Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Orang yang Pernah Kena Cacar Air Bisa Kena Cacar Api, Kok Bisa?

Herpes Zoster (pexels.com)
Herpes Zoster (pexels.com)
Intinya sih...
  • Virus cacar air tidak hilang dan bisa aktif kembali saat imun tubuh menurun, ini bisa menjadi cikal bakal cacar api.
  • Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena cacar api karena respons imun yang lebih lemah dibandingkan laki-laki.
  • Perawatan cacar api bisa dilakukan di rumah asal kondisi umum pasien baik, tetapi perlu pengawasan jika gejala berat atau dialami oleh usia di atas 50 tahun.

Pernah kena cacar air saat kecil? Ternyata orang yang pernah kena cacar air punya risiko bisa kena cacar api. Bahkan cacar api ini tidak hanya menyerang sekali seumur hidup lho, karena bisa muncul saat imun tubuh seseorang menurun.

Selain itu mitos mengenai cacar api yang hanya bisa muncul untuk orang usia 50 tahun juga tidak benar. Menurut dr. Frieda, Sp. DVE yang merupakan mitra dokter spesialis Halodoc membantah hal tersebut.

"Jadi kalau di bawah 50 tahun nggak kena cacar api itu salah. Setiap orang bisa kena (cacar api) lebih dari satu kali," jelasnya dalam acara Healthtalk by Halodoc "Fakta vs Mitos Cacar Api: Jaga Kualitas Hidup di Usia Dewasa" pada Selasa (17/6/2025).

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai orang yang pernah kena cacar air bisa kena cacar api selengkapnya.

1. Menurunnya imun jadi salah satu risiko orang terkena cacar api

halodoc healthtalk cacar api
Popmama.com/Putri Syifa N

Meski terdengar mirip, cacar air dan cacar api adalah dua kondisi berbeda yang disebabkan oleh virus yang sama. Virus tersebut bernama varicella zoster virus (VZV), dimana saat seseorang pernah kena cacar air virus tersebut tidak hilang di tubuh melainkan hanya 'tertidur' atau tidak aktif.

"Setelah kita terinfeksi VZV, virus tidak benar-benar hilang, melainkan berdiam di sistem saraf. Dalam keadaan tertentu, virus ini bisa mengalami reaktivasi. Di dalam tubuh, terdapat sistem imunitas seluler atau sel T yang berfungsi menjaga agar virus tersebut tetap tidak aktif," jelas dr. Frieda.

Namun, saat sistem kekebalan tubuh menurun—misalnya karena kurang tidur, kelelahan, kondisi tubuh yang tidak sehat, atau paparan sinar matahari dalam waktu lama—virus tersebut dapat aktif kembali.

"Patogenesis dari cacar api terjadi karena penurunan sistem kekebalan tubuh kita," tambahnya.

2. Faktanya, perempuan lebih berisiko besar kena cacar api lho

ilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymcgullagh)
ilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymcgullagh)

Ada beberapa faktor peningkatan risiko cacar api seperti:

  • Riwayat penyakit cacar api di keluarga (2,4 kali lebih tinggi)

  • Diabetes (risiko meningkat 40%)

  • Penyakit kardiovaskular (risiko meningkat 34%)

  • Penyakit autoimun (risiko meningkat kurang lebih 1-2 kali lipat)

  • HIV/AIDS (risiko meningkat lebih 3,2 kali lipat)

  • Penyakit gangguan pernapasan (risiko meningkat lebih 30%)

  • Stres (risiko meningkat lebih 47%)

  • Perempuan (risiko meningkat 19%)

Disebutkan di atas kalau perempuan memiliki risiko lebih tinggi kena cacar api. Alasannya yakni karena perbedaan yang berasal dari faktor respons imun. dr. Frieda menyebutkan kalau dari penelitian risiko autoimun juga lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

"Pada umumnya, perempuan memiliki respons imun yang lebih lemah, dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal. Saat mengalami menstruasi, menopause, kehamilan, atau menggunakan KB, sistem imun bisa terpengaruh," pungkas dr. Frieda.

3. Perawatan cacar api bisa dilakukan di rumah, asal tidak ada komplikasi

ilustrasi cacar air (freepik.com/freepik)
ilustrasi cacar air (freepik.com/freepik)

Menurut dr. Frieda cacar api tidak selalu harus dirawat di rumah sakit. Namun, asal kondisi umum pasien dalam keadaan baik.

"Namun, tetap perlu diberikan antivirus dan obat topikal untuk luka herpes guna mencegah infeksi bakteri sekunder. Istirahat total (bed rest) juga penting untuk mempercepat proses penyembuhan cacar api," jelas dr. Frieda.

Untuk gejala yang lebih berat, terutama jika menyerang area kepala atau dialami oleh pasien berusia di atas 50 tahun disarankan untuk dirawat di rumah sakit. Hal ini karena risiko komplikasi dan tingkat keparahan infeksi cenderung lebih tinggi pada kelompok usia tersebut.

Itulah tadi informasi mengenai orang yang pernah kena cacar air bisa kena cacar api. Semoga membantu!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us