Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Hanya 2,8 Persen Orang Indonesia yang Sudah Sikat Gigi dengan Benar!.jpg
Popmama.com/Shalsabhilla Putri

Intinya sih...

  • Hanya 2,8% orang Indonesia menyikat gigi dengan benar

  • Kesalahan umum dalam menyikat gigi di Indonesia meliputi waktu, durasi, teknik, dan pemilihan produk

  • Gaya hidup masyarakat Indonesia seperti konsumsi kopi, merokok, makanan pedas dapat memperburuk kesehatan gigi dan mulut

  • Kesalahan menyikat gigi dapat menyebabkan penumpukan plak yang berdampak serius pada kesehatan tubuh, termasuk kehamilan dan perkembangan janin anak

  • Tips praktis untuk menjaga kesehatan gigi antara lain terapkan aturan 2 menit & tekanan lembut, gunakan teknik yang tepat, pilih pasta gigi yang tepat, pert

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama mungkin sudah rutin mengajak keluarga untuk sikat gigi setiap hari. Tapi, pernah terpikir nggak, apakah cara sikat gigi yang dilakukan selama ini sudah benar?

Fakta terbaru menunjukkan hal yang cukup mengejutkan bahwa hanya 2,8% orang Indonesia yang benar-benar menyikat gigi dengan cara yang tepat. 

“Dari 240 juta orang cuman 2,8% yang menyikat gigi dengan benar. Terjawablah kenapa kita memiliki 88% giginya berlubang. Because this one, we don't even know how to brush our teeth well, kita bahkan enggak tahu gimana cara menyikat yang benar,” ujar drg. Aswar Sandi, dalam acara Media Gathering & Product Soft Launch Usmile di Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025). 

Angka ini bikin banyak orang sadar kalau kebiasaan sederhana satu ini ternyata masih sering dilakukan asal-asalan. Padahal, teknik menyikat gigi yang benar sangat berpengaruh pada kesehatan mulut jangka panjang.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum fakta penting dan cara sikat gigi yang benar. 

Kenapa Banyak Orang Masih Salah Sikat Gigi?

Freepik/Anastasia Kazakova

Mayoritas masyarakat masih salah dalam menyikat gigi karena beberapa kesalahan umum yang berkaitan dengan waktu, durasi, teknik, dan pemilihan produk. 

Kesalahan-kesalahan umum yang sering ditemui di Indonesia meliputi:

  1. Waktu yang keliru

Kesalahan yang paling umum adalah waktu menyikat gigi. Banyak orang menyikat gigi di pagi hari sebelum sarapan (misalnya, sebelum mandi, lalu sarapan). 

Cara yang benar adalah menyikat gigi setelah sarapan. Menelan bakteri yang ada di mulut saat bangun tidur dapat menstimulasi sistem imunitas kita, sehingga dianjurkan untuk minum air putih, mandi, dan sarapan terlebih dahulu, baru kemudian sikat gigi.

  1. Durasi terlalu singkat

drg. Aswar Sandi menyebutkan bahwa rata-rata orang Indonesia menyikat gigi hanya dalam 1 menit. Padahal, waktu ideal yang direkomendasikan adalah 2 menit. 

Menyikat gigi kurang dari satu menit berisiko menyebabkan ada gigi yang tidak tersentuh, dan ini bisa membahayakan kesehatan Anda dan masa depan anak Mama. 

  1. Teknik yang salah dan terlalu keras

Selain durasi, teknik menyikat gigi juga sering tidak tepat. Banyak orang masih menggosok gigi dengan gerakan maju-mundur yang terlalu keras. Padahal, cara ini bisa membuat gusi mudah iritasi, enamel gigi terkikis. 

“Gigi itu ada tiga lapisan ya. Ada enamel, ada bentil, sama ada pulba. Enamel ini bagian terhadap luar yang putih. Kalau kita gosok giginya terlalu kencang dan tekniknya salah, ini terkikis jadinya apa? Warna gigi jadi kuning,” ungkap drg. Aswar Sandi. 

  1. Kurangnya perhatian pada sela-sela gigi

Mungkin Mama hanya fokus pada permukaan depan dan belakang gigi, padahal sela-sela gigi adalah tempat paling mudah bagi plak dan sisa makanan untuk menumpuk. 

Membersihkan sela-sela gigi sebaiknya dilakukan dengan benang gigi (dental floss) atau interdental brush, apalagi jika jarak antar gigi cukup rapat. Ini membantu membersihkan bagian yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi biasa.

