Miconazole, Obat untuk Hentikan Pertumbuhan Jamur

Miconazole dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur di kuku, lho!

13 September 2021

Miconazole, Obat Hentikan Pertumbuhan Jamur
indiamart.com

Meskipun banyak jenis jamur yang hidup tidak berbahaya di kulit, namun beberapa dapat menyebabkan infeksi. 

Sedangkan infeksi yang disebabkan oleh jamur atau ragi (sejenis jamur), kondisi ini berpotensi mempengaruhi bagian lain dari tubuh.

Miconazole pun berfungsi meredakan gejala infeksi kulit seperti ruam popok jamur, infeksi jamur di kuku dan selangkangan.

Lebih dari itu, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai miconazole yang sebagai obat antijamur:

1. Apa saja kegunaan miconazole?

1. Apa saja kegunaan miconazole
Pexels/Ron Lach

Cara kerja miconazole sendiri yaitu dengan menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi.

Dilansir dari Medlineplus, miconazole topikal digunakan untuk mengobati tinea corporis seperti kurap dan infeksi kulit jamur yang menyebabkan ruam bersisik merah di berbagai bagian tubuh.

Penggunaannya juga bisa mengobati tinea cruris atau infeksi jamur pada kulit di selangkangan dan infeksi jamur pada kulit di kaki maupun di antara jari kaki.

Bahkan miconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi kutu air, panu dan candidiasis.

Bentuk obat jeni ini pun berupa salep, bedak, krim, gel dan tablet. Fungsinya pun menghentikan pertumbuhan beberapa jenis jamur, diantaranya:

  • Candida spp.,
  • Microsporum spp.,
  • Epidermophyton spp.,
  • Trichophyton spp.,
  • Pityrosporon orbiculare (Malassezia furfur)

Editors' Pick

2. Bagaimana interaksi miconazole dengan obat lain?

2. Bagaimana interaksi miconazole obat lain
Pexels/Anete Lusina

Miconazole adalah obat antijamur yang memang dapat mencegah jamur tumbuh. Termasuk mengobati infeksi kandida (ragi) vagina. Namun perlu hati-hati dalam penggunaan campuran obat lain, ya!

Dikutip dari WebMD, beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan miconazole meliputi warfarin. Sedangkan produk yang meningkatkan risiko infeksi jamur vagina termasuk antibiotik, kortikosteroid dan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, berikut ada sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan miconazole bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama dengan cisapride atau terfenadine.
  • Peningkatan efektivitas warfarin, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping seperti perdarahan.
  • Penurunan efektivitas triazolam, midazolam dan obat kolesterol golongan statin seperti lovastatin dan simvastatin.
  • Peningkatan risiko terjadinya ergotisme jika digunakan bersama dengan obat golongan ergot alkaloid seperti dihydroergotamine dan ergotamine.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari midazolam, alprazolam, docetaxel, carbamazepine, cilostazol, methylprednisolone, ciclosporin, tacrolimus, phenytoin, docetaxel, antagonis kalsium.
  • Peningkatan kadar obat diabetes golongan sulfonylurea, misalnya glibenclamide di dalam darah.

3. Efek samping miconazol?

3. Efek samping miconazol
Pexels/Polina Zimmerman

Mungkin banyak yang bertanya, bisakah miconazole menyebabkan masalah?

Meski miconazole tidak menimbulkan efek samping yang serius, namun dapat terjadi iritasi saat pertama kali digunakan.

Beberapa orang mengalami reaksi tipe alergi ringan seperti kemerahan dan gatal.

Selain itu, efek samping yang mungkin saja bisa terjadi setelah menggunakan miconazole krim, salep atau bedak adalah:

  • Biduran
  • Kulit melepuh
  • Hipopigmentasi
  • Dermatitis kontak
  • Iritasi saluran pernapasan

Sedangkan untuk penggunaan miconazole oral gel, kemungkinan efek samping yang bisa terjadi:

  • Sakit kepala
  • Perubahan rasa di lidah
  • Mulut menjadi kering
  • Mual
  • Diare
  • Terasa nyeri ulu hati

Sementara, efek samping untuk miconazole pessary yang dapat ditimbulkan antara lain:

  • Sensasi terbakar pada vagina
  • Dismenore (nyeri haid)
  • Gatal
  • Iritasi

4. Dosis dan aturan pakai miconazole?

4. Dosis aturan pakai miconazole
Pexels/Anna Shvets

Dosis miconazole sendiri dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan bentuk sediaan obat.

