Fahmi Bo Sakit Apa? Kondisinya Sangat Memprihatinkan
Diabetes memperburuk kondisi tubuh Fahmi Bo secara keseluruhan, menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan kerusakan pada organ vital.
Masalah jantung dan gangguan pernapasan membuat Fahmi Bo bergantung pada alat bantu pernapasan setiap hari, meskipun kondisi jantungnya sudah membaik.
Pengeroposan tulang, asam urat, dan kelumpuhan kaki membuat Fahmi Bo tidak dapat berdiri atau berjalan tanpa bantuan, mengakibatkan beban psikologis yang besar bagi sang aktor.
Fahmi Bo, aktor senior yang dikenal melalui perannya dalam sinetron legendaris Lupus dan Tukang Ojek Pengkolan, kini tengah berjuang melawan berbagai penyakit serius yang menyerang tubuhnya.
Kondisi kesehatannya yang terus memburuk membuat publik prihatin, terlebih sang aktor harus menjalani hari-hari dengan berbaring lemah di kamar kosnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kehidupan yang jauh berbeda dari masa kejayaannya di layar kaca ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kesehatan manusia. Penyakit komplikasi yang diderita Fahmi Bo membuatnya kehilangan kemampuan untuk berdiri dan berjalan sendiri.
Bahkan untuk aktivitas sehari-hari yang sederhana, ia membutuhkan bantuan orang lain. Meski sempat menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit berbeda selama 18 hari, kondisinya justru semakin menurun setelah kembali ke rumah.
Berikut Popmama.com telah merangkum info tentang Fahmi Bo sakit apa dan kondisinya memprihatinkan. Yuk, simak informasi selanjutnya!
1. Diabetes yang memperparah kondisi tubuh
Diabetes menjadi salah satu penyakit utama yang diderita Fahmi Bo dan berperan besar dalam memperburuk kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Penyakit gangguan metabolisme ini menyebabkan kadar gula darah dalam tubuhnya tidak terkontrol dengan baik.
Dampak dari diabetes yang tidak terkendali ini sangat luas, mulai dari menurunnya daya tahan tubuh hingga memperlambat proses penyembuhan luka dan kerusakan pada berbagai organ vital.
Kondisi diabetes yang dialami Fahmi Bo tampaknya sudah dalam tahap yang cukup serius, mengingat penyakit ini telah memicu berbagai komplikasi pada organ tubuh lainnya. Diabetes yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan saraf, gangguan pembuluh darah, hingga masalah pada jantung.
Dalam kasus Fahmi Bo, diabetes ini diduga menjadi pemicu utama dari rangkaian penyakit lain yang kini membuatnya harus bergantung pada bantuan orang lain untuk aktivitas dasar sehari-hari.
2. Masalah jantung dan gangguan pernapasan
Fahmi Bo mengalami masalah serius pada jantungnya, yakni perlambatan fungsi pompa jantung yang membuat organ vital ini tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar, sehingga ia sering mengalami sesak napas yang mengganggu.
Untuk mengatasi kesulitan bernapas tersebut, Fahmi Bo kini harus bergantung pada alat bantu pernapasan berupa selang oksigen yang terpasang di bagian dadanya setiap hari.
Baru-baru ini, masalah jantung yang dialaminya sempat memaksanya menjalani perawatan intensif selama 13 hari di rumah sakit. Meskipun dari segi jantung kondisinya dinyatakan sudah membaik oleh dokter dan diperbolehkan pulang pada 20 September 2025, Fahmi Bo tetap memerlukan pengawasan ketat.
Ketergantungannya pada oksigen dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik menunjukkan bahwa fungsi jantungnya masih belum pulih sepenuhnya, dan ia harus menjalani pengobatan jalan dengan bantuan ambulans karena tidak mampu berdiri sendiri.
3. Pengeroposan tulang, asam urat, dan kelumpuhan kaki
Selain diabetes dan masalah jantung, Fahmi Bo juga menderita pengeroposan tulang (osteoporosis), pengapuran, serta asam urat yang membuat kondisi tulang dan sendinya sangat rapuh.
Kombinasi ketiga penyakit pada sistem muskuloskeletal ini mengakibatkan kedua kakinya, terutama kaki sebelah kanan, tidak dapat digerakkan sama sekali. Kakinya bengkak besar dan kaku, membuat aktivitas berjalan atau bahkan sekadar berdiri menjadi tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan.
Kondisi kaki yang lumpuh ini membuat Fahmi Bo hanya dapat terbaring di tempat tidur sepanjang hari dan harus digotong jika ingin berpindah tempat.
Sebelumnya, ia masih mampu merangkak untuk bergerak, namun sekitar tiga minggu setelah keluar dari Rumah Sakit Harapan Kita, kakinya tiba-tiba menjadi kaku total. Meskipun telah berkonsultasi dengan dokter ortopedi di RS Pelni, penanganan yang diberikan hanya berupa pengobatan jalan yang belum menunjukkan hasil signifikan.
Ketidakmampuan untuk berdiri dan berjalan ini menjadi beban psikologis tersendiri bagi Fahmi Bo, yang sangat berharap bisa kembali pulih dan bekerja mencari nafkah seperti dulu.
Nah, itulah penjelasan terkait penyakit yang dialami Fahmi Bo. Semoga Fahmi Bo lekas sembuh ya, Ma.
