Dampak Polusi, Kemenkes Bentuk Komite Khusus Lonjakan ISPA-Pneumonia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam keterangan resminya, pada hari Senin (28/8/2023) membentuk tim khusus penanggulangan penyakit respirasi atau gangguan pernapasan akibat polusi udara.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan ada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mencapai rata-rata 200 ribu kasus per bulan.
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara, Prof Agus Dwi Susanto menjelaskan pembuatan tim khusus ini sebagai upaya menangkal bahaya yang menjelma akibat polusi udara buruk.
Oleh karena itu, berikut ini Popmama.com rangkum mengenai dampak polusi, Kemenkes bentuk komite khusus lonjakan ISPA-Pneumonia.
Simak informasinya, yuk!
1. Respons cepat Kemenkes soal isu polusi di Jakarta

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak penyakit akibat polusi udara.
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara yang ditunjuk Kemenkes adalah Profesor Agus Dwi Susanto. Ia merupakan Direktur Utama Rumah Sakit Persahabatan serta Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
2. Kemenkes akan lakukan surveilans berkala setiap minggunya

Kemenkes juga akan melakukan surveilans berkala setiap pekan untuk memonitor kasus ISPA dan pneumonia, yang ditemukan Puskesmas dan rumah sakit.
“Penanganan pneumonia di rumah sakit Jabodetabek kami inventarisasi kemampuannya, agar semua bisa menangani pneumonia di Jabodetabek,” kata Maxi.
3. Pj Gubernur DKI imbau anak-anak untuk pakai masker saat di luar ruangan

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyarankan kepada seluruh orangtua agar memakaikan masker kepada anak-anak jika berada di luar rumah.
“Kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker,” kata Heru Budi.
Mengetahui kenaikan kasus ISPA di Jakarta, dari yang awalnya 24 persen, melonjak jadi 31 persen. Hal itu menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Itu dia, informasi tentang dampak polusi, Kemenkes bentuk komite khusus lonjakan ISPA-Pneumonia.
Selalu jaga kesehatan, ya.