Kronologi Penembakan Istri Kopda Muslimin sampai Pengakuan Pelaku

Kopda Muslimin diduga menjadi otak di balik peristiwa penembakan yang menimpa istrinya sendiri

28 Juli 2022

Kronologi Penembakan Istri Kopda Muslimin sampai Pengakuan Pelaku
Pexels/katwilcox

Belum lama ini publik dikejutkan dengan peristiwa penembakan yang terjadi pada istri seorang anggota TNI, Kopda Muslimin.

Peristiwa tersebut makin menggegerkan setelah Kopda Muslimin diketahui diduga menjadi otak di balik aksi penembakan tersebut. Kopda Muslimin bahkan menyewa eksekutor penembak agar aksi tersebut bisa terwujud.

Berdasarkan keterangan dari Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Kopda Muslimin melakukan hal tersebut dikarenakan mempunyai pacar. Luthfi menyebut bahwa fakta tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan pelaku yang sudah ditangkap.

"Motifnya punya pacar lagi. Jadi dari pemeriksaan saksi di antaranya W, itu pacarnya (Kopda Muslimin)," ujar Luthfi saat bertemu wartawan di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022) lalu.

Menurut keterangan saksi yang sudah diperiksa, Kopda Muslimin ternyata sudah melakukan empat kali percobaan pembunuhan berencana terhadap istrinya yang berinisial RW. Percobaan pembunuhan tersebut dilakukan dalam satu bulan terakhir.

Berikut Popmama.com rangkumkan beberapa fakta tentang kronologi penembakan istri Kopda Muslimin sampai pengakuan pelaku secara lebih detail.

1. Kopda Muslimin meminta bantuan untuk membunuh istrinya

1. Kopda Muslimin meminta bantuan membunuh istrinya
Dok. Kapendam IV/Diponegoro
Kopda Muslimin

Beberapa minggu sebelum peristiwa penembakan tersebut terjadi, Kopda Muslimin bertemu dengan Sugiyono alias Babi dan Agus Santoso alias Gondrong. Tujuan pertemuan tersebut untuk meminta bantuan membunuh istrinya.

Menurut keterangan Gondrong kepada awak media, Kopda Muslimin ingin membunuh istrinya karena merasa tertekan oleh kelakuan sang istri yang selalu mengekang.

Sebelum memutuskan untuk melakukan penembakan, Gondrong mengaku bahwa dirinya sempat menyarankan Kopda Muslimin untuk meracuni RW dengan kecubung.

Saran tersebut kemudian didengarkan oleh Kopda Muslimin. Ia bahkan meminta Gondrong untuk mencarikan kecubung.

Namun, rencana tersebut gagal karena Kopda Muslimin tak berani mencampurkan kecubung ke dalam minuman istrinya, hingga akhirnya dilakukan penembakan.

"Waktu itu disuruh nyari kecubung itu, dia (Kopda Muslimin) mau racun, kalau memang berhasil saya dikasih Rp200 juta sama Toyota Yaris dan suratnya, ya itu benar tapi malah nggak jadi (masih hidup)," ujar Gondrong dilansir dari video TikTok Metro TV.

2. Gondrong carikan senjata api untuk eksekusi penembakan

2. Gondrong carikan senjata api eksekusi penembakan
Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi senjata api

Setelah diputuskan untuk melakukan penembakan, tersangka Gondrong kemudian mencarikan senjata api untuk mengeksekusi. Gondrong akhirnya memperoleh senjata api jenis pistol dari tersangka Dwi Sulistyono.

Dari informasi yang beredar, Gondrong dan Dwi kemudian bersama-sama menuju ke kontrakan Babi di Padasaan Simongan, Kota Semarang. Di lokasi tersebut, Babi dikabarkan membeli senjata dari Dwi.

3. Tiga tersangka merencanakan penembakan RW

3. Tiga tersangka merencanakan penembakan RW
Freepik/rawpixel.com
Ilustrasi

Tiga tersangka yakni Babi, Ponco Aji Nugroho, dan Gondrong berkumpul untuk merencanakan aksi penembakan terhadap RW. Usai berkumpul, mereka bertiga menjemput Supriyono alias Sirun di rumahnya yang berada di Genuk, Semarang, Senin (18/7/2022) lalu.

Keempat pelaku tersebut kemudian pergi menuju ke kontrakan Babi untuk mematangkan rencana penembakan dan menyiapkan senjata api.

Editors' Pick

4. Para pelaku membuntuti korban

4. Para pelaku membuntuti korban
Freepik/karlyukav
Ilustrasi

Setelah semua siap, para pelaku pergi menuju tempat yang sudah ditentukan oleh Kopda Muslimin. Sesampainya di sana, Babi kembali mendapatkan arahan dari Kopda Muslimin untuk bersiap jika sasaran atau korban keluar dari rumah untuk menjemput anaknya.

