5 Fakta Mengenai Aquatic Therapy untuk Berbagai Kondisi Medis

Mungkin kamu bertanya-tanya mengenai perbedaan berenang dengan aquatic therapy.

Berbeda dari olahraga berenang. Dimana aquatic therapy biasanya selalu dilakukan di kolam terapi dan memakai suhu air sekitar 92-94 derajat. Cakupan diagnosis pasien yang memerlukan aquatic therapy sangatlah luas. Segala hal yang bisa mengikuti aquatic therapy mulai dari ortopedi, reumatologi dan neurologis.

Aquatic therapy sendiri memiliki sifat terapeutik air yang dikombinasikan dengan keterampilan dan pelatihan khusus.

Dimana terapi ini melakukan latihan seperti berjalan atau berlari di air. Selain itu, pasien juga boleh melompat atau menendang.

Dengan mengikuti aquatic therapy, maka pasien akan mendapat manfaat seperti:

• Memberi efek relaksasi adalah salah satu aspek terpenting dalam mengendalikan berbagai jenis nyeri kronis
• Mempertahankan tingkat kebugaran
• Manajemen rasa nyeri dan peningkatan pemulihan secara keseluruhan
• Membantu menjaga kesehatan dan mobilitas
• Meningkatkan fleksibilitas dan memperkuat otot
• Meringankan gejala banyak kondisi medis
• Meningkatkan keseimbangan dan kelincahan
• Mengurangi pembengkakan sendi dan mengurangi rasa sakit
• Mendapat latihan yang lebih sederhana dan tidak terlalu membuat stres

Bahkan seperti yang sudah dijelaskan di atas, aquatic thedapy juga sangat direkomendasikan untuk mengatasi nyeri punggung dan cedera muskuloskeletal.

Mungkin kamu juga bertanya mengapa harus melakukan terapi di dalam air?

Alasannya, karena sering kali aquatic therapy dapat menemukan sumber rasa sakit dan membawa kelegaan dengan memberikan stimulasi sensorik ke seluruh tubuh. 

Bahkan juga memberikan kekuatan dan kenyamanan yang lebih optimal. Terutama pada penderita osteoarthritis leher dan bahu.

Jadi jika kamu rutin melakukan aquatic therapy, maka rasa sakitnya akan sedikit berkurang dan mendapatkan efek ketenangan.

Sebenarnya, aquatic therapy tidak bisa sembarang dilakukan oleh semua orang.

Meskipun terapi ini cukup aman, namun kamu perlu membutuhkan terapis untuk melakukannya.

Selain itu, aquatic therapy harus dihindari oleh orang-orang yang memiliki kondisi berikut:

• Dalam keadaan demam
• Gagal jantung berat
• Memiliki infeksi
• Inkontinensia urine dan tekanan pada kandung kemih.

Aquatic therapy adalah salah satu bentuk terapi yang diminati banyak orang.

Metode ini termasuk bentuk fisioterapi yang sangat aman, mudah dan cukup menyenangkan.

Dilansir dari Cheshirefitnesszone, ada beberapa teknik yang biasanya digunakan untuk memberikan aquatic therapy. Penting bagi kamu berkonsultasi dengan penyedia terapi yang andal.

Agar memudahkan kamu dan mendapatkan manfaat dari aquatic therapy, berikut beberapa teknik terapi air yang dapat dilakukan:

• Berjalan dengan gerakan berjalan maju dan mundur pada kolam yang memiliki air dengan ketinggian dada. Latihan ini ditujukan untuk otot kaki, terutama pada penderita arthritis.
• Latihan lutut ke dada bisa dilakukan sambil berdiri. Posisikan berdiri dengan satu kaki, yakno dengan tubuh sedikit membungkuk dan kaki yang satu lagi direntangkan ke depan. Posisikan satu tangan memegang sisi kolam renang. Gerakan ini ditujukan untuk memperkuat kaki, pinggul dan punggung bagian bawah
• Kamu juga bisa melakukan teknik mengapung. Pada latihan kali ini, kamu akan mengapung di punggung terapis dengan latihan yang melibatkan kaki dan tangan. Bahkan kamu diminta membuat gerakan mendayung dengan tangan dan kaki.
• Peregangan kaki juga dapat dilakikan sebagai bagian teknik aquatic therapy. Kamu bisa mencontoh posisi seperti Superman sedang melakukan aksi terbang. Posisikan kedua tangan dengan menyentuh dinding kolam, regangkan tubuh dan kaki dengan gerakan mengambang di air. Latihan peregangan ditujukan untuk punggung dan sendi punggung.

Nah, itulah 5 fakta aquatic therapy. Sebelum kamu melakukan terapi ini, sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter atau ahli kesehatan.