Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
nirina_popmama_talk_Agustus2025-1.jpg
Popmama.com/Hari Firmanto

Intinya sih...

  • Nirina Zubir mengalami burnout karena mengerjakan empat proyek sekaligus di waktu berdekatan.

  • Akan lebih selektif dan memberikan jarak untuk mengambil proyek yang berbeda.

  • Nirina Zubir menyadari dirinya burnout karena percakapan dengan sang suami.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nirina Zubir pernah mengalami burnout setelah terlibat dalam empat proyek akting berturut-turut tanpa jeda. Selama ini, dirinya tidak memahami betul apa itu burnout karena merasa tubuhnya baik-baik saja. 

Namun, setelah mengambil empat proyek sekaligus, ia baru menyadari bahwa tubuhnya butuh waktu karena merasa begitu lelah. Akibatnya, Nirina sampai harus menolak seluruh aktivitas, bahkan enggan keluar rumah. 

Ia mengakui bahwa dirinya butuh waktu selama dua bulan untuk beristirahat dan memulihkan diri agar bisa menjalani aktivitas seperti semula. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut terkait cerita Nirina Zubir alami burnout hingga butuh dua bulan pemulihan. 

1. Alami burnout karena mengerjakan empat proyek sekaligus di waktu bersamaan

Popmama.com/Hari Firmanto

Nirina Zubir mengungkapkan bahwa pengalaman burnout yang ia alami menjadi pelajaran berharga dalam hidupnya. 

Ia menyadari bahwa terlalu banyak mengambil pekerjaan dalam waktu yang berdekatan akhirnya membuat tubuh dan pikirannya kelelahan. 

Meski demikian, Nirina tak sepenuhnya menyesali keputusan tersebut karena menurutnya, semua kesempatan yang datang saat itu sangat sayang untuk dilewatkan.

“Ini pembelajaran buat Nirina, karena terlalu banyak di waktu yang berdekatan karena ternyata pada akhirnya saya burn out. Tapi itu semua masuk akal. Kalau saya sendiri ngeliatnya karena ada kesempatan, tentu tidak akan datang dua kali, kalau saya suka ya makanya dijalanin,” kata Nirina Zubir dalam sesi Popmama Talk edisi Agustus 2025

2. Akan lebih selektif dan memberikan jarak untuk mengambil proyek yang berbeda

Popmama.com/Hari Firmanto

Nirina mengambil empat proyek dalam satu waktu karena mulanya mengira dirinya tidak akan mengalami masalah. Namun, seiring berjalannya waktu, ia lama kelamaan merasa kewalahan. 

Dari pengalaman itu, Nirina menyadari betapa pentingnya membatasi diri dan tidak memaksakan semuanya harus dijalani sekaligus. Setelah ini, ia juga merasa harus lebih selektif dan realistis dalam menerima pekerjaan agar kesehatan mental dan fisiknya tetap terjaga.

“Jadi 4 proyek dijalankan bersamaan, lama-lama ngerasa burnout. Tapi karena itu jadinya dapet pembelajaran buat diri sendiri bahwa secukupnya aja, memang harus lebih selektif lagi dalam memilih proyek,” ungkap Nirina Zubir. 

Tak hanya soal pekerjaan, Nirina juga mempertimbangkan keluarga sebagai salah satu alasan utama dalam membuat keputusan lebih bijak. 

Dengan kedua anaknya yang kini berusia 13 dan 15 tahun, ia merasa tak masalah untuk lebih selektif dalam memilih proyek agar bisa lebih banyak hadir untuk anak-anak tersayang. . 

“Terlebih, anak saya sekarang sudah 15 tahun yang gede, yang kecil sudah 13 tahun. Nggak papa selektif, biar bisa nemenin anak. Jadi pembelajaran yang saya dapatkan adalah ke depannya lebih selektif dan berjarak memilih proyek,” lanjutnya. 

3. Sadar alami burnour karena berbincang dengan sang suami

Popmama.com/Hari Firmanto

Mulanya, Nirina tidak memahami apa itu burnout. Selama ini, Nirina merasa dirinya baik-baik saja saat mengerjakan suatu pekerjaan. Terlebih, dunia akting merupakan sesuatu yang dirinya nikmati dan sukai. 

“Awalnya, saya nggak ngerti apa itu arti burnout. Karena saya sendiri dateng dari generasi yang tidak terlalu ekspresif dan memahami perasaan yang dirasakan. Selama ini saya jalanin enjoy aja nggak pernah rasain apa itu burnout,” cerita Nirina Zubir. 

Momen yang menyadarkan Nirina bahwa ada sesuatu yang tidak beres datang justru dari interaksi sederhana dengan sang suami. Saat diajak olahraga seperti biasa, Nirina secara spontan menolak ajakan itu. 

