5 Dampak Buruk Pernikahan Dini untuk Kesehatan Fisik

Bisa sampai menyebabkan kematian, Ma

19 November 2021

5 Dampak Buruk Pernikahan Dini Kesehatan Fisik
Freepik/prostooleh

Pernikahan dini sudah termasuk perbuatan yang terlarang karena lebih banyak efek negatifnya dibanding positif. Namun nyatanya, masih banyak yang melakukan praktek ini. 

Menurut UNICEF, pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh anak di bawah 18 tahun dengan orang dewasa, atau anak-anak lainnya. 

Bagi perempuan, pernikahan dini memiliki banyak efek negatif, termasuk bagi tubuh atau fisik mereka. 

Yang paling parah, bisa sampai menyebabkan kematian saat persalinan. 

Dirangkum Popmama.com, inilah efek negatif pernikahan dini bagi kesehatan fisik. 

1. Punya risiko terkena infeksi penyakit menular seksual

1. Pu risiko terkena infeksi penyakit menular seksual
Freepik/master1305

Anak perempuan yang menikah di bawah umur seringnya dipasangkan dengan laki-laki yang lebih tua dan telah memiliki kehidupan seksual sebelumnya. 

Hal ini meningkatkan risiko penularan penyakit seksual seperti HIV/AIDS, demikian dilansir dari savethechildren.org. Karena masih di bawah umur, pengetahuan mereka juga terbatas dan tidak bisa meminta hak untuk mengenakan kondom dan lainnya. 

Hal inilah yang membuat kesehatan mereka terancam, termasuk kesehatan saat mereka hamil dan melahirkan. 

Editors' Pick

2. Cenderung mengalami masalah kekerasan rumah tangga

2. Cenderung mengalami masalah kekerasan rumah tangga
Freepik

Banyak orangtua yang menyangka bisa menyelamatkan kehidupan anaknya dengan menikahkan lebih cepat. Padahal menurut data, anak yang menikah di bawah umur memiliki 50% risiko lebih tinggi mengalami kekerasan rumah tangga dibanding yang tidak menikah di umur muda, demikian menurut plancanada.ca.

Sebagai tambahan, para perempuan yang menikah di bawah umur merasa hubungan seksual pertama mereka setelah mereka sebagai sebuah bentuk pemaksaan. Tak jarang juga yang mengalami luka dan trauma dari pengalaman tersebut. 

3. Mengalami banyak masalah kehamilan

3. Mengalami banyak masalah kehamilan
Pexels/cottonbro

Salah satu permasalahan utama pada pernikahan dini adalah ketidaksiapan fisik perempuan dalam menghadapi kehamilan. Di umur yang masih tergolong remaja, tubuh mereka belum siap menerima perubahan karena kehamilan. 

Menurut Plan International Canada, perempuan yang hamil di masa remaja memiliki risiko terkena fistula obstetrik lebih besar dibanding mereka yang menikah di umur fisik yang matang. 

Selain itu perempuan yang hamil di bawah umur juga memiliki risiko tekanan darah tinggi saat hamil yang berujung preeklampsia. Di mana, jika tidak ditangani dengan benar, bisa berbahaya bagi anak dan ibunya. 

4. Mengalami keguguran yang lebih tinggi

4. Mengalami keguguran lebih tinggi
Freepik

Menikah pada usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran. Menurut data dari Girls Not Brides, perempuan yang hamil di bawah 20 tahun memiliki risiko keguguran lebih tinggi 50% dibanding mereka yang menikah di umur matang. 

Keguguran ini sering tidak dianggap serius terutama di negara yang miskin, di mana praktek pernikahan dini masih banyak dilakukan. Hal ini memicu banyak masalah kesehatan, mulai dari komplikasi hingga kematian. 

5. Mengalami risiko kematian yang lebih tinggi

5. Mengalami risiko kematian lebih tinggi
Website/pratidintime.com

Menurut WHO, kematian pada anak perempuan di umur 15-19 tahun disebabkan oleh kehamilan dan persalinan. Hamil pada umur sebelum 15 tahun memiliki risiko kematian 5 kali lebih besar dibanding mereka yang hamil di umur 20-an. 

Belum lagi kematian yang bisa disebabkan karena kekerasan dalam rumah tangga. Mereka yang menikah di usia terlalu muda tidak bisa banyak membela diri saat mengalami kekerasan. Kalaupun mengadu para orangtuanya, mereka cenderung tidak terlalu ditanggapi. 

Saat ini, praktek pernikahan dini masih banyak dilakukan atas nama agama dan kebudayaan. Sudah pasti, yang bisa kita lakukan adalah menghentikannya dengan berbagai cara. Dengan memberi edukasi dan dukungan pada para LSM yang bergerak untuk melindungi anak dan perempuan bisa jadi salah satu caranya. 

Sebagai sesama perempuan, kita harus saling melindungi ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest