Punya Bisnis, Raisa Ungkap Investasi pada Perempuan Jadi Cara Terbaik

Selain sebagai penyanyi, Raisa juga dikenal sebagai co-founder Juni Records. Istri Hamish Daud ini bercerita awalnya memulai bisnis dengan bekerja bersama manajernya sendiri, Adryanto Pratono atau biasa disapa Boim. 

"Dari awal aku nggak sepenuhnya tanda tangan dengan label. Di album ketiga, aku memberanikan diri untuk merilis lagu di bawah labelku sendiri. Buat aku pribadi, kendalanya adalah kurangnya informasi karena awalnya aku murni dari bidang kreatif. Tapi seiring berjalannya waktu, aku semakin butuh untuk memahami lebih dalam dengan sendirinya," kata Raisa di acara Fortune Indonesia Summi 2025 di The Westin, Kamis (6/2/2025). 

Sebagai label kecil yang baru mulai, Raisa mengaku sempat terbatas dari segi pendanaan. Itu sebabnya, ia dan tim berkomitmen untuk menghasilkan ide kreatif beda dari yang lain. 

"Karena dari awal nggak punya modal besar, makanya dari sisi kreatif harus dimenangkan," lanjutnya. 

Menurut Raisa, bisnis yang dirintis harus berasal dari passion. Dengan begitu, sense of belonging alias rasa kepemilikan akan lebih tinggi, sehingga membuat kita sebagai pemiliknya akan merasa lebih terikat dan menjaga bisnis dengan baik. 

"Kalau sense of belonging kita tinggi, pasti kita nggak mau bisnis kita kenapa-napa, jadi harus ekstra dijaga dan dipertahankan," ujar Raisa. 

Dalam berbisnis, Raisa dan Boim memiliki peran yang cukup besar dalam membagi tugas. Raisa juga dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan yang besar, meski di lain sisi ia juga berstatus sebagai talent. 

"Aku senang sekarang labelnya (Juni Records) bukan sekadar aku tulang punggungnya. Tapi, kami juga punya artis baru. Kami juga mencoba merintis bisnis dari sisi lain, jadi dari segi label pun bisa mengembangkan bisnis ke arah lain," lanjutnya. 

Tak bisa dipungkiri, masih banyak perempuan di luar sana yang takut mengalami kegagalan. Padahal, dari kegagalan itu sendiri, banyak pelajaran yang bisa diperoleh untuk membuat kita semakin berkembang. 

"Menurutku, kita harus menemukan keindahan dari kegagalan itu sendiri. Jadi, prosesnya itu memang sesuatu yang dibutuhkan. Di bisnis, adanya berhasil dan belajar, bukan berhasil dan gagal," ungkap Raisa. 

Menurut Raisa, investasi kepada perempuan maka sama saja dengan berinvestasi ke generasi selanjutnya. Dalam menjalankan bisnis, perempuan banyak memikirkan berbagai aspek yang terkadang tidak terpikirkan oleh orang lain. 

Contohnya, saat melakukan business trip, perempuan berstatus sebagai ibu rumah tangga tanpa perlu ditanya siapa yang akan menjaga anak di rumah, pasti ia sudah memikirkannya lebih dulu. 

"Kalau perempuan sudah berkomitmen untuk berkarier, itu berarti dia memiliki pemikiran yang sudah matang," ungkapnya. 

Demikian informasi mengenai Raisa ungkap investasi pada perempuan jadi cara terbaik. Kalau Mama sendiri tertarik berbisnis nggak, nih?