-UqhvNfz4UaNspMXqBZbC8IwVKQpbPDsO.png)
Di era yang sudah sangat maju dan berkembang tentu berbagai aspek kehidupan telah diisi oleh seluruh kalangan yang juga tak terbatas dari segi gender.
Kesempatan untuk mendapat berbagai sudut pandang secara luas terutama dengan melibatkan perempuan di banyak aspek dan sisi kehidupan telah menghasilkan suatu sikap sosial yang sehat. Hal ini tidak lepas dari peran berbagai sosok perempuan Indonesia yang angkat isu kesetaraan gender.
Selengkapnya di Popmama.com!
Anindya Restuviani merupakan Koordinator Nasional dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) yang merupakan organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan.
Sampai hari ini Anindya aktif berbicara di berbagai forum dan media. Tujuannya adalah untuk mendorong perubahan kebijakan dan meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender.
Sosok yang satu ini merupakan putri dari Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid, dan pendiri Gusdurian.
Alissa kerap kali aktif dalam berbicara tentang hak-hak perempuan, toleransi, dan multikulturalisme. Dia memperjuangkan kesetaraan gender dalam konteks yang lebih luas, termasuk kesetaraan sosial dan agama.
Pendiri Sokola Rimba, sebuah organisasi yang memberikan pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil di Indonesia.
Butet menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif dan merata untuk semua, termasuk perempuan dari komunitas marginal. Ia juga sudah mendapat penghargaan sebagai perempuan berpengaruh versi Globe Asia pada 2007 serta Young Global Leader pada 2009.
Sosok perempuan Indonesia yang angkat isu kesetaraan gender berikutnya adalah Sri Mulyani.
Sebagai mantan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani kerap berbicara tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam ekonomi. Ia mendorong lebih banyak partisipasi perempuan di sektor publik dan swasta serta berusaha meningkatkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender di tempat kerja.
Aktivis perempuan dan pendiri Purple Code Collective yang fokus pada isu privasi, keamanan digital, dan hak-hak perempuan.
Dhyta secara terbuka mengkritik dan melawan kekerasan online yang sering dialami perempuan. Perjuangan Dhyta saat ini mengarah pada kesetaraan gender di dunia digital.
Demikian deretan sosok perempuan Indonesia yang angkat isu kesetaraan gender. Dengan berbicara mengenai kesetaraan gender, mereka memiliki dampak atas peran perempuan di segala aspek hari ini.