Eksklusif: Daniel Mananta dan Viola Maria Berbagi Cerita Pengalaman Hidup yang Berharga

Bagi Daniel, tak hanya komitmen dan komunikasi saja yang penting dalam sebuah pernikahan. Ia berpikir, salah satu dasar pernikahan yang indah dan bahagia adalah dengan melibatkan Tuhan di dalamnya. 

Ia mengandaikan peran Tuhan terhadap pernikahan itu layaknya segitiga. Sebab, sebagai manusia kita tidak bisa mengubah seseorang seperti yang kita mau secara langsung dan drastis.

Ketika kita berkomitmen mendekatkan diri ke Tuhan. Energi positif dalam diri juga merespons apa yang kita harapkan. Hal ini menurut Daniel membuat hubungannya dan Viola bisa seperti sekarang. 

"Kalau hanya mencoba mendekatkan diri dengan Viola, itu susah sekali. Namun, ketika arahnya langsung ke Tuhan, kita semakin lama semakin dekat. Saya benar-benar fokus dengan komitmen dalam hal ini sebagai suami atau sebagai seorang Papa. Tetapi, komitmen saya yang pertama ya mendekatkan diri ke Tuhan (untuk Viola dan keluarga)," pungkas Daniel.

Ketika kita berharap pada seseorang, ada ekspektasi yang kita bayangkan mengenai tindakan orang tersebut. Perihal hubungannya dengan Viola, Daniel pernah merasa beban dengan ekspektasi tersebut.

Daniel menceritakan, ada kalanya dia meminta maaf padahal tidak merasa bersalah kepada istrinya. Di situ kondisinya ia sedang berusahan mempertahankan dan berjuang untuk pernikahannya dengan Viola. 

Karena merasa sudah berjuang, Daniel pun ingin Viola melakukan hal serupa. Padahal belum tentu yang terlihat 'tidak ada usaha' itu benar adanya. Siapa tahu itu adalah bentuk pemikiran kita sendiri karena sudah merasa paling benar.

Ketika menempatkan diri sebagai orang yang paling benar, kita bisa menganggap tindakan pasangan atau orang lain akan selalu terasa kurang. 

"Sehingga ketika meminta maaf ke Viola, padahal saya merasa tidak salah. Parahnya lagi waktu saya minta maaf, saya juga berharap Viola minta maaf (balik)," tutur Daniel.

Lama-kelamaan Daniel belajar untuk melihat dan memandang hal ini dari sudut pandang lain. Dengan menurunkan ego dan ikhlas ia bisa belajar perlahan soal tidak merasa paling benar dari sudut pandangnya. 

"Karena sebagai suami juga banyak salahnya. Pada akhirnya yang dipakai ya hitungan dari Tuhan. Dan dengan itu Tuhan yang akan melindungi pernikahan kita," pungkasnya. 

Sebagai presenter, suara adalah aset utama untuk tampil dipanggung. Pengalaman Daniel Mananta yang mengalami masalah suara karena ada tumor jinak menjadi titik balik perubahan dirinya di tahun 2012. 

"Kehilangan suara gara-gara tumor jinak. Bukan hanya kehilangan suara tapi kehilangan identitas, karena tanpa suara saya bukan presenter lagi," jelas Daniel.

Saat itu ia baru menikah dengan Viola dan anaknya, Mila baru saja lahir. Kejadian itu membuat Daniel terus berpikir negatif bahwa ia mendapatkan hukuman dari Tuhan.

"Saya depresi sekali waktu itu, tapi di satu sisi waktu itu saya juga sudah mulai mencari Tuhan. Ketika semuanya bisa bantu tapi tidak ada yang pasti, di situ saya berpegang dengan Tuhan. Pada waktu yang sama, Tuhan justru bekerja dihidup saya," tuturnya.

Saat Tuhan mengembalikan suara Daniel kembali, ia sempat merasa tidak layak. Karena Daniel merasakan cinta yang begitu besar dari Tuhan, hal itulah yang membuat dirinya bisa berubah. Dari sana pemikirannya terhadap dunia dan Tuhan pun ikut berubah.

"Manusia cenderung hanya fokus ke dua hal, terlihat keren dengan fisik. Lalu, mental kita bisa terlihat 'smart' di media sosial. Jarang sekali orang yang berbicara soal spiritual. Saya merasa harus ada keseimbangan dengan hal ini. Setelah pola pikir saya berubah, saya berusaha menyeimbangkan antara tiga hal itu (fisik, mental, spiritual)," pungkas Daniel.

Dalam menjalani rumah tangga tak sedikit konflik yang dihadapi Daniel dan Viola. 10 tahun pernikahan mereka, tentu banyak hal yang bisa dipetik hingga saat ini. 

Kuatnya hubungan cinta mereka tidak dibangun dalam semalam. Viola bahkan mengaku harus bersabar di awal pernikahannya dengan Daniel. Begitupun Daniel yang mengakui kalau ia pernah ingin berbuat 'tidak-tidak' saat konflik besar menghampiri rumah tangga mereka.

"Ada contoh menarik, di awal pernikahan kita, saya sempat bertengkar hebat dengan Viola. Saat itu, sudah sampai ingin berbuat yang 'nakal-nakal', bahkan ada niat ingin ke tempat hiburan malam, ke Bali untuk party sampai mabuk habis-habisan," cerita Daniel.

Belum sempat niat itu dilakukan, Daniel malah memutuskan untuk ke gereja. Tuhan menunjukkan kuasa-Nya di momen yang tepat kepada Daniel. Saat ia ingin 'berpaling' dari Viola, kasih Tuhan justru menunjukkan jalan lain agar Daniel bisa memperjuangkan rumah tangganya dengan Viola.

"Saya pergi ke gereja. (Waktu di gereja) ternyata sedang ada latihan janji nikah. Disitu saya diingatkan lagi (ke Viola). Saya menangis, Viola tidak bisa mengontrol perbuatan saya yang akan mencoba hal-hal nakal. Bersyukur sekali saya masih dilindungi Tuhan saat itu," tutur Daniel.

Ada masa-masa hubungan Viola dan Daniel tidak semesra sekarang. Selain masih menyesuaikan dengan kehidupan pernikahan, pemikiran dan latar belakang keduanya yang berbeda juga cukup berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan cara pandang hidup.

Viola pernah harus sangat bersabar dengan suaminya. Namun, bukan juga hanya berserah dan berpangku tangan. 

Mama dua anak ini berdoa dan meminta kepada Tuhan untuk menguatkan dan membimbing dirinya dalam memahami Daniel. "Dengan bantuan Tuhan saya tahu apa yang harus saya lakukan sehingga bisa memahami Daniel".

Perjalanan hidup Daniel dan Viola terutama soal nilai-nilai ketuhanan dalam rumah tangga sangat menarik untuk diikuti. Semoga ini juga bisa menjadi pengingat untuk kita untuk tetap bersyukur dan berusaha dengan hidup dan hal-hal yang kita perjuangkan hingga saat ini.

Tidak pernah ada yang sia-sia, selama harapan kita gantungkan pada Tuhan.

Millennial Couple of the Month Edisi September 2021 - Daniel Mananta & Viola Maria

Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Video Creator - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo  
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Ediarti
Video Editor - Bima Bintoro
Design - Hilyatul Auliya Habib & Shania Tabina Anandanoe
Foto Editor - Razka Ramadhan