- Makanan matang (seperti nasi, daging, dan sayur matang): maksimal 2 jam (1 jam jika suhu di atas 32°C).
- Produk susu (susu, yogurt, keju lembut): maksimal 2 jam.
- Makanan laut dan olahan daging (seperti sosis dan ham): maksimal 2 jam.
- Kue dan roti tanpa krim: bisa bertahan 1-2 hari, tetapi sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup.
- Buah-buahan dan sayuran segar: bisa bertahan 1-2 hari, tetapi lebih baik disimpan di kulkas.
Berapa Lama Makanan Boleh Disimpan di Suhu Ruang?
Menyimpan makanan di suhu ruangan mungkin terasa praktis, terutama setelah memasak dalam jumlah banyak. Namun, tahukah Mama bahwa makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri berbahaya?
Menurut Food and Drug Administration (FDA), makanan yang mudah rusak tidak boleh dibiarkan pada suhu ruang lebih dari dua jam. Jika suhu ruangan di atas 32°C, batas aman ini bahkan turun menjadi satu jam. Bakteri patogen dapat berkembang biak dengan cepat dalam kondisi ini, meningkatkan risiko keracunan makanan.
Agar lebih memahami batas waktu aman penyimpanan makanan di suhu ruang, berikut penjelasan yang telah Popmama.com rangkum terkait berapa lama makanan boleh disimpan di suhu ruang? Yuk, simak!
Berapa Lama Makanan Aman Disimpan di Suhu Ruang?
Setiap jenis makanan memiliki batas waktu aman yang berbeda ketika disimpan pada suhu ruang. Berikut adalah panduan umum menurut FDA dan CDC:
Jika makanan telah melewati batas waktu ini, ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya demi menghindari risiko keracunan makanan.
Mengapa Makanan Tidak Boleh Terlalu Lama di Suhu Ruang?
Bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu antara 5°C hingga 60°C. Zona ini dikenal sebagai danger zone atau "zona bahaya" dalam dunia keamanan pangan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dalam dua jam, jumlah bakteri dapat meningkat hingga dua kali lipat jika makanan dibiarkan dalam zona bahaya ini. Jika makanan terkontaminasi, risiko keracunan makanan pun meningkat.
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya makanan segera dikonsumsi atau disimpan dalam lemari pendingin setelah selesai disajikan. Jika makanan sudah lebih dari dua jam di suhu ruang, sebaiknya tidak dikonsumsi lagi untuk mencegah risiko kesehatan.
Ciri-Ciri Makanan yang Sudah Tidak Aman Dikonsumsi
Agar tidak salah dalam mengonsumsi makanan yang sudah terlalu lama disimpan, Mama bisa memperhatikan beberapa tanda makanan yang mulai rusak:
- Jika makanan mengeluarkan aroma asam atau busuk dan bau tidak sedap, sebaiknya segera dibuang.
- Perubahan tekstur pada daging atau makanan berkuah yang berlendir bisa jadi sudah terkontaminasi bakteri.
- Muncul bntik hijau, putih, atau hitam pada makanan adalah tanda pertumbuhan jamur yang berbahaya.
- Jika makanan terasa asam atau pahit padahal sebelumnya tidak, ini bisa jadi tanda pembusukan.
Jika Mama menemukan tanda-tanda ini, jangan ragu untuk membuang makanan tersebut. Jangan berisiko dengan kesehatan keluarga hanya karena sayang membuang makanan!
Tips Menyimpan Makanan agar Tahan Lama dan Aman
Agar makanan tetap segar dan aman dikonsumsi, Mama bisa menerapkan beberapa langkah penyimpanan berikut:
- Makanan yang tidak langsung dikonsumsi sebaiknya disimpan di kulkas atau freezer pada suhu di bawah 5°C untuk memperlambat pertumbuhan bakteri.
- Gunakan wadah kedap udara karena dapat membantu menjaga kelembapan makanan dan menghindari kontaminasi bakteri dari udara.
- Jangan biarkan makanan terbuka terlalu lama, jika makanan sudah didiamkan lebih dari dua jam, sebaiknya segera dipanaskan kembali sebelum disimpan di kulkas.
- Tulis tanggal penyimpanan untuk memastikan makanan tidak disimpan terlalu lama.
Dengan mengikuti panduan ini, makanan yang Mama simpan akan lebih tahan lama dan tetap aman untuk dikonsumsi. Jadi, berapa lama makanan boleh disimpan di suhu ruang? Jawabannya, makanan matang dan produk susu sebaiknya tidak dibiarkan lebih dari dua jam di suhu ruang untuk menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya.
Jika ragu dengan kondisi makanan, perhatikan tanda-tanda pembusukan yang telah disebutkan di atas. Dengan memahami cara penyimpanan yang benar, Mama bisa menjaga keamanan makanan dan kesehatan keluarga!