Hal tersebut membuat suaminya terkejut dan bertanya-tanya, karena selama ini Nirina tidak pernah menolak aktivitas olahraga bersama. Respons cepat itulah yang akhirnya membuat Nirina mulai mempertanyakan kondisi dirinya sendiri.

“Waktu pas ngerasain burnout pun, tetep gak ngerasa itu burnout, saya cuma mikir ini rasanya apa ya. Ngerasanya saat suami saya nanya, ‘kamu udah lama nggak olahraga. Kita olahraga yuk, mau lari gak?’ tiba-tiba dengan cepatnya saya jawab ‘nggak’ dan suami saya kaget karena ngerasa ada yang salah dengan saya,” sambungnya. 

Seiring berjalannya waktu, Nirina mulai menyadari bahwa tubuh dan pikirannya menolak aktivitas apa pun, bahkan untuk hal-hal kecil seperti keluar kamar atau berbicara dengan orang lain. 

Ia merasa kehilangan energi secara total, hingga menyadari bahwa kondisi tersebut bukan sekadar lelah biasa. Dari sana, Nirina sadar dan perlahan memahami bahwa ia sedang dalam fase burnout.

“Akhirnya ditanya, ‘kenapa?’ Karena selama ini saya gak pernah bilang no setiap diajak buat olahraga. Dari perkataan suami itu saya mikir dan mempertanyakan saya kenapa. Tapi memang badan ini nggak mau. Boro boro mau diajak olahraga, keluar kamar gak bisa, di ajak keluar pagi gak mau. Diajak ngobrol aja reaksinya cuma ‘hah?’,” lanjutnya. 

4. Memberi waktu ke diri sendiri untuk tidak melakukan apapun selama dua bulan

Instagram.com/nirinazubir_

Nirina Zubir mengaku bahwa dirinya merespons burnout dengan cara yang sangat personal. Ia mulai menarik diri dari aktivitas yang biasanya ia nikmati, seperti olahraga atau bepergian. 

Menurut Nirina, itu adalah bentuk alamiah tubuh dan pikirannya dalam berkata ‘cukup’. Alih-alih memaksakan diri untuk tetap aktif, Nirina memilih untuk tidak melakukan apa-apa sebagai cara menghadapi kelelahan yang sudah terlalu menumpuk.

“Secara tidak sadar cara saya menerima burnout itu adalah dengan mengokekan situasinya, kayak nggak mau olahraga, nggak mau kemana-mana. Karena itu saya berusaha menghadapinya dengan cara saya sendiri. Saya lebih ke ngasih waktu buat diri sendiri, butuh buat nggak ngapa-ngapain, karena sebelumnya benar-benar nggak nafas terlalu banyak kerjaan,” ucap Nirina Zubir. 

5. Olahraga menjadi 'obat' untuk bisa pulih

Instagram.com/nirinazubir_

Akibat mengalami burnout yang cukup berat, Nirina Zubir memutuskan untuk benar-benar berhenti dari segala aktivitas selama dua bulan penuh. Ia tidak mengambil proyek apa pun dan memilih untuk beristirahat total. 

Alih-alih merasa bersalah, Nirina justru memaknainya sebagai bentuk kasih sayang Tuhan yang memberinya kesempatan untuk rehat sejenak. Ia pun menyadari pentingnya mengenali sinyal tubuh dan memberi waktu untuk diri sendiri.

“Karena burnout ini, saya sampai dua bulan nggak ngapa-ngapain, nggak ambil proyek sama sekali. Saya malah memaknainya bersyukur kepada Tuhan mungkin ini memang cara Tuhan untuk saya ambil istirahat dulu,” kata Nirina Zubir. 

Dari sekian banyak aktivitas yang digemarinya, olahraga menjadi salah satu ‘obat’ terbaik dalam proses pemulihannya. Menurutnya, olahraga tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga mampu menenangkan pikiran dan meredam overthinking

“Intinya adalah kenali badan, kasih waktu buat diri sendiri, dan yang paling penting adalah berolahraga. Karena ternyata buat saya, kalau nggak lakuin olahraga itu akhirnya jadi overthinking. Pas olahraga otomatis saya nggak ada waktu buat overthinking karena energinya sudah terpakai di olahraga. Obat saya adalah olahraga. Pas mulai olahraga lagi akhirnya berani lagi bertemu dengan orang lain,” pungkasnya. 

Nah, itu dia  cerita Nirina Zubir alami burnout hingga butuh dua bulan pemulihan. Apakah Mama pernah mengalami hal serupa? 

POPMAMA TALK Agustus 2025 - Nirina Zubir

Aktris

Senior Editor - Novy Agrina   

Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias  

Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana    

Script - Sania Chandra Nurfitriana   

Social Media - Irma Erdiyanti 

Photographer - Hari Firmanto 

Videographer - Hari Firmanto

Editorial Team