Basarnas: Alat Pendeteksi Kami Tidak Memancarkan Sinyal Kecelakaan

Basarnas berikan keterangan prihal hilangnya pesawat Sriwijaya

9 Januari 2021

Basarnas Alat Pendeteksi Kami Tidak Memancarkan Sinyal Kecelakaan
Unsplash/Jeffrey Blum

Tragedi awal tahun berupa hilangnya kontak pesawat milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air dengan nomor SJ 182 masih dilakukan oleh pencarian oleh Badan SAR Nasional. 

Sementara masih dilakukan pemantauan oleh tim lapangan, Basarnas melalui Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji telah memberikan keterangan awal mengenai titik pesawat jatuh. 

Berikut informasi yang bisa dirangkum oleh Popmama.com dari konferensi pers via televisi mengenai pencarian jatuhnya pesawat. 

1. Alat pemancar Emergency Locator Transmitter (ELT) tidak memancarkan sinyal kecelakaan

1. Alat pemancar Emergency Locator Transmitter (ELT) tidak memancarkan sinyal kecelakaan
Unsplash/CDC

Direktur Operasional Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengatakan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak ini tidak memancarkan sinyal (ELT) ketika hilang kontak pada hari ini Sabtu (9/1/2021).

Masih menurutnya, ELT dari Sriwijaya Air SJ-182 sebelumnya telah terdaftar dengan sinyal marabahaya milik Basarnas.

"Pada saat kejadian ini (kecelakaan pesawat), alat ELT tidak memancarkan infomasi. Kita sudah cek juga seluruh pesawat itu ELT-nya sudah terdaftar di Basarnas. Namun kita akan dalami ini mengapa tidak memancarkan sinyal," ujarnya memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Basarnas. 

2. Masih mencari tahu mengapa ELT pesawat tidak memancarkan sinyal kecelakaan

2. Masih mencari tahu mengapa ELT pesawat tidak memancarkan sinyal kecelakaan
Unsplash/Ismael Mohamed

Ketika ditanyai media mengenai dugaan awal sinyal bahaya kecelakaan tidak berfungsi pada ELT pesawat, Bambang mengatakan pihaknya belum dapat data mengenai yang terjadi sehingga sinyal tersebut tidak sampai. 

"Kami belum bisa menyimpulkan secara pasti mengapa alat tersebut tidak berfungsi. Kami juga memantau Nodal dari tetangga kami di Australia. Tapi disana juga tidak ada," ungkapnya lagi. 

Bambang juga mengatakan pihaknya telah mengecek apakah ada tanda signal dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC bernomor SJ 182 yang hilang kontak tadi siang sekitar pukul dua. Namun hasilnya memang nihil. 

"Yang pertama kali kita pantau kalau ada kecelakaan adalah Puskodal kita di atas itu, namun memang tidak ada sinyal informasi mengenai hal itu. Kalau alat itu memancarkan, kita cepat tahu, tidak perlu lagi mencari informasi apakah terjadi lostcontact ataukah tidak. Ketika ada hilang kontak dan di Puskodal kita di atas itu memancarkan sinyal itu menandakan bahwa terjadi crash terhadap pesawat tersebut, tapi ini tidak memancarkan," lengkap Bambang seraya memberikan penjelasan. 

3. Informasi terkini mengenai total penumpang

3. Informasi terkini mengenai total penumpang
Unsplash/Chirstopher Ott

Informasi dari Menteri Perhubungan (Menhub) mengenai jumlah penumpang yang berada di dalam Sriwijaya Air SJ-182, terdapat 50 Penumpang, 7 di antaranya anak-anak dan 3 Bayi.

"Total penumpang 50 bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi," ujar Menhub saat konferensi pers di.

Adapun pesawat Sriwijaya air PK CLC bernomor SJ 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB, pesawat berada di 1.900 kaki di wilayah Jakarta.

Dan saat ini pesawat itu diduga jatuh diantara pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu. 

Baca juga: 

The Latest