Maudy Koesnaedi Tepati Janji Soekma yang Diukir 30 Tahun Lalu

Dalam pertunjukan dari Teater Abang None Jakarta, Maudy hadirkan pentas seni Betawi yang menawan

9 Oktober 2023

Maudy Koesnaedi Tepati Janji Soekma Diukir 30 Tahun Lalu
Dok. Janji Soekma

Setelah satu dekade berlalu, kisah Soekma Djaja berlanjut dalam "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan". Teater Abang None Jakarta dan Bakti Budaya Djarum Foundation  mempersembahkan pertunjukan seni ini, yang merupakan kelanjutan dari pertunjukan Soekma Djaja tahun 2013. Pertunjukan ini akan digelar sebanyak lima kali pada tanggal 6, 7, dan 8 Oktober 2023 di Gedung Kesenian Jakarta.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, mengatakan bahwa pertunjukan ini merupakan bagian dari upaya Teater Abang None Jakarta dalam memajukan dan melestarikan budaya Betawi melalui seni pertunjukan. Maudy Koesnaedi, produser dan konseptor pertunjukan, menjelaskan bahwa ini adalah wujud komitmen mereka untuk menjaga janji jiwa mereka dalam melestarikan kebudayaan Betawi.

Seperti apa meriahnya pementasan seni Betawi yang diselenggarakan begitu apik di Gedung Kesenian jakarta pekan lalu ini? SImak selengkapnya di Popmama.com. 

1. Bagi Maudy Koesnaedi, pertunjukan ini adalah janji yang ia ikrarkan

1. Bagi Maudy Koesnaedi, pertunjukan ini adalah janji ia ikrarkan
Dok. Janji Soekma

Maudy Koesnaedi, produser dan konseptor dalam pertunjukan Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan mengucapkan, “Pertunjukan ini memiliki makna mendalam bagi saya secara pribadi, karena terbentuknya Teater Abang None Jakarta berawal dari janji soekma atau janji jiwa saya di malam final pemilihan Abang None Jakarta 30 tahun lalu, tepatnya tahun 1993 untuk melestarikan dan menyebarkan kebudayaan Betawi ke hadapan masyarakat."

Ia menambahkan bahwa menepati janji tersebut adalah wujud komitmen pada diri sendiri untuk mencapai kemenangan hati. Pertunjukan ini mengingatkan para anggota yang terlibat dalam Teater Abang None Jakarta tentang kenangan indah sebuah proses, usaha hingga perjuangan yang dilakukan untuk menyajikan penampilan terbaik ke hadapan para penikmat seni.

"Di akhir pertunjukan ini, kami juga menjalankan upacara ketupat lepas, yang merupakan sebuah ritual khas Betawi yang berhubungan dengan nazar dari pemilik janji. Semoga pertunjukan ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda dengan kebudayaan Betawi," katanya. 

2. Generasi muda menjadi tujuan dari pementasan ini

2. Generasi muda menjadi tujuan dari pementasan ini
Dok. Janji Soekma

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, mengatakan bahwa pertunjukan ini merupakan bagian dari upaya Teater Abang None Jakarta dalam memajukan dan melestarikan budaya Betawi melalui seni pertunjukan. 

“Selain mengangkat dan menghidupkan keunikan dari orkestra khas Betawi, gambang kromong, kisah ini menggambarkan bagaimana seniman muda yang memiliki kepedulian tinggi dengan budaya harus berjuang dan melakukan pengorbanan untuk tetap melestarikan kebudayaan pasca pandemi. Pementasan ini juga menjadi sebuah refleksi nyata dari perjuangan Lia dalam mewujudkan janjinya. Dalam pementasan ini, Lia menampilkan kekreatifitasannya untuk menarik perhatian generasi muda agar lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya Betawi. Kami harap selain menyebarkan pesan untuk mencintai kebudayaan, pertunjukan ini dapat membukakan mata para penikmat seni tentang beragam perjuangan yang dilakukan oleh para pekerja seni pasca pandemi,” ujar Wawan Sofwan sutradara pertunjukan “Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan”.

3. Bukan hanya Gambang Kromong, masalah pinjol jadi highlight menarik

3. Bukan ha Gambang Kromong, masalah pinjol jadi highlight menarik
Dok. Janji Soekma

Pertunjukan ini mengisahkan perjuangan Lia, generasi muda dari keluarga seniman Soekma Djaja, dalam memenuhi janji almarhum ayah angkatnya untuk menjaga warisan Gambang Kromong Soekma Djaja. Namun, situasi berbahaya muncul ketika salah satu personil terlibat dalam pinjaman online ilegal, membuat Lia harus membuat keputusan sulit antara melestarikan budaya atau keselamatan semua orang.

Pementasan ini tidak hanya menghidupkan keunikan budaya Betawi melalui gambang kromong, tetapi juga menggambarkan perjuangan seniman muda dalam era pasca pandemi. Pertunjukan ini melibatkan lebih dari 70 Abang dan None Jakarta serta menampilkan candaan khas Betawi yang jujur. Dengan alunan musik gambang kromong dan penampilan istimewa dari Siti Badriah sebagai biduan dangdut, pertunjukan ini benar-benar menciptakan aroma budaya Betawi yang kental.

Baca juga:

The Latest