Secara umum, suplemen kolagen dianggap aman. Namun, WebMD mencatat beberapa efek samping ringan seperti rasa penuh di perut, mual, atau bau amis pada sebagian orang.
Orang dengan alergi terhadap ikan atau hewan laut sebaiknya memeriksa sumber bahan kolagen sebelum mengkonsumsinya. Konsultasikan dengan dokter bila kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengkonsumsi obat lain.
Tidak semua produk kolagen di pasaran memiliki kualitas yang sama. Berikut panduan dari Verywell Health (2024) untuk memilih kolagen yang baik:
Pilih kolagen peptida atau kolagen terhidrolisis (lebih mudah diserap tubuh).
Pastikan ada sertifikasi keamanan dan uji pihak ketiga (GMP, NSF, atau ISO).
Hindari produk dengan klaim berlebihan seperti “membuat muda dalam seminggu”.
Konsumsi 2–5 gram per hari sesuai hasil penelitian klinis.
Kombinasikan dengan vitamin C agar penyerapan optimal.
Makan kolagen atau minum suplemen memang bisa membantu kesehatan kulit, tapi efeknya tidak instan dan tidak ajaib. Tubuh tetap harus melalui proses alami untuk memecah, menyerap, dan membentuk kolagen baru.
Menurut Cleveland Clinic, hasil terbaik hanya akan muncul jika kamu juga menjaga gaya hidup sehat, tidur cukup, dan melindungi kulit dari sinar matahari.
Jadi, jika kamu ingin awet muda, jadikan kolagen sebagai pelengkap, bukan satu-satunya solusi. Karena kulit sehat bukan hasil instan, tapi hasil dari konsistensi perawatan dan pola hidup seimbang.
Sekarang Mama sudah mengetahui pembahasan tentang benarkah makan kolagen bisa bikin awet muda. Mulai sekarang, yuk stabilkan tubuh dengan cara mengatur pola dan gaya hidup yang seimbang.