Indonesia Waspadai Fenomena La Nina, Bisa Sebabkan Banjir Besar

Ada mitigasi bencana, waspada ya Ma

1 November 2021

Indonesia Waspadai Fenomena La Nina, Bisa Sebabkan Banjir Besar
Unsplash/chriswebdog

Fenomena La Nina di Samudra Pasifik menyebabkan Indonesia ikut gusar. Wajar saja, La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022, akibat anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi fenomena tersebut untuk meminimalisir kerugian? Popmama.com merangkum informasinya untuk kamu!

1. BNPB ikut siap siaga

1. BNPB ikut siap siaga
bnpb.go

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah maupun masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi adanya potensi dampak La Nina di Indonesia.

Catatan BNPB, dalam kurun waktu lima tahun terakhir frekuensi bencana yang paling banyak terjadi adalah bencana Hidrometeorologi dengan kejadian mendominasi yaitu banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.

"Kita sekarang tidak hanya berjuang melawan pandemi saja, tetapi juga bencana lainnya, salah satunya adalah bencana hidrometeorologi," jelas Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, dalam Rapat Koordinasi Nasional Antisipasi La Nina yang diselenggarakan secara daring.

Editors' Pick

2. Mitigasi bencana

2. Mitigasi bencana
bnpb.go.id

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan jangka pendek dalam menghadapi dampak dari La Nina yang dapat menimbulkan beberapa kejadian bencana hidrometeorologi.

  1. Memeriksa dan memastikan kesiapan personel, alat, sarana dan prasarana pendukung lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggelar apel kesiapsiagaan oleh segenap komponen di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
  2. Pada level daerah diminta untuk menyiapkan rencana kontijensi (renkon) daerahnya masing-masing. BNPB telah menginstruksikan kepada BPBD untuk menyusun renkon dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Pemerintah juga dapat menyiapkan status siaga darurat di wilayahnya apabila diperlukan.
  3. Upaya mitigasi bencana hidrometeorologi untuk jangka pendek dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi, pembersihan saluran air, pembenahan tanggul sungai, penguatan lereng, serta optimalisasi penguatan drainase.
  4. BNPB meminta pemerintah daerah khusunya BPBD untuk selalu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. 

3. Jangan lupa, periksa berapa lama hujan yang turun

3. Jangan lupa, periksa berapa lama hujan turun
Pexels.com/VladChetan

Salah satu edukasi yang dapat diberikan adalah apabila turun hujan dengan durasi lebih dari satu jam dan objek pada jarak pandang 30 meter sudah tidak terlihat. Dengan kondisi itu, masyarakat di daerah lereng tebing dan sepanjang aliran sungai harus dievakuasi sementara.

Sementara untuk mitigasi jangka panjang, Ganip menjelaskan bahwa tata ruang harus sejalan dan sensitif dengan aspek kebencanaan. 

"Dalam hal tanah longsor misalnya, pemanfaatan lahan kritis sebagai tempat pemukiman tidak seharusnya dilakukan," ujar Ganip. 

4. Waspadai juga tanah longsor

4. Waspadai juga tanah longsor
bnpb.go.id

Selain hujan deras berdampak banjir, bencana lain yang meyertai biasanya tanah longsor. Masyaralat juga harus waspada.

Penetapan jalur evakuasi serta penetapan rambu daerah rawan bencana mutlak harus dilakukan. 

Diseminasi infromasi peringatan dini melalui jejaring komunikasi berbasis komunitas turut mendukung penguatan sistim peringatan dini. Diseminasi dilakukan melalui surat, pesan singkat, WhatsApp group, maupun media sosial. 

Terakhir, media turut berperan penting untuk menyebarluaskan peringatan dini serta edukasi dan sosialisasi kepada khalayak yang lebih luas sehingga dapat mengurangi dampak yang mungkin timbul akibat bencana hidrometeorologi.

Bersama-sama menanggulangi bencana yang terjadi di Indonesia, mulai dari diri sendiri dan keluarga. Salah satunya, dengan bersikap waspada!

Baca Juga:

The Latest