Nah, berikut dosis umum penggunaan miconazole:

  • Jika mengalami gatal atau rasa terbakar di sekitar bagian luar vagina (vulva), oleskan krim kulit pada area tersebut dua kali sehari selama tidak lebih dari 7 hari.
  • Kondisi candidiasis mulut: dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas berupa gel untuk mulut yang mengandung 24 mg/mL. Oleskan 2,5 ml selama 4 kali sehari. Lanjutkan pengobatan setidaknya selama 1 minggu meski gejala telah reda.
  • Tablet isap sebesar 50 mg per hari sebagai dosis tunggal selama 1-2 minggu.
  • Kondisi infeksi jamur pada kulit tinea pedis, tinea cruris, tinea corporis, panu dan candidiasis pada dewasa dan anak-anak bisa menggunakan krim, salep, atau bedak yang mengandung 2% miconazole. Oleskan 2 kali sehari selama 2-6 minggu.
  • Kondisi infeksi jamur pada kuku pada dewasa dan anak-anak gunakan krim mengandung 2% miconazole. Oleskan krim 1-2 kali sehari selama 10 hari.
  • Kondisi infeksi jamur pada vagina pada dewasa bisa gunakan krim mengandung 2% miconazole. Oleskan krim 1 kali sehari sebelum tidur selama 10-14 hari atau 2 kali sehari selama 7 hari.
  • Sedangkan jenis pessary hanya 100 mg per hari, dosis tunggal sebelum tidur selama 7-14 hari.

5. Bagaimana cara gunakan miconazole dengan benar?

5. Bagaimana cara gunakan miconazole benar
Pexels/Polina Tankilevitch

Menggunakan miconazole tidak bisa sembarangan, ya!

Sebaiknya selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan miconazole sebelum menggunakannya.

Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Namun selain itu, kamu bisa mengikuti petunjuk di bawah ini:

  • Sebelum memulai perawatan, bacalah brosur informasi tercetak dari dalam kemasan. Ini akan memberi informasi lebih lanjut tentang miconazole dan bagaimana menerapkannya.
  • Cuci dan keringkan area kulit yang terinfeksi sebelum kamu mengoleskan miconazole. 
  • Kamu perlu menggunakan persiapan secara teratur selama beberapa minggu. 
  • Setelah semua tanda-tanda infeksi hilang lanjutkan menggunakannya selama satu atau dua minggu lagi, karena miconazole akan membantu mencegah infeksi datang kembali.
  • Jika telah diberi miconazole untuk mengobati infeksi kulit, oleskan sedikit ke daerah yang terkena dua kali setiap hari. Idealnya di pagi dan sore hari. 
  • Gosok atau oleskan produk krim miconazole dengan lembut.
  • Jika kamu menggunakan krim miconazole untuk mengobati infeksi kuku, oleskan krim ke kuku yang terinfeksi sekali atau dua kali sehari saja.
  • Untuk miconazole yang digunakan pada vagina, disarankan menggunakan aplikator yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk penggunaan.
  • Jika memakai oral gel atau gel mulut untuk mengobati infeksi jamur di mulut, sebaiknya jangan makan atau minum terlebih dahulu setengah jam setelah menggunakannya. Hal ini dilakukan agar obat dapat memberikan pengaruh maksimal karena tidak tersapu oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi.
  • Pakailah miconazole sesuai dengan jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Biasanya miconazole harus tetap digunakan selama beberapa hari setelah gejala mereda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah infeksi datang kembali.
  • Gunakan miconazole secara rutin guna memperoleh hasil yang maksimal. Disarankan menggunakan miconazole di waktu yang sama setiap harinya agar lebih mudah mengingat jadwal penggunaan.
  • Jika lupa menggunakan miconazole, segera gunakan ketika ingat jika jeda dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Simpan miconazole di dalam tempat yang kering dan sejuk, serta terhindar dari hawa panas, kondisi yang lembap dan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. 

Demikianlah informasi mengenai jenis obat miconazole. Harap berhati-hati dalam menggunakan miconazole jika kamu sedang hamil, menyusui atau merencanakan kehamilan.

Baca juga:

The Latest