Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Mendapatkan Catcalling, Jangan Takut!

Unsplash/mihaisurdu
Unsplash/mihaisurdu

Pelecehan terhadap perempuan banyak bentuknya. Salah satu yang kerap diterima dan sering dikeluhkan adalah catcalling. Catcalling atau pelecehan di jalanan bukan semata-mata bahan bercandaan. 

Sebab ruang lingkup catcalling ternyata cukup luas. Pelaku catcalling biasanya melontarkan perkataan seolah pujian padahal itu bisa jadi salah satu bentuk pelecehan. Dalam beberapa kasus, catcalling juga bisa dalam bentuk membunyikan klakson mobil pada perempuan yang lewat, gerakan seperti mengedipkan mata hingga sekedar memanggil nama.

Lantas, bagaimana jika Mama mengalami catcalling? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Pelaku catcalling memiliki harga diri yang rendah

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Menurut penelitian, ada beberapa penyebab seseorang melakukan catcalling di jalanan, salah satunya karena harga diri rendah dan ingin merasa berkuasa.

Menurut William Castello, seorang profesor di Universitas St. John mengatakan rasa itu dipicu karena pelaku ingin memuaskan rasa kuasa dalam dirinya yang tidak bisa disalurkan sebelumnya.

"Ada dorongan untuk menjadi paling berani, terkuat, paling macho yang biasanya disebabkan kurangnya harga diri, kekecewaan dan frustrasi dengan kehidupannya sendiri. Bisa jadi ini adalah tanda asuhan yang kasar juga dari orangtuanya," jelasnya dikuti dari Silive.com.

Pelaku catcalling tidak merasa bersalah karena tindakan mereka dianggap hanya sebagai komentar biasa saja. Selain itu, masyarakat seolah mengaminkan hal ini. 

National Organization for Women (NOW) menegaskan bahwa catcalling lebih dari sekadar pelecehan biasa. Sebab, dalam konteks gender pelecehan sering berakhir menjadi cara bagi pelaku untuk mengerahkan kendali atas korban mereka.

"Meneriakkan komentar kasar tentang penampilan seorang menunjukkan hak untuk tubuhnya. Meraba-raba atau menguntit atau hanya berdiri terlalu dekat tanpa izin orang tersebut menunjukkan hak atas ruangnya," jelas organisasi tersebut.

2. Catcalling tidak hanya dialami oleh perempuan

Freepik/dimaberlin
Freepik/dimaberlin

Memang benar jika catcalling atau pelecehan di jalana banyak terjadi kepada perempuan. Namun, interaksi tanpa 'consent' ini juga bisa terjadi terhadap siapa pun, termasuk laki-laki. 

Dikutip dari Insider, 65% perempuan dan 25% laki-laki dalam laporan mengalami setidaknya beberapa catcalling dalam hidup mereka. Dan itu terjadi berulang.

3. Hal yang perlu dilakukan ketika mendapat catcalling

Freepik/drobotdean
Freepik/drobotdean

Konsekuensi sering menerima catcalling secara psikologis bisa saja tidak sadar dalam waktu singkat. Namun, itu akan berpengaruh terhadap penialain ke diri sendiri dari waktu ke waktu di masa depan.

"Ini benar-benar berdampak pada cara kita bekerja atau berkegiatan sehari-hari," ujar Debjani Roy, wakil direktur gerakan pelecehan anti-jalanan internasional Hollaback dikutip dari Insider

Berikut adalah beberapa tips ketika menjadi korban catcalling:

  • Menilai keselamatan diri sendiri, perhatikan respons yang akan diberikan sesuai dengan situasi. Jika terjadi di malam hari dan di tempat yang sepi, maka meminta pertolongan adalah jalan terbaik.
  • Lakukan kontak mata, bahasa tubuh yang kuat, terutama kontak mata akan mengejutkan pelaku catcalling. Hal ini dinilai cukup berhasil oleh organisasi Stop Street Harassment di Amerika Serikat.
  • Lawan dengan suara yang tegas, dan gunakan nada yang terdengar kuat kepada pelaku. Katakan padanya bahwa perilaku itu tidak baik-baik saja. Jika cukup berani dan situasinya memungkinkannya, maka bisa membalikkan keadaan dengan meminta mereka untuk mengulangi apa yang mereka katakan atau mengomentari bagaimana penampilannya hingga mengambil foto orang tersebut.
  • Hindari memaki, sebab respons ini dapat memicu pelaku melakukan tindakan kasar dan melampiaskan kemarahan kepada korban.
  • Langsung pergi, setelah melakukan kontak mata tegas bisa langsung pergi tanpa memperdulikannya.
  • Berpura-pura menelepon, jika pelaku catcalling sampai mengikuti maka berpura-pura menelepon teman bisa menjadi solusi. Katakan lewat telepon palsu itu alamat tempat kejadian diikuti ini serta katakan bahwa teman akan segera menjemput di sana. 

4. Hal yang dilakukan sebagai pejalan kaki untuk membantu korban catcalling

Freepik/karlyukav
Freepik/karlyukav

Menonton kejadian pelecehan di jalanan seperti catcalling tentu tidak nyaman. Hollaback, dikutip dari Insider menyarankan menggunakan salah satu dari 4 cara jika posisi kamu sebagai pejalan kaki atau pengamat di sekitar kejadian.

  • Langsung intervensi, jika situasi aman dan mendukung maka dekatilah korban untuk menjauhkan dengan pelaku.
  • Alihkan perhatian pelaku, misalnya dengan meminta petunjuk arah, bertanya suatu hal untuk menjauhkannya dari korban.
  • Tanyakan perasaan korban setelah membantu dan cobalah mengerti perasannya.

Itulah tadi informasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan ketika menerima catcalling atau pelecehan di jalanan. Semoga informasi ini membantu dan Mama bisa selamat ketika bepergian meski sendirian ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi dengan Mi Instan

18 Des 2025, 21:37 WIBLife