Fakta Irene Kharisma Sukandar, Master yang Duel dengan Dewa Kipas
Nama Irene Kharisma Sukandar mendadak viral karena bertanding bersama Dewa Kipas pada Senin (22/3/2021), pukul 15.00 WIB di akun resmi YouTube Deddy Corbuzier.
Dewa Kipas merupakan pemain catur yang membuat heboh karena kemenangannya yang menjakjubkan di chess.com. Langkah yang diambilnya disebut-sebut memiliki akurasi 90% lebih.
Irene Kharisma Sukandar tanding dengan Dewa Kipas demi mendapatkan status jenius alias jin. Duel keduanya berlangsung begitu menegangkan, lebih dari 1 juta penonton mengikuti pertandingan ini secara langsung.
Setelah melewati pertarungan sengit, Irene berhasil memenangkan pertandingan dan membawa pulang hadiah sebesar 200 juta rupiah. "Ini seharga mendali emas," kata Irene sambil menunjuk uang yang disodorkan Deddy.
Sebagai apresiasi, Deddy juga memberikan uang tunai sebesar 100 juta rupiah pada Dewa Kipas atau akrab disapa Pak Dadang.
Popmama.com merangkum sosok menakjubkan mengenai Irene Kharisma Sukandar.
Grand Master Wanita Pertama
Pemain catur Indonesia dan juara wanita Asia dua kali. Dia adalah pecatur wanita pertama dari Indonesia untuk mencapai Grandmaster (WGM) dan Master Internasional (IM).
Wah, keren banget ya, Ma!
Rajin Menang Kejuaraan
Irene Kharisma Sukandar memenangkan kejuaraan Catur Wanita Indonesia empat kali berturut-turut dari 2006 hingga 2010.
Dia telah mewakili Indonesia dalam lima Olimpiade catur perempuan dari 2004 hingga 2014, Kejuaraan Catur Tim Asia pada tahun 2009, Olimpiade Chess Youth di tahun 2007 di tahun 2007 , Asian Games 2006, game indoor Asia 2009, dan Asian Indoor and Martial Arts Games pada 2013.
Dia memenangkan medali perak individu di Board 3 di Olimpiade Catur ke-36 pada tahun 2004 dan Bronze dalam acara Tim Blitz Catur di Game Seni Indoor dan Martial Asia.
Perjuangan Dapat Gelar Master
Irene Kharisma Sukandar adalah pemenang bersama, dengan pemain Vietnam Pham Bich Ngoc, dari dari Kejuaraan Catur Grup ASEAN di Pattaya, Thailand pada Juni 2005. Pada Kejuaraan Kelompok Usia di bawah 18 tahun ASEAN 2006 di Jakarta, dia berhasil menyelesikan kejuaraan dengan nilai memuaskan.
Pada bulan Maret 2008, Irene Kharisma Sukandar memenangkan kejuaraan catur Piala Rektor ke-10 di Kharkiv, Ukraina, berhasil menundukkan pemain Ukraina, Galina Breslavska.
Pada Juli 2010, Sukandar berbagi tempat pertama dengan FM Ramnath Bhuvanesh dari India di Turnamen IM BRUNEI. Kemenangannya itu membuatnya mendapatkan title Master (IM) internasional.
Menang Kejuaraan Catur Dunia
Irene Kharisma Sukandar memenangkan kejuaraan catur wanita Asia 2012 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berkat kemenangan ini, ia memenuhi syarat untuk bermain di Kejuaraan Dunia Perempuan 2014, yang akhirnya ditunda hingga 2015. Dia menjadi menjadi orang Indonesia pertama yang melakukannya.
Pada Mei 2013, dia memenangkan Alexander ke-5 terbuka, di Halkidiki, Yunani. Pada bulan Desember 2013 ia memenangkan dua medali emas individu, untuk Catur cepat. Juga Blitz yang diadakan di Naypyidaw, Myanmar.
Pada 2014, dia menang untuk kedua kalinya dalam kejuaraan wanita Asia, yang diadakan tahun itu di Sharjah, Uni Emirat Arab. Kemenangan ini memenuhi syarat untuknya untuk Women's World Championship 2016.
Skor Memuaskan Setiap Kali Ikut Pertandingan
Dia memenangkan bagian G (turnamen round-round-round-player untuk siswa perempuan) dari Moskow 2015 terbuka dengan skor 7,5 / 9, dua poin di depan runner-up, Alina Kashlinskaya.
Pada tahun 2016, dia berbagi tempat pertama di bagian master Kejuaraan Kelas Kontinental di Herndon, Virginia dengan Julio Catalino Sadorra, Sergey Erenburg dan Priyadharshan Kannappan. Juga memenangkan Carolina Utara Terbuka dengan skor 5/5 poin.
Pada 2018, Irene Kharisma Sukandar adalah pemain wanita terbaik di Piala Doeberl dengan mencetak 5,5 / 9 poin. Pada November 2018, ia memenangkan Hjorth 2018 Terbuka dengan mencetak 7,5 / 9 poin.
Bagaimana hebat bukan sosok Irene Kharisma Sukandar? Semoga pertandingan melawan Dewa Kipas, membuat masyarakat makin bangga dengan adanya orang-orang berprestasi di Indonesia.



















