7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan di Area Kemaluan, Termasuk Cukur Bulu!

Ada hal-hal yang sebaiknya dihindari agar penis dan vagina tetap sehat

12 Juli 2023

7 Hal Tak Boleh Dilakukan Area Kemaluan, Termasuk Cukur Bulu
Pexels/chuanyu2015

Kesehatan area kemaluan tak hanya penting untuk perempuan, tetapi juga laki-laki. Pasalnya menjaga area kemaluan yang sehat akan membantu kita lebih nyaman. Untuk pasangan hal ini juga bisa meningkatkan seks di ranjang lho.

Ada banyak perawatan yang berkembang untuk area kemaluan. Namun, ternyata beberapa diantaranya tidak direkomendasikan bahkan dilarang.

Berikut Popmama.com rangkum hal yang tak boleh dilakukan di area kemaluan, jangan salah!

1. Mencukur bulu vagina sampai habis

1. Mencukur bulu vagina sampai habis
Freepik

Rambut kemaluan berguna untuk melindungi vulva dari bakteri dan virus. Kulit kemaluan yang sensitif akan dilindungi oleh rambut halus ini dari gesekan saat berhubungan seks.

Selama dibersihkan secara teratur, rambut kemaluan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Banyak preferensi soal ini bergantung kenyaman orang tersebut. Namun, para ahli sepakat kalau bulu kemaluan sebaiknya tak dicukur sampai habis.

Dikutip dari Moreland Obgyn, mencukur habis bulu kemaluan bisa menyebabkan luka bakar, kemerahan, gatal saat rambut tumbuh kembali. Selain itu, infeksi rambut yang tumbuh ke dalam juga jadi salah satu risikonya.

2. Jangan menghilangkan bulu kemaluan dengan bahan kimia

2. Jangan menghilangkan bulu kemaluan bahan kimia
Freepik/Jcomp

Saat ini banyak beredar di pasaran mengenai krim penghilang bulu. Namun, untuk bisa digunakan di area kemaluan harus dipikir dua kali. Karena ada sejumlah risiko yang bisa menyertai.

Kulit sekitar vulva pada vagina sangat sensitif, ini bisa menyebabkan rasa terbakar hingga iritasi. Akibat luka yang ditimbulkan itu dapat membuat bakteri masuk ke vagina.

Editors' Pick

3. Menggunakan cairan pembersih setiap hari

3. Menggunakan cairan pembersih setiap hari
healthshots.com

Penjualan produk pembersih kewanitaan semakin banyak pilihan. Keunggulan dari produk ini bisa membuat vagina jadi lebih bersih, wangi, dan juga sehat.

Namun, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Permata Bekasi (RSPB), dr. Duma Mauliyasari Sp. DV mengatakan justru cairan pembersih ini memiliki risiko. Salah satu yang paling umum adalah keputihan.

"Vagina yang sehat memiliki mekanisme alami dalam membersihkan vagina itu sendiri. Sehingga, tidak perlu menggunakan sabun tertentu," ungkap dr Duma kepada Popmama.com.

Menjaga kebersihan vagina tidak harus menggunakan sabun khusus untuk area kewanitaan. Untuk membersihkan area vagina sebenarnya cukup menggunakan air mengalir setiap hari.

"Membersihkan area kewanitaan sebenarnya cukup dengan membasuh menggunakan air bersih yang mengalir, dari depan vagina ke arah belakang anus. Hanya di bagian bibir vagina (vulva) saja ya, tidak boleh sampai ke dalam (liang vagina). Setelah itu keringkan vagina," jelasnya.

4. Menggunakan pembalut dan tampon yang memiliki aroma

4. Menggunakan pembalut tampon memiliki aroma
Freepik

Menstruasi menjadi siklus bulanan yang dialami perempuan. Saat menstruasi tubuh mengalami perubahan hormon. Pada masa ini vagina perempuan juga lebih mudah terserang bakteri.

Dikutip dari Moreland Obgyn hindari menggunakan tampon, pembalut yang beraroma selama menstruasi. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan pantyliner sehari-hari, hindari yang memiliki aroma.

Untuk menjaga kebersihan vagina, selama menstruasi ganti tampon 4-5 kali sehari. Itu juga berlaku untuk pantyliner ya. Jangan lupa cuci atau bersihkan area vagina secara teratur selama menstruasi.

5. Hindari douching hingga scrub khusus yang beraroma

5. Hindari douching hingga scrub khusus beraroma
self.com

Saat ini banyak produk di pasaran untuk 'mempercantik' tampilan vagina dan area sekitarnya. Salah satunya adalah lulur khusus yang menghilangkan lipatan area hitam di daerah kemaluan.

Ternyata penggunaan lulur khusus, sabun beraroma hingga douching dapat membuang keseimbangan pH alami dan menyebabkan infeksi.

6. Tidak mencuci penis secara teratur

6. Tidak mencuci penis secara teratur
Pixabay/Darko Djurin

Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa cara seseorang bisa menjaga penis tetap sehat. Laki-laki harus membersihkan penis mereka setidaknya sekali sehari menggunakan air mengalir atau sabun khusus. Adapun bagian penis yang harus dibersihkan adalah:

  • Rambut kemaluan
  • Skrotum
  • Area antara kaki dan skrotum
  • Batang penis
  • Area di bawah kulup (jika tidak disunat)

Mencuci penis juga sebaiknya dilakukan sebelum berhubungan seks. Ini bisa meningkatkan pengalaman seks yang lebih baik untuk pasangan karena penis sehat dan bersih.

7. Jangan menggunakan sabun kemaluan beraroma untuk penis

7. Jangan menggunakan sabun kemaluan beraroma penis
Freepik/Freepik

Vagina sudah memiliki mekanisme alami untuk membersihkan dirinya sendiri. Namun, perempuan juga harus membersihkan vagina menggunakan air mengalir dengan benar.

Hal ini juga berlaku untuk penis. Tidak ada sabun khusus membersihkan penis. Namun, para dokter berpendapat bahwa cairan pembersih biasanya mengandung antiseptik sehingga jika digunakan secara sering akan mengganggu mekanisme alami pembersihan vagina tersebut.

Apa efeknya jika digunakan untuk laki-laki? Pada laki-laki para dokter berpendapat cairan tersebut tidak berpengaruh terlalu banyak, hanya saja pada beberapa kondisi ada yang sensitif terhadap cairan ini.

Jika ingin menggunakan sabun pembersih hindari yang memiliki aroma. Karena menggunakan sabun abrasif atau sangat wangi bisa mengiritasi kulit penis.

Itulah tadi hal yang tak boleh dilakukan di area kemaluan. Yuk, lebih rajin lagi untuk bisa merawat area kemaluan dengan baik!

Baca juga:

The Latest