Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Benarkah AC Mobil Bisa Menyebabkan ISPA? Ini Faktanya!
istockphoto/Kamonwan Wankaew

Intinya sih...

  • Perpindah udara dingin bisa memicu iritasi saluran napas

  • AC kotor bisa menyebarkan kuman ke seluruh kabin

  • Sirkulasi udara tertutup mempercepat penularan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah kondisi ketika saluran napas, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru mengalami infeksi akibat virus atau bakteri.

Penyakit ini bisa muncul tiba-tiba, menyebabkan batuk, pilek, demam, hingga sesak napas. Gejala ini bisa dirasakan oleh semua orang, bahkan anak kecil.

Karena sifatnya yang mudah menular, ISPA sering dikaitkan dengan lingkungan yang kurang bersih, udara yang tidak sehat, hingga kebiasaan sehari-hari yang tak disadari memengaruhi kesehatan pernapasan.

Salah satu hal yang sering dipertanyakan adalah: apakah penggunaan AC mobil bisa menjadi pemicu ISPA? Banyak orang khawatir udara dingin dari AC membuat tubuh “kaget”, atau kabin mobil yang jarang dibersihkan menjadi tempat berkumpulnya kuman.

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa AC sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi pernapasan. Perdebatan ini membuat topiknya semakin menarik karena menyangkut kebiasaan yang hampir semua orang lakukan setiap hari.

AC mobil sering dianggap biang kerok munculnya batuk, pilek, atau sesak napas setelah perjalanan jauh. Padahal, secara medis, AC bukan penyebab langsung ISPA.

Namun, cara penggunaan AC, kondisi kabin, serta kualitas sirkulasi udara di mobil dapat menciptakan lingkungan yang mendukung berkembangnya kuman dan mempercepat penularan infeksi saluran pernapasan.

Agar tidak salah paham, Popmama.com akan membahas tentang benarkah AC mobil bisa menyebabkan ISPA? Yuk simak pembahasannya dibawah ini.

1. Perpindah udara dingin bisa memicu iritasi saluran napas

istockphoto/hudieem

Ketika AC dinyalakan dengan suhu yang sangat rendah, perubahan udara dari panas ke dingin terjadi secara drastis. Bagi beberapa orang, perbedaan suhu ini membuat selaput lendir hidung dan tenggorokan menjadi kering.

Akibatnya, saluran napas lebih mudah teriritasi dan menimbulkan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, atau tenggorokan gatal. Kondisi iritasi ini bukan ISPA, tetapi membuat tubuh lebih sensitif ketika terpapar virus atau bakteri yang kebetulan ada di sekitar.

Jadi, suhu AC yang terlalu dingin dapat menjadi faktor risiko tambahan. Maka dari itu, gunakan AC mobil dengan sewajarnya saja agar tidak menimbulkan efek pada tubuh.

2. AC kotor bisa menyebarkan kuman ke seluruh kabin

istockphoto/Kwangmoozaa

Filter AC yang jarang dibersihkan dapat menjadi tempat penumpukan debu, jamur, dan bakteri. Ketika AC dinyalakan, partikel-partikel mikro ini terdorong keluar bersama udara yang mengalir ke kabin.

Jika terhirup terus menerus, partikel tersebut bisa mengiritasi saluran pernapasan dan memperburuk kondisi orang yang sedang tidak fit.

Maka, meski AC bukan penyebab ISPA, AC kotor menjadi media penyebaran mikroorganisme yang memicu gangguan pernapasan.

3. Sirkulasi udara tertutup mempercepat penularan

istockphoto/summerphoto

Bayangkan kamu sedang menumpang mobil bersama beberapa orang lainnya. Hujan turun deras di luar, dan tombol recirculation ditekan agar udara dari luar tidak masuk.

Kabin terasa hangat dan nyaman, tetapi udara di dalam mobil hanya berputar dalam ruang sempit itu saja. Di kursi belakang, satu penumpang batuk pelan.

Tidak ada yang menganggap serius. Tapi droplet kecil yang keluar saat batuk itu tidak ke mana-mana, mereka hanya melayang mengikuti aliran udara AC, memutar kembali ke seluruh kabin.

Setiap orang menghirup udara yang sama berulang kali. Jika ada virus pernapasan yang terbawa batuk, penularannya terjadi lebih cepat. Bukan karena AC berbahaya, melainkan karena ruang tertutup memudahkan virus berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

4. Kabin lembap dan jarang dibersihkan menjadi sarang kuman

istockphoto/Kamonwan Wankaew

Bayangkan sebuah mobil yang lama tidak dibersihkan pasti akan merasakan karpetnya lembap, ada debu tersembunyi di bawah jok, dan bau apek muncul setiap AC dinyalakan.

Begitu udara dingin mengalir, partikel debu dan serpihan jamur yang tadinya diam mulai terangkat dan bertebaran di udara kabin. Setiap tarikan nafas penumpang membawa partikel itu masuk ke hidung atau tenggorokan.

Tidak selalu menyebabkan ISPA saat itu juga, tetapi paparan berulang membuat saluran napas menjadi lebih sensitif. Ketika suatu waktu virus benar-benar masuk, tubuh sudah lebih lemah dalam melawan.

Dengan kata lain, lingkungan kabin yang kotor dan lembap adalah penyebab tak terlihat yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan AC hanya menjadi alat yang menyebarkannya ke seluruh ruangan.

AC mobil tidak menyebabkan ISPA secara langsung, tetapi cara penggunaannya serta kondisi kabin bisa membuat seseorang lebih mudah terpapar kuman atau mengalami iritasi saluran napas.

Sirkulasi udara yang buruk, filter AC yang kotor, serta kabin yang lembap dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi virus dan bakteri untuk menyebar.

Dengan menjaga kebersihan kabin, rutin membersihkan filter AC, serta mengatur sirkulasi udara secara tepat, risiko ini bisa ditekan secara signifikan.

Sekarang Papa sudah tahu penjelasannya tentang benarkah AC mobil bisa menyebabkan ISPA. Jadi, kuncinya bukan menghindari AC, tetapi menggunakan AC dengan bijak dan menjaga mobil tetap bersih.

Editorial Team