Bagaimana Cara Kerja Kemoterapi Kanker Payudara? Ini Penjelasannya!
- Kemoterapi menargetkan sel kanker yang cepat membelah, menghambat pembelahan sehingga sel kanker melemah dan mati.
- Beberapa obat kemoterapi merusak DNA sel kanker, mencegah penyebaran lebih lanjut dan memperlambat perkembangan tumor.
- Kemoterapi bersifat sistemik, menyebar ke seluruh tubuh untuk menemukan sel kanker yang mungkin sudah berpindah.
Kemoterapi adalah salah satu pengobatan utama untuk kanker payudara. Prosedur ini menggunakan obat khusus yang bekerja secara sistemik atau menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Tujuan utamanya adalah menghancurkan sel kanker, memperlambat pertumbuhan, atau mencegah penyebaran penyakit ke organ lain.
Menurut American Cancer Society (ACS), jenis pengobatan ini sering diberikan pada kanker payudara stadium tertentu untuk mengurangi risiko kekambuhan.
Berikut Popmama.com akan menjelaskan tentang bagaimana cara kerja kemoterapi kanker payudara. Simak penjelasan dibawah ini.
1. Menargetkan sel yang cepat membelah
Ciri utama sel kanker adalah kemampuannya membelah lebih cepat dibanding sel sehat. Obat kemoterapi dirancang untuk menyerang sel dengan karakteristik ini.
Menurut Breast Cancer, bahwa sebagian obat kemoterapi bekerja dengan menghambat proses mitosis atau menghentikan fase pembelahan sel sehingga sel kanker tidak dapat berkembang.
Proses ini membuat sel kanker kehilangan kemampuan memperbanyak diri. Ketika pembelahan terhambat, sel kanker akan melemah dan akhirnya mati. Inilah tahap pertama yang membuat kemoterapi efektif mengurangi jumlah sel kanker dalam tubuh.
2. Merusak DNA sel kanker
Beberapa obat kemoterapi memiliki kemampuan merusak materi genetik sel kanker (DNA dan RNA). Kerusakan DNA menyebabkan sel kanker tidak bisa memperbaiki diri atau melakukan pembelahan ulang.
Menurut National Cancer Institute (NCI), obat seperti anthracyclines dan alkylating agents bekerja dengan memutus rantai DNA sel kanker sehingga memicu kematian sel.
Proses ini sangat penting pada kasus kanker payudara yang agresif, seperti triple-negative breast cancer. Dengan merusak DNA, kemoterapi mencegah penyebaran lebih lanjut dan memperlambat perkembangan tumor.
3. Menghentikan aktivitas mikrotubulus
Pada proses pembelahan sel, terdapat struktur bernama mikrotubulus yang membantu memindahkan materi genetik ke sel baru. Kelompok obat taxanes seperti paclitaxel dan docetaxel akan menstabilkan mikrotubulus sehingga tidak bisa bergerak normal.
ACS menyebutkan bahwa tanpa fungsi mikrotubulus, sel kanker gagal menyelesaikan pembelahan dan akhirnya mati. Mekanisme ini terbukti sangat efektif untuk beberapa jenis kanker payudara.
4. Menargetkan sel di seluruh tubuh (efek sistemik)
Berbeda dengan operasi atau radiasi yang hanya bekerja pada area tertentu, kemoterapi bersifat sistemik. Obat yang masuk ke aliran darah akan menyebar ke seluruh tubuh dan menemukan sel kanker yang mungkin sudah berpindah (metastasis).
NCI menjelaskan bahwa inilah alasan kemoterapi digunakan untuk mencegah penyebaran ke tulang, paru-paru, atau hati. Sifat sistemik ini membuat kemoterapi memiliki peran penting bahkan setelah tumor utama diangkat melalui operasi.
5. Menghentikan siklus pertumbuhan sel kanker
Siklus hidup sel memiliki beberapa fase, termasuk fase pertumbuhan, pembelahan, dan perbaikan. Obat kemoterapi yang berbeda akan menyerang fase siklus sel tertentu.
Ada yang bekerja saat DNA sedang diperbanyak, ada yang aktif ketika sel memasuki fase pembelahan. Semua ini tergantung pada reaksi kanker itu sendiri.
Breast Cancer mencatat bahwa kombinasi beberapa obat sering dipakai untuk menyerang sel kanker dari berbagai sisi sehingga lebih efektif menghentikan seluruh siklus hidup kanker.
6. Menyebabkan apoptosis (kematian ael terprogram)
Jika sel kanker tidak bisa memperbaiki kerusakan DNA atau gagal menyelesaikan pembelahan, sel tersebut akan memasuki apoptosis atau kematian sel terprogram.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa tujuan akhirnya adalah memaksa sel kanker mati secara alami dengan memutus proses perbaikan dan regenerasinya.
Apoptosis menjadi tahap akhir yang membuat jumlah sel kanker berkurang secara signifikan sepanjang siklus kemoterapi. Maka tak heran jika langkah ini menjadi langkah terakhir yang dilakukan.
Kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel kanker dari berbagai sisi, mulai dari menghentikan pembelahan, merusak DNA, hingga memicu kematian sel secara terprogram.
Karena obat kemoterapi menyebar melalui aliran darah, pengobatan ini dapat mencapai sel kanker yang mungkin sudah bergerak ke bagian tubuh lain.
Kemoterapi masih menjadi pilihan penting dalam pengobatan kanker payudara, terutama pada kasus yang berisiko tinggi menyebar.
Dengan memahami bagaimana cara kerja kemoterapi kanker payudara, Mama dapat lebih siap dalam menjalani proses perawatan yang direkomendasikan dokter.