Korban kemudian keluar dari rumah untuk menjemput anaknya. Para pelaku yang melihat korban, langsung membuntuti hingga kembali lagi ke rumah.

5. Pelaku melakukan penembakan terhadap RW

5. Pelaku melakukan penembakan terhadap RW
Pixabay/hunt-er

Ketika korban sampai di depan rumah, pada Senin (18/7/2022) siang, Babi yang memakai sepeda motor Ninja berwarna hijau langsung melakukan eksekusi dengan menembakkan senjata api ke arah perut korban sebelah kiri dan tembus ke arah kanan.

Setelah mendapatkan informasi dari Kopda Muslimin bahwa korban masih hidup, pelaku kemudian melakukan putar balik untuk melakukan aksi penembakan kedua kalinya. Tembakan dari jarak 2-3 meter tersebut mengenai perut korban.

Usai melakukan penembakan, para pelaku langsung berpencar dan menuju ke sebuah rumah yang berada di daerah Sayung, Kabupaten Demak.

6. Usai peristiwa penembakan, Kopda Muslimin bawa RW ke rumah sakit

6. Usai peristiwa penembakan, Kopda Muslimin bawa RW ke rumah sakit
Pixabay/paublr75

Setelah peristiwa penembakan tersebut dilakukan oleh eksekutor bayaran, RW dibawa oleh Kopda Muslimin ke RS Hermina Semarang.

Menurut informasi yang beredar, Kopda Muslimin kembali menelepon para eksekutor untuk melakukan pembayaran karena sudah mengeksekusi korban.

Ironisnya, uang pembayaran senilai Rp120 juta diserahkan Kopda Muslimin kepada para eksekutor di sebuah mini market yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah sakit.

7. Para pelaku ditangkap beberapa hari setelah kejadian

7. Para pelaku ditangkap beberapa hari setelah kejadian
Pixabay/diegoparra

Beberapa hari setelah kejadian penembakan tersebut terjadi, tepatnya pada 21 Juli 2022 lalu, Babi yang berperan sebagai eksekutor ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang di Kelurahan Sriwulan, Sayung, Kabupaten Demak pada pukul 20.00 WIB.

Keesokan harinya, pada 22 Juli 2022, Gondrong ditangkap di Kebon Agung, Kabupaten Demak pukul 13.00 WIB. Kemudian pelaku lainnya, Ponco Aji Nugroho dan Sirun ditangkap di Jalan Panggung Jatinom, Kabupaten Klaten, pukul 15.00 WIB.

Penyedia senjata api bernama Dwi Sulistyono juga ikut ditangkap atas peristiwa ini. Ia ditangkap di Tangen, Kabupaten Sragen pada pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, Kopda Muslimin yang diduga sebagai dalang penembakan istrinya sendiri dikabarkan telah meninggal dunia.

Dari informasi yang beredar, Kopda Muslimin disebut meninggal dunia usai mengalami muntah-muntah. Ia tiba di rumah orangtuanya yang berada di Kelurahan Trompo Gang Adem Ayem, Kendal, Kendal tadi pagi pukul 06.30 WIB.

8. Sugiyono tak tega tembak kepala korban

8. Sugiyono tak tega tembak kepala korban
Pexels/katwilcox

Di hadapan awak media, para pelaku yang ditangkap memberikan pengakuan terkait peristiwa penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Sugiyono alias Babi ikut memberikan keterangan.

Babi menjelaskan bahwa Kopda Muslimin meminta dirinya untuk menembak korban tepat di bagian kepala. Namun, hal tersebut tak dilakukannya lantaran ia tak tega dengan korban.

"Akhirnya sampai di depan rumah, terus maksa-maksa terus suruh langsung tembak kepalanya langsung. Akhirnya dipandu Mas Gondrong, saya takut kalau bukan itu orangnya kan, makanya di depan rumah, langsung telepon, 'dah itu orangnya sikat langsung aja orangnya'," ucapnya dilansir dari video TikTok Metro TV.

"Saya sikat tapi tidak kepalanya, saya nggak tega. Dimarahin lagi, ditelepon lagi harus (tembak) kepalanya, saya nggak (tembak) kepalanya lagi," lanjutnya.

Jadi itulah rangkuman beberapa fakta tentang kronologi penembakan istri Kopda Muslimin sampai pengakuan para pelaku. Peristiwa ini benar-benar menyedihkan dan tragis.

Semoga, kasus ini dapat terungkap dengan jelas dan tidak pernah terulang kembali di masa mendatang.

Baca juga:

The Latest