Demam Berdarah Melonjak Hingga 278 Kasus di Tengah Pandemi Covid-19

Dari total 30 Kecamatan terdapat sejumlah kecamatan yang dianggap rawan Demam Berdarah

25 Mei 2021

Demam Berdarah Melonjak Hingga 278 Kasus Tengah Pandemi Covid-19
Freepik/jcomp

Senin (24/5), Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi Covid-19 pada 2021 ini cukup tinggi. 

Hal ini dibuktikan melalui capaian kasus yakni mencapai 278 kasus sejak awal tahun hingga pekan terakhir Mei 2021.

"Kasus DBD ini tersebar di sejumlah kecamatan di Karawang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nanik Jodjana.

Selengkapnya, berikut Popmama.com ulas informasinya:

1. Ada lima kecamatan yang dianggap rawan

1. Ada lima kecamatan dianggap rawan
Freepik/jcomp

Nanik mengatakan dari 30 kecamatan di Karawang, ada lima kecamatan yang dianggap rawan penyebaran DBD.

Lima kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, Kecamatan Klari dan Kecamatan Cikampek.

Menanggapi temuan itu, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan rutin, terutama tempat yang ada hubungannya dengan penampungan air. Karena itu dapat menjadi sarang nyamuk DBD. 

2. Satu jiwa jadi korban keganasan DBD di Karawang

2. Satu jiwa jadi korban keganasan DBD Karawang
Freepik/jcomp

Di tempat berbeda pada (24/5), Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta Dinas Kesehatan mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sedang terjadi di wilayahnya terdebut. 

Hal ini dilakukan guna menanggapi meningkatnya kasus yang disebabkan nyamuk aedes aegypty di Karawang, yang bahkan sudah memakan satu korban jiwa meninggal dunia karenanya. 

"Selain Covid-19, kita juga mewaspadai DBD. Apalagi, sejak awal tahun kasusnya cukup tinggi, yakni 270 kasus yang tersebar di lima kecamatan," ujar Aep, disela-sela acara fogging di Perumahan Graha Puspa, Kelurahan Karangpawitan, Senin (24/5).

3. Mengimbau agar masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan

3. Mengimbau agar masyarakat lebih peduli kebersihan lingkungan
Freepik/jcomp

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nanik Jodjana, juga mengatakan kasus penyakit DBD itu terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Atas kondisi tersebut masyarakat perlu meningkatkan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya.

Ma, meski wabah virus corona masih menjadi perhatian saat ini, kita tetap harus waspada dengan ancaman demam berdarah yang juga sangat mematikan dengan cara melakukan pencegahan demam berdarah.

Kita bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta diiringi gerakan 3M Plus. Kegiatan 3M Plus terdiri dari menutup, menguras, dan mendaur ulang objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk. Jaga kesehatan ya, Ma!

Baca juga:

The Latest