Jakarta Film Week 2024, Kristo Immanuel sebagai Festival Ambassador

Jakarta Film Week 2024 mengangkat tema Resonance, yang melambangkan kekuatan sinema dalam menciptakan dampak yang luas. 

"Jadi kalau Resonance itu kalau kita terjemahkan adalah gelombang-gelombang yang saling terkait satu sama lain dan kemudian saling menguatkan satu sama lain. Itu yang kita lihat bagaimana industri perfilman ini saling tumbuh di semua sektor, di semua elemennya gitu," ungkap Rina Damayanti, selaku Festival Director Jakarta Film Week (25/09/2024)

Ia juga menambahkan bahwa Jakarta Film Week 2024 akan menjadi bagian dari gerak-gerak dinamis tersebut untuk bisa membawa perfilman nasional menjadi kuat dan semakin banyak talent yang terlihat melalui berbagai film yang dipilih serta program yang dibawakan.

Jumlah film yang dikirimkan ke Jakarta Film Week pun terus meningkat setiap tahunnya, menunjukkan pertumbuhan minat yang signifikan dari para pembuat film di seluruh dunia. Pada tahun ini, tercatat 1.132 film dari 85 negara yang mendaftar, dan setelah proses seleksi, 140 film dari 50 negara terpilih untuk ditayangkan.

Salah satu hal yang menarik dari Jakarta Film Week 2024 adalah kehadiran Kristo Immanuel sebagai Festival Ambassador.

Kristo Immanuel, seorang content creator sekaligus aktor yang pada tahun ini namanya sering muncul di berbagai film, telah dipilih sebagai wajah dari Festival Jakarta Film Week 2024. 

"Luar biasa bagaimana di usia yang belum 30 tahun, sudah men-challenge dirinya dengan berperan dengan berbagai macam karakter, bahkan di film terakhir saya baca sebagai co-director ya di Kaka Boss? Keren banget kan?" ungkap Rini Damayanti mengenai Kristo Immanuel melalui konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (25/09/2024) di CGV FX Sudirman. 

Kristo Immanuel sendiri juga menyampaikan kegembiraannya untuk turut serta dalam Jakarta Film Week 2024 ini.

"Saya sangat antusias menjadi bagian dari Jakarta Film Week 2024. Ini merupakan kesempatan untuk mendekatkan dunia sinema kepada masyarakat dan memperluas jangkauan festival film ini kepada lebih banyak orang. Saya berharap dapat menginspirasi teman-teman yang mungkin belum begitu mengenal industri film untuk datang dan ikut berpartisipasi." 

Kristo Immanuel juga berbagi pengalaman pribadinya saat masih kuliah, di mana festival film terasa sangat jauh dari jangkauannya. Ia mengaku sempat merasa minder untuk terlibat, namun menyadari bahwa rasa itu hanya ada di pikirannya sendiri.

Setelah akhirnya terlibat, ia menemukan bahwa para pelaku industri film justru sangat ramah dan suportif.

Melalui pengalamannya ini, Kristo berharap dapat menjembatani jarak antara penikmat film dan para praktisi film.

Program industri JFW Net juga kembali hadir di Jakarta Film Week 2024. Program JFW Net berfokus untuk pengengambangan industri film yang menggabungkan bermacam program edukatif dan kolaboratif.

Berbagai program dari JFW Net diantaranya ada Producers Lab, Pitching Forum, Business Forum, Festival Meeting, Producers Network, Industry Talks, Networking Event, Hong Kong Night, dan Master Class.

Salah satu projek yang menarik dari program JFW Net adalah Master Class, dimana tahun ini Jakarta Film Week akan berkolaborasi dengan Hong Kong Creative Economy.

"Dengan menghadirkan master dari Hong Kong, seorang editor yang mengedit film Twilight of the Warriors, salah satu film yang sangat-sangat box office di beberapa negara juga di Hong Kong sendiri," ungkap Rina Damayanti, selaku Festival Director Jakarta Film Week (25/09/2024)

Selain itu, Rina Damayanti juga menambahkan bahwa master class kali ini berbeda dari tahun sebelumnya yang menghadirkan sutradara.

Pada tahun 2024 ini, master class berkolaborasi bersama INAFED (Indonesian Film Editor) untuk memperkuat editor film Indonesia dalam membuat genre-genre film.

Pada kesempatan ini, Jakarta Film Week mengumumkan bahwa film pembuka festival tahun ini adalah Sampai Jumpa, Selamat Tinggal karya Adriyanto Dewo, diproduksi oleh Adhya Pictures dan Relate Films.

Sebagai film penutup, festival menghadirkan film dari Vietnam berjudul Don't Cry, Butterfly garapan Duong Dieu Linh, yang diharapkan menambah semarak Jakarta Film Week 2024.

Don't Cry, Butterfly juga baru saja meraih dua penghargaan di Festival Film Venice 2024 setelah pemutaran perdananya di Venice Critics Week, memenangkan penghargaan utama sebagai film terbaik dan sebagai film paling inovatif.

Adriyanto Dewo, sang sutradara Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, turut hadir dalam pengumuman ini dan mengungkapkan harapannya.

"Semoga film fresh from the oven ini bisa diterima dengan baik oleh teman-teman di Jakarta Film Week,"  ungkap Adriyanto Dewo.

Menariknya, penayangan film ini di Jakarta Film Week 2024 juga menjadi pemutaran perdana dunia untuk Sampai Jumpa, Selamat Tinggal, namun Adriyanto Dewo belum membocorkan banyak detail mengenai film tersebut.

Itu dia berbagai hal seputar Jakarta Film Week 2024! Bagaimana nih Ma? Sudah siap untuk datang ke festival ini?