Meski risikonya cukup besar, penelitian tentang racun lebah tetap memberikan harapan baru dalam pengembangan obat alami berbasis senyawa bioaktif. Hal ini terus diuji lab oleh ahlinya.
Bila riset lanjutan dan uji klinis berhasil membuktikan keamanannya, bukan tidak mungkin racun lebah suatu hari nanti menjadi bahan tambahan dalam terapi kanker modern.
Beberapa peneliti kini tengah mengembangkan versi sintetis dari melittin, yaitu bentuk tiruan yang mempertahankan efek antikanker tanpa menimbulkan reaksi alergi atau peradangan.
Teknologi ini memungkinkan racun lebah dimodifikasi agar lebih aman digunakan dalam dosis terkontrol. Sehingga perlu adanya penelitian secara mendalam untuk memastikan agar aman digunakan.
Dalam laporan npj Precision Oncology (2023), uji awal terhadap melittin sintetis menunjukkan hasil positif dalam menekan pertumbuhan tumor pada hewan tanpa efek samping serius.
Selain untuk kanker payudara, riset lain juga menguji potensi racun lebah terhadap kanker paru, melanoma, dan kanker serviks. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana racun lebah berpengaruh pada tubuh.
Dengan pendekatan bioteknologi yang semakin maju, racun lebah bisa menjadi inspirasi bagi pengembangan obat antikanker masa depan yang lebih ramah tubuh.
Penelitian tentang racun lebah memang membuka peluang baru bagi terapi kanker alami. Namun, para ahli sepakat bahwa penggunaannya di luar konteks medis bisa berbahaya.
Nah, itulah pembahasan mengenai racun lebah bisa hancurkan sel kanker payudara. Sekarang sudah lebih tahu ya, Ma. Jadi, tetap harus konsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya.