Bisa Dipicu dari Rokok dan Vape, Apa Itu Faringitis?

Bisa dari bakteri, virus, dan efek vape

18 April 2024

Bisa Dipicu dari Rokok Vape, Apa Itu Faringitis
Freepik.com/freepik

Sebuah kisah viral tentang bahaya rokok dan vape diceritakan di sosmed oleh seorang remaja di Klaten. Pada akhirnya ia menderita 2 penyakit paru-paru.

Semua orang tahu bahwa rokok memang berbahaya untuk kesehatan. Begitu juga dengan vape yang juga bisa merusak paru-paru.  Sebuah cerita viral mengenai penyakit paru-paru yang diderita oleh seorang remaja di Klaten seakan menguatkan bukti bahayanya rokok dan vape. 

Seperti apa ceritanya dan apa saja penyakitnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Kisah remaja yang bolak balik rumah sakit

1. Kisah remaja bolak balik rumah sakit
Freepik/DCStudio

Seorang remaja asal Klaten, Jawa Tengah bercerita bagaimana dirinya harus bolak-balik ke rumah sakit lantaran paru-parunya 'kolaps'. Kondisi ini didapatkannya karena kebiasaannya merokok dan vape. 

Dari dokter yang menanganinya akhirnya keluar diagnosa bahwa remaja yang bernama Rico ini menderita faringitis akut dan bronkitis akut. 

 

Editors' Pick

2. Sudah merokok selama 7 tahun dan akhirnya merasa sesak napas

2. Sudah merokok selama 7 tahun akhir merasa sesak napas
Unsplash/Ahmed Zayan

Banyak remaja yang penasaran dengan rokok dan vape. Ini juga yang dilakukan oleh Rico. Ia telah konsisten merokok selama 7 tahun belakangan. 

Karena kebiasaannya, ia pun mengalami keluhan kesehatan yang diawali batuk biasa. Namun kelamaan, batuknya tak kunjung sembuh sampai timbul gejala lain yang lebih berat yaitu sesak napas. 

Akhirnya ia pun berobat ke dokter dan mendapati adanya penyakit di paru-parunya. 

 

 

3. Apa itu faringitis?

3. Apa itu faringitis
Freepik/freepik

Dilansir dari Kemkes.go.id, faringitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada tenggorokan atau faring yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. 

Kondisi ini membuat tenggorokan terasa tidak nyaman, perih, kering, dan gatal. Seringnya, penderita merasa kesulitan untuk makan, menelan, dan berbicara. 

Umumnya, faringitis disebabkan oleh virus seperti Influenza, Adenovirus, Rhinovirus, Coronavirus, dan Epstein-Barr. Gejala seseorang mengalami faringitis adalah merasa nyeri tenggorokan, gatal di tenggorokan, sulit menelan, demam, sakit kepala, pegal linu, mual muntah, dan terjadi pembengkakan di leher. 

Untuk pengobatannya bisa dilakukan dengan beristirahat yang cukup, tidak banyak bicara, minum air putih yang cukup, menggunakan humidifier di ruangan, mengonsumsi makanan yang nyaman di tenggorokan dan berkumur dengan air garam yang hangat untuk meredakan sakit tenggorokan. 

 

4. Vape yang bisa menyebabkan faringitis

4. Vape bisa menyebabkan faringitis
Pexels/Jonathan Cooper

Sakit tenggorokan karena vaping atau menggunakan vape adalah hal yang umum terjadi. Hal ini disebabkan dari berbagai faktor, termasuk kandungan cairan di dalam vape. 

Alat vape mengubah cairan menjadi uap menggunakan panas yang dihasilkan oleh baterai. Zat seperti nikotin, perasa, dan bahan kimia di dalam cairan tersebut akan terhirup sebagai uap oleh tenggorokan dan paru-paru. Nah, inilah yang bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. 

Cairan vaping mengandung berbagai zat termasuk propilen glikol, nikotin, perasa makanan, diacetyl, logam berat dan bahan kimia yang berisiko menyebabkan kanker. Paparan terhadap zat-zat tersebut secara terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan meningkatkan risiko penyakit tertentu.

 

 

5. Vape yang sama berbahaya dengan rokok

5. Vape sama berbahaya rokok
Pexels/kikx bulacan

Rasanya, semua orang sudah tahu mengenai bahayanya merokok. Sedangkan untuk vape, masih banyak yang menganggap kalau kegiatan ini lebih aman dibanding merokok. 

Faktanya, potensi toksisitas dan dampak kesehatan akibat vape juga sama buruknya dengan merokok. Ada risiko terjadinya inflamasi paru, penyakit jantung, dan kerusakan sel akibat paparan zat karsinogen yang tinggi. 

Disampaikan oleh dr Agus, rokok elektronik memang tidak memiliki tar yang berbahaya untuk paru, tapi mengandung bahan karsinogen yang jika dikonsumsi terus-menerus bisa menimbulkan kerusakan untuk paru. 

Penggunaan vape juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan risiko infeksi. Kombinasi dari iritasi dan penurunan kekebalan tubuh dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan yang lebih berat.

Jadi, lebih baik berhenti merokok dan vape secepat mungkin, ya!

Baca juga:

 

The Latest