Alami Hipersomnia, Inilah 5 Fakta Mengenai Depresi Atipikal

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko depresi atipikal, lho!

1 Januari 2022

Alami Hipersomnia, Inilah 5 Fakta Mengenai Depresi Atipikal
Pexels/Liza Summer

Tahukah kamu? Bahwa salah satu jenis depresi yang paling sering didiagnosis adalah depresi atipikal. 

Diinformasikan dari Webmd, depresi atipikal dapat menjadi penentu baik untuk depresi berat atau gangguan distimik. Orang dengan depresi atipikal sering mengalami depresi pertama kali pada usia dini, yaitu selama masa remaja mereka. 

Depresi atipikal pun melibatkan beberapa gejala spesifik. Termasuk suasana hati yang sangat reaktif terhadap keadaan lingkungan.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengupas mengenai 5 fakta depresi atipikal:

1. Apa saja faktor risiko depresi atipikal?

1. Apa saja faktor risiko depresi atipikal
Pexels/cottonbro

Sama seperti jenis depresi lainnya, sebenarnya penyebab dari depresi atipikal belum diketahui.

Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya. 

Apa yang menyebabkan depresi atipikal?

  • Riwayat keluarga depresi
  • Kehilangan yang signifikan seperti kematian, perceraian atau perpisahan yang dapat memicu kerentanan mendasar terhadap depresi (bukan sekadar kesedihan biasa)
  • Konflik interpersonal dan emosi terkait seperti rasa bersalah
  • Segala jenis pelecehan, fisik, seksual atau emosional
  • Alami semua jenis peristiwa kehidupan besar seperti pindah, kehilangan pekerjaan, pensiun atau isolasi sosial pada orang yang memiliki kerentanan biologis terhadap depresi
  • Memiliki salah satu jenis penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, stroke atau HIV
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol

Editors' Pick

2. Apa saja gejala dari depresi atipikal?

2. Apa saja gejala dari depresi atipikal
Pexels/Liza Summer

Salah satu ciri utama depresi atipikal adalah reaktivitas suasana hati. 

Dengan kata lain, orang dengan depresi atipikal akan melihat suasana hati mereka membaik jika sesuatu yang positif terjadi. 

Selain itu, orang dengan depresi atipikal  memiliki setidaknya gejala berikut:

  • Terlalu banyak tidur (hipersomnia)
  • Nafsu makan meningkat atau berat badan bertambah
  • Memiliki reaksi yang lebih intens atau kepekaan meningkat terhadap penolakan. Akhirnya mengakibatkan masalah dengan hubungan sosial dan pekerjaan
  • Memiliki perasaan terbebani atau lumpuh

Namun seorang dokter akan mencari tahu penyebab fisik untuk gejala-gejala ini. Termasuk pemeriksaan fisik dan tes jika ia mengalami hipotiroidisme.

3. Bagaimana diagnosis depresi atipikal?

3. Bagaimana diagnosis depresi atipikal
Pexels/Roger Brown

Untuk dokter mendiagnosis dari gangguan ini, salah satunya dengan menyelesaikan pemeriksaan fisik dan meminta pasien mengikuti tes laboratorium.

Hal tersebut guna memeriksa potensi masalah kesehatan yang mungkin memicu gejalanya.

Selain itu, dokter mungkin juga menyelesaikan evaluasi psikologis untuk mencari tanda-tanda atau ciri-ciri dari depresi atipikal. Dokter pun akan mengajukan pertanyaan tentang diri kamu seperti:

  • Gejala
  • Kehidupan pribadi
  • Pengalaman masa lalu
  • Obat saat ini
  • Riwayat pribadi atau keluarga

4. Bagaimana perawatan untuk depresi atipikal?

4. Bagaimana perawatan depresi atipikal
Pexels/SHVETS production

Sebenarnya, depresi atipikal tidak boleh dianggap remeh. Sebab kondisi ini akan membuat seseorang tidak bisa menikmati hidup seutuhnya.

Sedangkan orang yang alami depresi atipikal, mereka perlu mendapat perawatan seperti terapi bicara.

Selain itu juga dibutuhkan terapi psikoterapi yang melibatkan pertemuan dengan terapis atau konselor secara teratur.

Bahkan pasien kemungkinan akan dirujuk ke psikiater, psikolog atau profesional kesehatan mental berlisensi lainnya.

5. Bagaimana pengobatan untuk depresi atipikal?

5. Bagaimana pengobatan depresi atipikal
Pexels/Castorly Stock

Khusus depresi atipikal, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan.

Dilansir dari Medicinenet, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) atau selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) adalah jenis antidepresan yang digunakan untuk mengobati depresi.

Selain itu, dokter biasanya meresepkan satu atau beberapa kombinasi obat untuk mengendalikan gejala yang dimiliki.

Namun mengonsumsi MAOI memerlukan perubahan pola makan. Bahkan obat antidepresan ini dapat berinteraksi dengan makanan dan obat-obatan tertentu, termasuk pil KB dan dekongestan. 

Demikianlah fakta mengenai depresi atipikal. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi obat apa pun. 

Baca juga:

The Latest