  1. Kesalahan pemilihan pasta gigi

Pasta gigi tidak hanya sekadar busa dan rasa mint, Ma. Pasta gigi memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti membuat gigi lebih kuat, membantu menghilangkan noda (stain removal) atau plak (plaque removal), dan mencerahkan gigi. 

Idealnya, pasta gigi harus punya kemampuan untuk mencegah pembentukan plak sekaligus membantu membersihkan noda. Salah satu kandungan penting dalam pasta gigi masa kini adalah enzim, yang bertugas memecah dinding bakteri penyebab plak. 

Gaya Hidup Masyarakat Indonesia yang Bisa Memperburuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Freepik/jcomp

Berikut adalah kebiasaan gaya hidup yang umum dilakukan dan dapat merusak gigi dan mulut:

  • Konsumsi kopi dan teh

drg. Aswar Sandi mengatakan, 79% orang Indonesia itu suka minum kopi dan mengonsumsinya setiap hari. Kebiasaan ini dapat menstimulasi bakteri untuk membentuk plak lebih cepat. 

  • Kebiasaan merokok

Rokok mengandung lebih dari 100 senyawa kimia yang dapat merugikan tubuh, termasuk merugikan gigi. Rokok mengandung nikotin yang secara langsung dapat menyebabkan terbentuknya plak dan noda hitam

  • Makanan pedas

Makanan pedas dapat mengakibatkan gusi meradang. Saat mengonsumsi makanan pedas, pembuluh darah di gusi membesar dan menjadi gampang robek atau infeksi. 

  • Makanan pemicu bau mulut

Makanan seperti semur jengkol, jengkol balado atau petai dapat menimbulkan bau yang tidak sedap pada mulut. 

Dampak Serius Akibat Kesalahan Menyikat Gigi

Freepik

Kesalahan dalam menyikat gigi menyebabkan penumpukan plak. Semua masalah gigi, mulai dari gigi berlubang, karang gigi, hingga gusi bengkak semuanya berawal dari plak. 

Yang lebih mengejutkan, masalah gigi berlubang yang tampak sepele bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh, termasuk kehamilan.

“Gigi berlubang itu pertama banyak sekali keguguran pada saat kehamilan karena gigi berlubang dan masalah gusi lainnya. Bakteri masuk ke dalam gigi berlubang atau gusi yang ada plak dan karang giginya itu masuk ke aliran darah. Mereka menghasilkan toksin. Akhirnya apa? Banyak orang yang keguguran, banyak yang lahir prematur,” jelas drg. Aswar Sandi.

Selain itu, tidak banyak yang tahu bahwa kondisi gigi bisa ikut berpengaruh terhadap perkembangan janin anak, termasuk kecerdasannya.

“Gigi berlubang itu bisa memengaruhi kecerdasan anak. Jadi buat calon ibu yang calon bapak, kalau kalian mau program hamil, make sure you have no cavalry. Kenapa? Karena gigi berlubang itu toksin bakterinya akan masuk ke dalam janin dan akan menghambat pertumbuhan dari brain anak kalian,” tambahnya. 

Tips Menjaga Kesehatan Gigi

Freepik/karlyukav

Untuk memastikan keluarga Mama tidak lagi melakukan kesalahan yang sama, berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan setiap hari:

  1. Terapkan aturan 2 menit & tekanan lembut: Pastikan Mama menyikat gigi minimal 2 menit. Gunakan tekanan yang lembut, jangan terburu-buru, dan jangan terlalu kencang. 

  2. Gunakan teknik yang tepat: Saat menyikat, perhatikan lengkungan gusi. Gerakan yang benar untuk permukaan luar gigi (sisi) adalah atas bawah (vertikal). Gerakan horizontal (maju-mundur) hanya untuk permukaan atas gigi. 

  3. Pilih pasta gigi yang tepat: Pilih pasta gigi yang tidak merusak lapisan gigi (low aggressive) dan yang mampu mencegah timbulnya plak atau noda (stain). 

  4. Pertimbangkan upgrade teknologi: Sikat gigi elektrik kini sangat direkomendasikan karena sudah dilengkapi sensor tekanan, gerakan yang bagus, dan tidak merusak email gigi. 

  5. Kontrol rutin ke dokter gigi: Pastikan Mama mengunjungi dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali. 

Itulah penjelasan mengenai fakta bahwa hanya 2,8% orang Indonesia yang menyikat gigi dengan benar, lengkap dengan dampaknya dan cara memperbaikinya. 

Semoga setelah mengetahui informasi ini, Mama bisa semakin aware dalam membangun kebiasaan menyikat gigi yang tepat untuk seluruh anggota keluarga.

Editorial Team