Banyak orang yang sering kali mengisi ulang botol air minum kemasannya dengan alasan menghemat. Padahal, penggunaan botol plastik didesain hanya untuk sekali pakai, bukan diisi secara berulang.
Penggunaan botol plastik berulang untuk minum tentu bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi individu.
Ada empat efek samping penggunaan botol plastik untuk air minum yang Popmama.com rangkum di bawah ini. Simak ya!
Selalu disarankan untuk tidak menyimpan atau meminum air dari botol plastik. Hal in karena adanya bahan kimia dari plastik yang tertelan dari tubuh seseorang, dan berdampak bagi sistem kekebalan tubuh.
"Anda bisa menggunakan plastik bermutu tinggi, tetap masih membawa banyak bahan kimia dan bakteri. Itu memang memiliki efek berbahaya pada lingkungan," ungkap Ahli Gizi dari Rumah Sakit Banashankari Bengaluru, Dr. Divya Gopal.
Karena botol plastik memiliki bahan kimia yang disebut ftalat, ini dapat menyebabkan masalah seperti kanker hati serta pengurangan jumlah sperma bagi pria.
Sebuah studi dari Universitas Negeri New York menunjukkan, ada tingkat mikroplastik yang berlebihan dalam air kemasan, terutama pada kemasan air minum yang populer.
Botol plastik memiliki bahan kimia seperti Biphenyl A, yang merupakan kimia peniru estrogen. Tentunya, bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes, obesitas, masalah kesuburan, masalah perilaku, dan pubertas dini pada anak perempuan.
Maka dari itu, agar tidak berdampak paanjang, sebaiknya jangan menyimpan dan mengonsumsi air dari botol plastik yang berulang.
Karena adanya paparan langsung ke matahari, botol plastik menyebabkan pencucian bahan kimia dan melepaskan bahan kimia berbahaya, seperti dioksin yang meningkatkan risiko kanker payudara.
Paparan langsun ini akan melepaskan racun yang disebut dioksin. Dan bila dikonsumsi secara berulang, ini akan mempercepat kanker payudara.
Berikut empat efek samping penggunaan botol plastik untuk air minum. Semoga informasi ini bermanfaat ya.