Kisah Rumini, Kartini Peternak Sapi Bergerak Dukung Gizi di Indonesia

Memiliki misi besar meningkatkan gizi dan cegah stunting di negeri ini

26 Januari 2022

Kisah Rumini, Kartini Peternak Sapi Bergerak Dukung Gizi Indonesia
Pixabay/Pixel-Sepp

Bagi kamu yang tinggal di kota besar, kebanyakan akan memilih kerja kantoran dengan berbagai bidang. Akan tetapi pasti sedikit dari kamu yang memilih memiliki sebuah peternakan, kan! 

Berbeda dengan Mama Rumini yang dipanggil "teh Rumi", dirinya justru pindah dari kota ke desa untuk berternak sapi lho Ma.

Kisah inspirasional ini dibagikannya ketika teh Rumi hadir sebagai salah satu pembicara pada acara Webinar Hari Gizi Nasional 2022 #MelajuKuatBersama Demi Pemenuhan Gizi Keluarga Indonesia yang Lebih Baik, Selasa (25/1/2022) yang diselenggarakan oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI).

Penasaran seperti apa kisah teh Rumi ini, Popmama.com sudah rangkum dalam artikel hanya untukmu Ma. 

1. Sudah mencintai sapi sejak masih belia

1. Sudah mencintai sapi sejak masih belia
Pexels/umit-ozbek-40358

Ketika diberikan kesempatan oleh Cisca Becker, moderator dalam acara Webinar tersebut, teh Rumi langsung tancap gas bercerita pengalaman kecilnya yang tak lepas dari sapi. 

Teh rumi bercerita bahwa keluarganya adalah keluarga peternak sapi. Sehingga memelihara sapi ia sudah lakukan sejak dirinya masih kecil. 

"Aku ini kan pas kecilnya Bapak punya banyak Sapi, jadi sudah semenjak kecil memelihara Sapi," buka Rumi yang juga anggota dari KOPERASI Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang. 

Editors' Pick

2. Usaha peternakan keluarga alami kejatuhan, membuat Rumini kekeuh berternak Sapi

2. Usaha peternakan keluarga alami kejatuhan, membuat Rumini kekeuh berternak Sapi
Pexels/viniciuspnts

Perempuan berlogat sunda ini juga membagikan bahwa semangatnya dalam berjuang dijalur peternakan ini kembali terlecut karena usaha keluarga sempat jatuh. 

"Sapi-sapi pada dijualin. Tapi kok saya yakin, bahasa sundanya teh kekeuh pengen kitu miara Sapi. Akhirnya disisain satu sapi buat modal awal saya," terangnya menceritakan asal keyinanannya untuk berternak sapi. 

3. Pindah dari kota ke desa untuk akhirnya berternak sapi hingga sekarang

3. Pindah dari kota ke desa akhir berternak sapi hingga sekarang
Unplash&sippakorn yamkasikorn
Ilustrasi

Melihat sapi-sapi keluarganya yang mulai di lego. Rumini bersungguh-sungguh untuk menambah jumlah sapinya yang saat itu tinggal satu ekor. 

Akhirnya perempuan yang mendapat program binaan FFi, Kartini Peternak Indonesia ini, lantas memutuskan bekerja di kota untuk kembali bisa membeli sapi untuk berternak. 

"Saya dulunya kerja Marketing loh! Sa bekerja untuk beli sapi-sapi lagi uangnya. Terus saya dari kota ke desa untuk berternak sapi," tuturnya bercerita kisah perjuangan awal peternakannya. 

4. Misi besar Rumini

4. Misi besar Rumini
Popmama.com/Bima bintoro

Tidak hanya membagikan kisah perjuangan dan rasa cintanya pada sapi saja, Rumini juga memberitahukan bahwa dirinya memiliki misi dalam berternak sapi. 

Salah satu misinya adalah ikut berperan dalam meningkatkan perkembangan gizi anak di Indonesia. Menurutnya dengan berternak sapi dirinya dapat ikut ambil bagian dalam mencegah stunting bangsa ini. 

"Saya percaya, susu memiliki peran penting dalam kemajuan keluarga Indonesia. Bagi keluarga saya pribadi, selain menjadi sumber pendapatan ekonomi, susu juga menjadi sumber gizi penting yang menjadi fondasi dalam memulai hari. Oleh karena itu, melalui beternak sapi perah, saya turut berperan dalam meningkatkan status gizi dan menekan angka stunting di Indonesia”, imbuh Rumini mengakhiri ceritanya.

Itulah kisah dari Mama Rumini yang begitu inspiratif dalam peran besarnya meningkatkan gizi anak. Didalam webinar tersebut FFI sebagai produsen susu juga berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas yang membantu dalam program perbaikan gizi bersama. 

"Kehadiran sosok-sosok inspiratif seperti Prof. Fika, Ibu Ira dan Rumini, menjadi oase akan perbaikan status gizi masyarakat Indonesia ke depan. Sebagai perusahaan, FFI juga berkomitmen untuk terus memperbaiki status gizi masyarakat melalui produk bergizi berkualitas dan terjangkau,” pungkas Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

Baca juga:

The Latest