.
Peluncuran dihadiri oleh, CEO group PT Indopasifik Medika Investama (IMI) John Kwari sebagai investor PT ITMI, CEO PT ITMI pemegang brand Jovee Natali Ardianto, CTO PT ITMI Faren, Chief Commercial Officer (CCO) PT ITMI Abi Dwiaji Wicahyo, Chief Operation Officer (COO) PT ITMI Hari Novferdianto.
Untuk meramaikan momen peluncuran ini, aplikasi kesehatan yang satu ini juga telah mengadakan digital copmpetition bagi para follower instagram @jovee.id dan writing competition bagi para awak media.
Dalam acara tersebut juga diumumkan pemenang writing competition dari media cetak atas nama Mardiana, dan kategori media online dimenangkan oleh Eghy, Editor Popmama.com. Para pemenang digital competition pun diumumkan di hari yang sama.
Natali Ardianto, CEO ITMI mengungkapkan misi perusahaan yang sangat ingin membantu masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup sehat. Masyarakat harus mendapatkan kebutuhan nutrisi yang sesuai agar dapat beraktivitas dengan maksimal.
"Pengetahuan tentang kondisi tubuh yang baik, ditambah dengan makanan yang seimbang dan pola hidup sehat sejak awal, dapat melindungi tubuh kita dari penyakit degeneratif," kata Natali.
"Dua hal yang paling diminati di negara ini adalah perkembangan dunia politik dan kesehatan. Itu dia sebabnya kami meluncurkan aplikasi yang bisa menambah literasi kesehatan di Indonesia." tutup Natali.
Baca juga: