Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
BBC
BBC

Orangtua Luiz (bukan nama sebenarnya) mengijinkannya untuk berpakaian seperti perempuan ketika berjalan-jalan di kota di negara bagian Santa Catarina, Brasil Selatan. 

Kebiasaan ini dimulai sejak tahun 2018. 

Namun di tahun yang sama pula, mereka dilaporkan ke unit pengaduan Kementrian Perempuan, Keluarga, dan Hak Asasi Manusia.

Si pelapor yang enggan menyebutkan namanya ini mengatakan bahwa Luiz didorong oleh orangtuanya untuk berpakaian seperti anak perempuan. Akibatnya, Luiz mengalami perundungan di sekolah.

Bagi orangtua Luiz, tentu ini merupakan pukulan bagi keluarga mereka. Simak ulasan Popmama.com mengenai kasus Luiz berikut ini.

1. Perubahan pandangan soal gender

Freepik/freevector

Ayah Luiz, Cesar, adalah seorang petugas polisi. Ia menuturkan bahwa sebelumnya ia menunjukkan perilaku homofobik. Sejak anak laki-lakinya ini mulai memakai baju perempuan, ia pun mengubah pandangannya soal gender.

Cesar merasa bahwa gurauan dan komentar homofobik sangat kasar dan menyakiti seseorang.

Tidak hanya Cesar, Maria sang Ibu pun mengalami ketakutan yang sama. Baginya, ini merupakan situasi yang sulit. Di satu sisi, Maria ingin membahagiakan anaknya. Namun ia juga khawatir kalau seseorang akan mengatakan hal yang menyakitkan Luiz.     

Ketakutan Maria meningkat ketika keluarganya jadi subyek dari laporan anonim ini.

2. Penyelidikan oleh Kejaksaan

Pixabay/succo

Kasus ini pun ditangani oleh kejaksaan. Mereka berpendapat bahwa di bawah undang-undang perlindungan anak Brasil, hak Luiz bisa "terancam atau terlanggar".

Hasil dari penyelidikan, kejaksaan menyimpulkan kedua orangtua Luiz dengan tegas dan konsisten menyatakan bahwa anak itu sendiri yang memilih aksesori dan baju anak perempuan, tanpa paksaan dari pihak lain.

Kejaksaan menambahkan dalam pengumuman tertulisnya tidak ada risiko yang melibatkan Luiz dan bukti yang menunjukkan di mana hak anak terancam.

Menurut mereka, kedua orangtua memperlihatkan kematangan dan kearifan menghadapi situasi ini bersama dengan anak mereka.

Kasus ini ditutup pada tanggal 27 November 2018. Luiz pun tidak mengetahui soal penyelidikan ini. Bagi orangtuanya, anak ini masih sangat muda dan ada hal-hal yang tidak pantas untuk diceritakan kepadanya.

3. Konsultasi ke Psikolog

Freepik/Tirachardz

sekitar 2 tahun sebelum kejadian ini, kedua orangtua Luiz memutuskan untuk berkonsultasi dengan ahli. Dari kunjungan itu, diperoleh kesimpulan bahwa yang terjadi pada anak mereka adalah perihal transgender.

Luiz  menyatakan keinginannya untuk memakai pakaian serta aksesori perempuan. Ia juga tidak ingin memiliki jenggot atau menjadi laki-laki.

Awalnya sulit bagi Cesar untuk memahami anaknya, apalagi ia bekerja di lingkungan kepolisian yang didominasi oleh laki-laki.

Rekannya memberi saran agar ia bertindak keras terhadap anaknya. Namun Cesar memilih untuk menghormati keinginan si Anak.

Alih-alih malu, Cesar merasa sangat bangga akan Luiz.  

Alexandre Saadeh, psikiater dan ahli dalam identitas gender, menyatakan gender seorang anak tidak ditentukan oleh faktor-faktor seperti mainan yang mereka pilih untuk bermain.

"Yang membuat seorang anak jadi transgender adalah fakta bahwa ia terlahir bertentangan dengan jenis kelaminnya saat dilahirkan," paparnya. Seorang anak dapat memperlihatkan perilaku ini mulai usia 3 tahun. Dalam fase ini anak mulai memperlihatkan siapa dirinya dan minat khususnya.  

Kasus anak transgender selalu ada namun tidak pernah mendapatkan perhatian khusus sampai si Anak beranjak dewasa.

5. Masa depan sang Anak

Popmama.com/Novy Agrina

Cesar dan Maria belum memastikan bagaimana mereka akan menangani transisi Luiz. Mereka meyakini bahwa kelak Luiz akan mengganti jenis kelaminnya secara hukum serta menjalani terapi hormon.  

Di balik semua ini, Luiz pun bergembira bahwa seorang pamannya dari pihak ibu mulai menerimanya. Anak ini sadar bahwa ia berbeda. "Saya terlahir sebagai laki-laki, tapi sebenarnya saya perempuan." tuturnya.  Luiz sadar bahwa orang kesulitan menerima keputusannya.

Baca  juga: Curahan Hati Seorang Transgender Dilecehkan Selama Menjalani Kehamilan

Tahun 2020 ini Luiz ingin memenuhi keinginannya selama dua tahun terakhir yaitu memakai rok ke sekolah. Tidak ada orangtua yang ingin hal buruk menimpa anaknya, demikian juga dengan ayah Luiz. Ia khawatir anaknya akan dirundung namun Cesar lebih memilih untuk menghargai keinginan anaknya.

Kelak jika dewasa nanti, Luiz ingin menjadi penemu atau model.

Baca  juga:

Editorial Team