5 Penyebab Mama Sering Buang Air Kecil di Tengah Malam

Beberapa obat memiliki efek samping yang membuatmu lebih sering ke kamar mandi. Hal ini disampaikan oleh ahli urin di Indiana University Health, Marcelino Rivera.

Menurutnya, obat darah tinggi dan obat penenang adalah salah satu pemicu yang membuat kamu lebih sering pergi ke kamar mandi. 

Selain membuat terjaga lebih lama, ternyata mengonsumsi minuman dengan kafein bisa membuat tubuh memproduksi urin lebih banyak. Alhasil, kamu lebih cepat merasa ingin buang air kecil. 

Minuman berkafein tak hanya kopi, Ma. Teh dan minuman berkarbonasi dan minuman penambah tenaga juga mengandung kafein. 

Jika merasa sering terbangun karena ingin buang air kecil saat malam, bisa jadi kamu mengalami obstructive sleep apnea (OSA). Ganggan ini membuat kamu bisa berhenti bernapas saat tidur. 

Faktanya, 84% pasien yang menderita OSA mengalami beberapa kali sesi ke toilet saat malam. Selain itu, tanda seseorang mengalami OSA adalah bangun dalam keadaan tenggorokan kering, lelah, mendengkur keras, dan sakit kepala di pagi hari. 

Siapa saja bisa terkena penyakit ini. Cara pengobatannya bisa melalui operasi atau pengobatan dari tenggorokan. 

Jika kamu sedang memiliki keluhan kaki bengkak, bisa jadi itu berkontribusi untuk membuatmu lebih cepat buang air kecil. Saat rebahan, cairan yang ada di kaki bisa masuk ke aliran darah dan disuling oleh ginjal dan berubah jadi urin. 

Salah satu cara menghindari buang air kecil di tengah malam saat kaki bengkak adalah dengan menaikkan kaki sekitar 1 jam sebelum tidur. 

Dengan begitu, cairan di kaki bisa terdistribusi dengan lebih cepat dan kamu bisa menghindari sesi ke toilet di tengah malam. 

Infeksi saluran kencing adalah salah satu masalah yang sering dialami para perempuan. Kebersihan area intim yang kurang terjaga merupakan salah satu penyebab utama. 

Salah satu gejalanya adalah kerap merasa ingin buang air kecil. Saat buang air kecil, rasanya seperti terbakar dan urin yang keluar hanyalah sedikit. 

Segera konsultasikan ke dokter jika keadaan tidak membaik setelah lebih dari 3 hari. 

Jika ini hanya terjadi sekali atau dua kali saja, itu bukanlah masalah besar. Namun jika sampai jadi kebiasaan, sebaiknya cari penyebab utamanya apa dan minta pertolongan profesional.