Tsunami sering kali datang secara tiba-tiba dan meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Gelombang besar yang muncul dari laut ini bisa menghancurkan rumah, memisahkan keluarga, hingga merenggut nyawa dalam sekejap.
Tak heran jika tsunami menjadi salah satu bencana alam yang paling ditakuti, terutama oleh mereka yang tinggal di daerah pesisir. Banyak dari kita mungkin hanya tahu bahwa tsunami berkaitan dengan gempa di laut.
Lalu, bagaimana proses terjadinya tsunami? Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya dengan mudah dimengerti. Simak di bawah!
Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami?

Intinya sih...
Proses terjadinya tsunami diawali oleh peristiwa alam besar yang mengganggu keseimbangan laut seperti gempa bawah laut.
Tanda-tanda penting untuk diwaspadai sebagai peringatan awal datangnya tsunami antara lain kondisi air laut yang tiba-tiba surut.
Tsunami bisa menimbulkan dampak yang sangat besar dan merusak, baik bagi manusia maupun lingkungan.
1. Seperti proses terjadinya tsunami
Proses terjadinya tsunami diawali oleh peristiwa alam besar yang mengganggu keseimbangan laut, seperti gempa bawah laut hingga letusan gunung berapi di dasar laut.
Melansir dari laman BMKG, sekitar 90% kejadian tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Getaran kuat dari gempa akan mendorong massa air laut secara vertikal, membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah.
Kemudian, di tengah laut gelombang tsunami mungkin tampak kecil, tapi kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Inilah yang membuatnya bisa menempuh jarak jauh dalam waktu singkat tanpa disadari oleh kapal atau nelayan.
Saat gelombang mendekati pantai, kecepatannya menurun drastis, tetapi tinggi gelombangnya justru meningkat tajam karena dasar laut yang semakin dangkal.
Inilah momen paling berbahaya, karena gelombang bisa menjulang hingga puluhan meter dan menghantam daratan dengan daya rusak luar biasa.
2. Tanda-tanda tsunami yang harus diwaspadai
Berikut adalah beberapa tanda penting yang perlu diwaspadai sebagai peringatan awal datangnya tsunami:
Pertama, perhatikan kondisi air laut. Jika air tiba-tiba surut secara tidak biasa dan memperlihatkan dasar laut, ini bisa menjadi sinyal bahwa gelombang besar sedang menuju ke daratan. Fenomena ini terjadi karena air laut tertarik ke tengah sebelum tsunami datang.
Kedua, waspadai gempa bumi yang terasa kuat dan berlangsung cukup lama, terutama saat berada di wilayah pesisir. Guncangan tersebut sering menjadi pemicu utama tsunami.
Selain itu, suara gemuruh keras dari arah laut juga bisa menjadi pertanda bahaya sedang mendekat dan perlu segera menjauh dari pantai.
3. Dampak yang ditimbulkan bencana tsunami
Tsunami bisa menimbulkan dampak yang sangat besar dan merusak, baik bagi manusia maupun lingkungan. Salah satu dampak paling nyata adalah kerusakan infrastruktur hingga fasilitas umum bisa hancur seketika akibat terjangan gelombang besar.
Tak hanya itu, tsunami juga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, serta memaksa ribuan orang mengungsi dari tempat tinggalnya.
Selain kerugian fisik dan ekonomi, bencana ini juga meninggalkan trauma mendalam bagi para penyintas yang kehilangan keluarga, tempat tinggal, dan rasa aman dalam hidup mereka.
Itu dia informasi tentang bagaimana proses terjadinya tsunami, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, serta dampak yang ditimbulkannya. Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana tsunami.