Puasa Sangat Dianjurkan untuk Penderita GERD, Ini Penjelasannya!

Gerd didefiniskian sebagai naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung yang tidak berfungsi optimal.

Seseorang dinyatakan menderita Gerd bila terjadi kenaikan asam lambung ringan setidaknya dua kali satu minggu, atau bisa juga naiknya asam lambung berat setidaknya sekali.

"Kami malah menyarankan pasien-pasien Gerd berpuasa, karena dengan berpuasa kita mengistirahatkan lambung, pikiran," begitulah yang diungkapkan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEG dalam sesi Live Instagram bersama dr. Arti Indira M. Gizi, Sp. GK dan dr. Teuku Adifitrian, SpBP-RE atau kerap disapa dr.Tompi, pada Senin 27 April 2020.

Masih menurut Kaka, di luar bulan Ramadan-pun, pasien yang menderita Gerd  dianjurkan untuk menjalani puasa Senin dan Kamis.

Sebab, ketika kita berniat untuk berpuasa, sebenarnya kita sedang memberikan instruksi kepada tubuh untuk beristirahat. 

Sehingga yang terjadi lambung tidak memproduksi asam lambung ketika kita menjalankannya. 

Kondisi inilah yang membuat para penderita Gerd bisa menjalani puasa tanpa terpicu naik asam lambungnya. 

"Tentunya berpuasa yang benar, ya. Makanan dan minumannya juga yang bagus untuk berpuasa," tambahnya.

Memang dinajurkan oleh dr. Kaka untuk Gerd agar brpuasa. Meski demikian hal itu oerlu diikuti dengan konsumsi makanan yang benar. 

Misalnya saja mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak sehat, hingga vitamin dan mineral yang didapatkan dari sayur maupun buah.

Yang teepenting, pastikan mengonsumsi makanan tersebut dalam batas yang normal ya Ma.

"Jadi Saya bilang boleh semuanya asal tidak berlebihan. Tapi kalau nanti ada sesuatu yang mengganggu, baru itu ditandai. Jangan semua dianggap tidak boleh. Karena kalau sudah stres susah banget menyembuhkannya," paparnya mengenai makanan yang dikonsumsi. 

Selain aman, berpuasa bagi penderita Gerd sangat dianjurkan apabila memang tak menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya. 

Tanda-tanda yang dimaksud seperti pendarahan, muntah darah, BAB berdarah atau BAB hitam, serta menderita penyakit lain, seperti kanker, gagal jantung berat, gangguan hati dan gangguan ginjal.

"Kalau dispepsia atau Gerd biasa yang sudah diendoskopi ternyata tidak ada sesuatu yang membahayakan, seperti polip atau luka-luka, silakan berpuasa. Bahkan itu bisa sembuh dengan berpuasa," pungkasnya.

Melansir dari IDN Times, terdapat lima hal yang kamu harus perhatikan saat makan dan minum saat berbuka puasa. Berikut kelima hal tersebut: 

1. Menyantap makanan berminyak saat baru berbuka puasa, seperti gorengan atau makanan berminyak lainnya. Itu bukanlah menu makanan yang ramah bagi organ pencernaan terutama saat berbuka puasa. Karena makanan berminyak didalam perut yang masih kosong akan membuatnya menjadi kembung bahkan bisa kram perut.
2. Makan terlalu cepat. Ingat Ma, semua butuh proses. Begitupula dengan makan, semakin cepat kamu makan, maka rasa lapar semakin tak terbendungan, karena otak kita butuh waktu 15 sampai 20 menit untuk memberitahu bahwa kita sudah kenyang. Selain otak, sistem pencernaan kita juga butuh waktu untuk memproses semua makanan yang kita konsumsi.
3. Lupa untuk minum karena banyak yang dimakan. Ini bahaya juga nih Ma, mungkin karena sudah terlalu lapar, banyak orang hanya sibuk mengunyah dan lupa untuk minum. Padahal untuk tetap sehat selama puasa, tubuh kita bukan hanya membutuhkan makanan tapi juga minuman.
4. Perbanyak buah dan sayur, seperti yang sudah kamu ketahui, sayur dan buah mengandung banyak vitamin, serat, dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
5. Jangan makan terlalu banyak, kenapa? Karena makan terlalu banyak hanya akan membebani sistem pencernaan dan membuatnya bekerja lebih keras dari seharusnya. Akibatnya perut jadi terasa penuh dan membuat kita merasa tidak nyaman.

Itulah penjabaran mengenai Gerd yang sangat dianjurkan untuk berpuasa. Ternyata selain menyehatkan puasa mampu menghapus Gerd dalam kehidupanmu. 

Namun bila kamu tidak yakin akan hal itu kamu bisa konsultasikan terlebih dahulu pada yang bersangkutan ataulun dokter yang biasa memeriksa kondisimu.