9 Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 1, Jangan Diabaikan!

Melansir dari Mayo Clinic, pembengkakan kelenjar getah bening yang mungkin terasa seperti benjolan di bawah kulit. Paling sering terjadi di leher, ketiak, dan selangkangan.

Benjolan ini terasa keras atau padat, dan berbeda dari pembengkakan akibat infeksi karena tidak sakit dan tidak memerah.

Yang perlu diwaspadai, benjolan ini tidak hilang dalam beberapa minggu. Jika tetap ada, dokter biasanya menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi untuk memastikan penyebabnya.

Salah satu gejala lymphoma adalah demam tak jelas atau demam berulang, yang bisa muncul sebagai demam ringan yang datang dan pergi tanpa penyebab infeksi yang jelas. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini sering kali tidak disertai gejala flu atau infeksi lainnya.

Demam seperti ini bisa berlangsung beberapa hari atau berminggu-minggu, dan kadang sulit dihubungkan dengan penyakit tertentu karena tidak menimbulkan gejala tambahan yang khas.

Salah satu gejala lymphoma yang bisa muncul adalah batuk dan sesak napas. Hal ini terjadi ketika pembengkakan kelenjar getah bening menekan paru-paru, saluran napas, atau pembuluh darah di sekitar dada.

Tekanan dari pembengkakan ini dapat memicu rasa tidak nyaman, seperti batuk yang terus-menerus, sesak napas, atau nyeri pada dada. Kondisi ini terkadang membuat aktivitas sehari-hari terganggu karena napas menjadi lebih pendek atau terasa berat.

Gejala seperti ini umum dialami oleh penderita Hodgkin lymphoma dan beberapa jenis non-Hodgkin lymphoma. Bila muncul secara berulang atau semakin parah, pemeriksaan medis segera sangat dianjurkan. 

Salah satu gejala lymphoma adalah keringat malam berat atau night sweats, yang dapat membuat pakaian atau seprai basah kuyup. Kondisi ini sering kali terjadi tanpa alasan yang jelas, berbeda dari keringat biasa karena panas atau aktivitas fisik.

Keringat malam seperti ini biasanya berlebihan dan bisa mengganggu tidur. Banyak pasien melaporkan harus mengganti pakaian atau seprai beberapa kali semalam karena basah kuyup.

Berat badan yang turun secara signifikan tanpa perubahan pola makan atau aktivitas bisa menjadi tanda lymphoma. Melansir Healthline, kondisi ini kadang luput dari perhatian karena terlihat seperti perubahan tubuh biasa.

Dalam istilah medis, penurunan ini biasanya didefinisikan sebagai ≥ 10% berat badan dalam beberapa bulan tanpa diet atau usaha menurunkan berat badan.

Kehilangan berat badan secara tiba-tiba seperti ini sebaiknya tidak diabaikan. Bila terjadi bersamaan dengan gejala lain lymphoma, pemeriksaan medis segera dianjurkan untuk memastikan penyebabnya.

Rasa lelah yang terus-menerus, meskipun sudah cukup istirahat, bisa menjadi tanda lymphoma. Kondisi ini dikenal sebagai kelelahan menetap (fatigue) dan sering kali sulit dihilangkan dengan tidur atau istirahat biasa.

Penderita mungkin merasakan energi yang rendah setiap hari, mudah lelah, atau kesulitan menjalani aktivitas rutin. Keadaan ini berbeda dari rasa lelah normal karena pekerjaan atau aktivitas fisik.

Kelelahan yang menetap seperti ini sebaiknya diperhatikan, terutama jika muncul bersamaan dengan gejala lymphoma lainnya. 

Rasa gatal yang muncul tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda lymphoma, terutama pada jenis tertentu seperti Hodgkin Lymphoma. Dilansir dari Mayo Clinic, gatal ini bisa berlangsung terus-menerus meskipun kulit terlihat normal dan tidak ada ruam.

Gatal kadang muncul di seluruh tubuh, atau lebih terasa setelah mandi, mengonsumsi alkohol, atau saat kulit menjadi hangat. Kondisi ini berbeda dari gatal biasa karena alergi atau gigitan serangga.

Munculnya gatal tanpa alasan yang jelas sebaiknya tidak diabaikan, terutama jika terasa intens atau menetap. Memantau gejala ini bisa membantu mengetahui apakah ada kondisi medis yang lebih serius dan kapan waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Rasa kenyang yang datang terlalu cepat, meski hanya makan sedikit, bisa menjadi tanda lymphoma. Kondisi ini biasanya muncul ketika sel lymphoma menyebar ke hati atau organ di sekitar perut, sehingga perut terasa membesar dan penuh.

Selain rasa kenyang, penyebaran limfoma ke area perut juga dapat menimbulkan gejala pencernaan seperti diare, sembelit, sakit perut, atau mual dan muntah. Hal ini kadang membuat aktivitas makan dan pencernaan sehari-hari terganggu.

Meskipun jarang terjadi, penyebaran lymphoma ke otak atau sistem saraf bisa menimbulkan gejala neurologis seperti sakit kepala, pusing, kejang, atau kelemahan pada tangan. Kondisi ini biasanya menandakan bahwa sel kanker telah memengaruhi fungsi saraf.

Selain itu, lymphoma juga dapat menimbulkan nyeri di area tubuh tertentu tergantung lokasi penyebarannya. Misalnya, jika sel kanker menyebar ke tulang, penderita bisa merasakan nyeri tulang yang terus-menerus atau meningkat saat bergerak.

Nah, itulah 9 ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 yang perlu Mama ketahui.