7 Makanan Fermentasi yang Menyehatkan Sistem Pencernaan

Kefir adalah salah satu jenis produk olahan susu. Minuman ini dibuat dengan menambahkan biji kefir, ragi dan bakteri ke dalam susu. Kefir memiliki tekstur kental dan rasa yang lebih tajam dibandingkan dengan yoghurt.

Kefir punya banyak manfaat, diantaranya meningkatkan sistem pencernaan tubuh, meredakan peradangan, hingga menyehatkan tulang.

Hasil studi menemukan bahwa, mengonsumsi 6,7 ons kefir atau setara dengan 200 ml setiap hari selama 6 minggu, mampu menurunkan peradangan dalam tubuh. Ini bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis seperti kanker dan jantung.

Mama bisa mengonsumsi kefir secara langsung atau menambahkannya ke dalam smoothie dan minuman sehat lainnya.

Siapa yang nggak kenal tempe? Tempe bisa hampir setiap hari kita jumpai ya, Ma.

Makanan ini terbuat dari fermentasi kedelai yang telah dibentuk, sehingga kedelai bisa menyatu. Tempe bisa diolah dengan cara dipanggang, digoreng, dikukus, atau ditumis.

Tak hanya kaya probiotik, tempe juga mengandung banyak nutrisi yang bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Misalnya, protein kedelai telah terbukti mengurangi risiko tertentu penyebab penyakit jantung.

Selain itu, tempe juga kaya akan senyawa yang bertindak sebagai antioksidan. Ini bisa membantu tubuh dalam mengurangi penumpukan radikal bebas, yang berkontribusi menyebabkan penyakit kronis.

Buat Mama yang vegetarian, tempe sangat cocok nih untuk dijadikan makanan pengganti daging.

Natto adalah masakan tradisional Jepang yang kaya akan probiotik. Sama seperti tempe, natto terbuat dari kedelai yang difermentasi. Makanan ini punya rasa yang kuat dan tekstur yang agak berlendir Ma.

Dalam satu porsi natto atau setara dengan 100 gram, mengandung 5,4 gram serat yang baik untuk tubuh. Serat dipercaya membantu menyehatkan sistem pecernaan, karena kandungan air di dalamnya akan melunakkan dan menambah massa feses. Ini sangat membantu kita terhindar dari sembelit dan masalah pencernaan lainnya.

Tak hanya itu, natto juga tinggi vitamin K. Dimana ini merupakan nutrisi penting yang terlibat dalam proses metabolisme kalsium dalam tubuh, dan memainkan peran utama dalam kesehatan tulang.

Menurut penelitian lain, fermentasi natto juga menghasilkan enzim yang membantu mencegah dan melarutkan pembekuan darah, serta mengurangi tekanan darah sistol dan diastol.

Natto bisa dikonsumsi bersama nasi atau disajikan sebagai menu sarapan untuk menyehatkan sistem pencernaan, Ma.

Miso adalah bumbu umum yang digunakan dalam masakan khas Jepang. Miso dibuat dari fermentasi kedelai, garam, dan koji atau sejenis jamur. Mama mungkin lebih sering menemukannya dalam sup miso.

Hidangan yang satu ini umumnya disajikan untuk menu sarapan, Ma. Tak hanya menyehatkan sistem pencernaan, menurut penelitian miso punya banyak manfaat kesehatan lho. Diantaranya, menurunkan risiko penyakit kanker payudara dan stroke.

Selain itu, miso juga membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung tetap sehat. Jadi sangat cocok dikonsumsi untuk penderita tekanan darah tinggi.

Mama bisa menggunakan miso untuk memasak sayuran, saus salad, atau mengasinkan daging ya.

Bagi Mama pecinta drama Korea, pasti tahu dong apa itu kimchi. Kimchi adalah lauk populer dari Korea berbahan dasar kubis yang difermentasi, atau bisa juga dibuat dari jenis sayuran lainnya seperti lobak.

Kimchi menawarkan beragam manfaat kesehatan nih Ma. Selain menyehatkan sistem pencernaan, kimchi juga efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resistensi insulin dalam tubuh.

Menurut sebuah penelitian, 21 orang dengan prediabetes yang mengonsumsi kimchi segar selama 8 minggu, mereka mengalami penurunan resistensi insulin, tekanan darah dan juga berat badan.

Sekarang ini, Mama bisa membeli produk kimchi yang sudah jadi atau membuatnya sendiri di rumah. Kimchi cocok juga lho dimakan bersamaan dengan makanan lainnya seperti nasi atau sandwich.

Sauerkraut adalah makanan fermentasi khas Jerman, yang terdiri dari irisan kubis yang telah difermentasi oleh bakteri asam laktat. Makanan fermentasi yang satu ini dikenal rendah kalori tapi mengandung banyak serat, vitamin C, dan vitamin K. Dimana ini sangat dibutuhkan tubuh untuk menyehatkan sistem pencernaan kita.

Mirip seperti makanan lain yang dibuat dengan sayuran berdaun hijau, sauerkraut juga mengandung lutein dan zeaxantin. Kedua antioksidan ini, membantu kamu meningkatkan kesehatan mata dan mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan mata.

Mama bisa nih, menggunakan asinan kubis untuk ditambahkan ke dalam menu makanan sehari-hari. Misalnya ditambahkan ke dalam semangkuk sup hangat, atau menggunakannya sebagai pelengkap sandwich.

Untuk mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan, pastikan Mama memilih asinan kubis yang tidak dipasteurisasi ya. Karena proses pasteurisasi bisa membunuh bakteri baik yang ada di dalam makanan tersebut Ma.

Yoghurt diproduksi dari susu yang telah difermentasi. Ini kaya akan nutrisi penting, termasuk kalsium, kalium, fosfor, riboflavin, dan vitamin B12.

Yoghurt dikenal dengan ragam manfaatnya untuk kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan, kalau produk susu fermentasi seperti yoghurt kaya akan probiotik yang menyehatkan usus kita. Tentu ini bisa meningkatkan sistem pencernaan secara keseluruhan ya.

Tak hanya itu, mengonsumsi yoghurt juga baik untuk menurunkan tekanan darah terutama pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Sedangkan studi lain menemukan bahwa, asupan yoghurt yang lebih tinggi bisa meningkatkan kepadatan tulang dan fungsi fisik pada orang dewasa yang berusia lanjut.

Masih ada satu lagi nih Ma manfaat yoghurt, yaitu bisa mencegah penambahan berat badan. Jadi yoghurt cocok ya untuk Mama yang lagi menjalani program penurunan berat badan.

Nah, itulah 7 makanan fermentasi untuk menyehatkan sistem pencernaan. Faktanya, makanan fermentasi punya banyak manfaat bagi kesehatan Ma. Jadi jangan ragu lagi untuk mengonsumsinya ya!