Mama suka ngemil nasi goreng atau mie sebelum tidur? Hati-hati, Ma. Menurut Cleveland Clinic, makan berat sebelum tidur membuat tubuh sibuk mencerna makanan dan menunda proses pembersihan otak.
Saat energi difokuskan untuk pencernaan, sistem glifatik tidak bisa bekerja maksimal. Akibatnya, tidur jadi gelisah, sering terbangun, dan otak terasa “penuh” saat bangun pagi.
Hentikan makan minimal 2–3 jam sebelum tidur. Jika lapar, pilih camilan ringan seperti pisang, yogurt, atau kacang almond. Hindari minuman berkafein atau manis karena dapat memicu lonjakan energi mendadak dan mengganggu kualitas tidur.
Proses pembersihan otak juga sangat tergantung pada hidrasi. Menurut Sleep Foundation, otak manusia 75% terdiri dari air. Dehidrasi ringan saja bisa menurunkan kemampuan sistem glifatik.
Pastikan Mama minum air putih cukup sepanjang hari, bukan hanya sebelum tidur. Minum segelas air putih 30 menit sebelum tidur (tidak lebih), agar tubuh tetap terhidrasi tapi tidak sering terbangun untuk ke kamar mandi.
Sekarang Mama dan Papa sudah mengetahui tentang 5 cara tidur yang bisa membersihkan otak menurut penelitian ilmiah. Tidur bukan cuma waktu untuk lepas dari aktivitas, tapi juga momen penting di mana otak melakukan reset alami.
Dengan tidur yang cukup, teratur, dan berkualitas, Mama membantu tubuh melakukan proses detoks alami yang berdampak langsung pada kesehatan mental, daya ingat, dan kebahagiaan.
Jadi, mulai malam ini, yuk ubah kebiasaan tidur jadi lebih sehat seperti matikan gadget, gelapkan ruangan, dan atur posisi tidur. Otak yang bersih akan membuat Mama lebih fokus, tenang, dan siap menghadapi hari dengan semangat baru.