7 Penyebab Biduran di Malam Hari yang Mungkin Tak Disadari

Tubuh sangat sensitif terhadap perubahan suhu, dan bagi sebagian orang, suhu kamar yang terlalu dingin atau panas bisa memicu biduran. Mengutip dari European Journal of Dermatology, perubahan suhu ekstrem dapat merangsang pelepasan histamin dalam tubuh.

Misalnya, jika kamu tidur dengan AC yang terlalu dingin, kulit bisa mengalami cold urticaria atau biduran akibat dingin. Sebaliknya, suhu panas yang berlebihan juga bisa menyebabkan heat urticaria, dan menyebabkan gatal serta bentol-bentol merah di kulit.

Jika kamu sering terbangun dengan kondisi tubuh berkeringat, bisa jadi ini adalah pemicu biduranmu. Berkeringat di malam hari dapat terjadi karena suhu ruangan terlalu panas, atau bahkan karena gangguan kecemasan.

Sebuah penelitian dalam Allergy, Asthma & Clinical Immunology menemukan, bahwa keringat bisa memicu biduran pada individu memiliki kolinergik urtikaria, yaitu jenis biduran yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh dan keringat berlebih. Biasanya, biduran ini muncul dalam bentuk bentol kecil-kecil yang terasa sangat gatal.

Mungkin terdengar mengejutkan, tetapi stres emosional bisa menyebabkan biduran. Saat kamu mengalami stres, tubuh merespons dengan melepaskan zat kimia seperti histamin dan kortisol, yang bisa memicu reaksi peradangan termasuk biduran.

Dikutip dari Psychoneuroendocrinology, orang dengan tingkat stres tinggi lebih rentan mengalami reaksi alergi, karena sistem imun mereka menjadi lebih sensitif terhadap pemicu eksternal. Jika kamu sering mengalami biduran setelah hari yang melelahkan, stres bisa jadi penyebabnya.

Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi bahan sprei, selimut, atau bahkan deterjen yang kamu gunakan untuk mencuci pakaian bisa menjadi pemicu biduran di malam hari. Beberapa bahan kain tertentu, bisa menyebabkan iritasi kulit. 

Selain itu, sisa-sisa deterjen pakaian yang tidak terbilas dengan sempurna juga dapat mengiritasi kulit dan memicu reaksi alergi. Bahan kimia tertentu dalam deterjen juga bisa menyebabkan dermatitis kontak, dan memperburuk kondisi kulit sensitif.

Tungau debu rumah adalah pemicu alergi yang sering diabaikan. Makhluk mikroskopis ini hidup di kasur, bantal, yang menyebabkan biduran, hidung tersumbat, dan bersin-bersin saat malam hari.

Menurut Journal of Allergy and Clinical Immunology, sekitar 20% kasus urtikaria kronis dipicu oleh paparan tungau debu. Jika kamu sering mengalami biduran di malam hari, mungkin sudah saatnya membersihkan kasur lebih rutin dan mengganti sprei lebih sering.

Beberapa jenis makanan tertentu bisa memicu biduran di malam hari, terutama makanan yang mengandung histamin tinggi seperti makanan laut, kacang-kacangan, dan cokelat. Histamin adalah senyawa yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada orang sensitif.

Mengutip dari Clinical & Experimental Allergy, orang dengan intoleransi histamin lebih rentan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan tinggi histamin. Jika kamu sering mengalami biduran setelah makan malam tertentu, coba perhatikan pola makanmu.

Biduran yang sering muncul di malam hari juga bisa menjadi tanda gangguan kesehatan lebih serius, seperti tiroid, penyakit autoimun, atau infeksi kronis. Menurut studi dalam Journal of the American Academy of Dermatology, sekitar 30% kasus urtikaria kronis berkaitan dengan gangguan autoimun, seperti lupus atau penyakit Hashimoto.

Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain, seperti kelelahan, nyeri sendi, atau perubahan berat badan yang tidak wajar. Jika biduran terus berulang tanpa penyebab jelas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu kemungkinan adanya gangguan kesehatan yang mendasari.

Mengalami biduran di malam hari bisa sangat mengganggu, terutama jika membuatmu sulit untuk tidur. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah yang tepat dalam mencegah serta meredakan gejalanya, agar tidak semakin parah atau sering kambuh.

• Atur suhu kamar yang nyaman, jangan terlalu dingin atau panas.

• Gunakan pakaian tidur berbahan katun, yang lebih ramah di kulit dan menyerap keringat.

• Bersihkan sprei dan kasur secara rutin untuk mengurangi tungau debu.

• Gunakan deterjen hipoalergenik agar kulit tidak teriritasi.

• Kelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi atau teknik relaksasi.

• Hindari makanan pemicu alergi terutama sebelum tidur.

• Gunakan antihistamin jika perlu, namun konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Jadi, itu tadi, ya 7 penyebab biduran di malam hari. Biduran di malam hari memang sangat mengganggu, tetapi dengan mengetahui penyebabnya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kamu bisa tidur lebih nyenyak tanpa rasa gatal.