Edema Makula Diabetik: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan

Edema makula diabetik (DME) merupakan komplikasi diabetes yang membahayakan mata

6 November 2023

Edema Makula Diabetik Definisi, Gejala, Penyebab, Cara Pencegahan
Freepik/user18526052

Secara global, terdapat 2 miliar orang yang penglihatannya mengalami gangguan. Di Indonesia, diperkirakan terdapat 8 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan. Salah satu penyebabnya adalah DME (Edema Makula Diabetik).

Hal ini jelas sungguh disayangkan, karena 90% dari kasus gangguan penglihatan dapat dicegah atau diobat. Termasuk pada kasus DME yang pada saat ini umumnya diobati dengan terapi anti VEGF.

Lantas, apa sebenarnya edema makula diabetic dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com rangkum lebih lanjut.

1. Apa itu edema makula diabetik?

1. Apa itu edema makula diabetik
Freepik/Master1305

Edema makula diabetik merupakan kondisi menebalnya retina akibat penumpukan cairan di dalam mata. Penyakit dengan nama lain diabetic macular edema (DME) ini merupakan bagian dari komplikasi diabetes retinopati diabetik.

Penyakit mata ini terbilang serius karena bisa menyerang pasien dengan Diabetes Melitus. DME terjadi ketika kebocoran cairan terjadi ke makula dan menyebabkan pembengkakan. Cairan di makula dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah alias kebutaan.

2. Penyebab seseorang terkena edema makula diabetik

2. Penyebab seseorang terkena edema makula diabetik
Freepik/cookie-studio

Penderita diabetes erat kaitannya dengan komplikasi diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat membuat pembuluh darah retina melemah.

Pembuluh darah yang sangat kecil inilah menjadi rusak, melebar di luar kendali, dan mengeluarkan cairan ke dalam retina. Cairan yang bocor dari pembuluh darah bisa menyebabkan pembengkakan pada retina.

Tanpa penanganan tepat, pembengkakan bisa menganggu fungus makula dan fovea yang berperan penting dalam mekanisme penglihatan. Itu sebabnya, penyakit mata satu ini bisa diderita oleh siapa pun tanpa mengenal usia.

“Tak hanya usia tua, diabetes juga bisa diperoleh para generasi muda karena faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan. Bahkan, diabetes di usia muda itu akan lebih parah. Makanya, banyak komplikasi diabetes berujung pada penglihatan yang bermasalah,” kata Dr. dr. Elvioza, SpM(K), Dokter Spesialis Mata Konsultan Vitreoretina dan Direktur Layanan Vitreoretina, JEC Eye Hospitals & Clinics di acara PT Roche Indonesia ‘Inovasi Untuk Mencegah Hilangnya Penglihatan’, Kamis (2/11/2023).

Perlu diketahui pula bahwa ada kelompok rentan yang membuat risiko penyakit ini menjadi lebih besar, berikut faktor-faktornya:

  • Berusia 20-79.
  • Memiliki kontrol glikemik yang buruk.
  • Memiliki riwayat hipertensi.
  • Menderita diabetes lebih dari 15 tahun.
  • Kadar kolesterol dan/atau trigliserida yang tinggi (dislipidemia).
  • Riwayat peradangan pada mata (uveitis).
  • Riwayat operasi mata atau terapi panretinal photocoagulation (PRP).

Editors' Pick

3. Gejala pasien edema makula diabetik

3. Gejala pasien edema makula diabetik
Freepik/kamranaydinov

DME mempunyai gejala yang beragam, tergantung seberapa parah penumpukan cairan serta apakah penyakitnya sudah berdampak pada fovea. Fovea (bintik kuning) merupakan bagian dari makula yang bertanggung jawab terhadap ketajaman penglihatan.

Beberapa pasien tidak mengalami gangguan penglihatan lansgung karena edema makula diabetik yang dialami baru memasuki tahap awal. Berikut gejala pasien DME:

  • Melihat tepi dan garis lurus tampak bergelombang.
  • Sulit membedakan warna.
  • Memiliki area gelap dan kosong di tengah penglihatan.
  • Kesulitan dalam membaca.
  • Penglihatan kabur atau terdistorsi.

4. Cara mendiagnosis pasien DME

4. Cara mendiagnosis pasien DME
Freepik/freepik

Dalam proses diagnosa Edema Makula Diabetik (DME), seorang dokter spesialis mata akan melakukan serangkaian pemeriksaan.

Langkah ini melibatkan tes untuk mengukur fungsi mata, mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan pada pembuluh darah, dan memberikan informasi tentang jumlah cairan yang terkumpul di retina.

Sebelum menjalani serangkaian tes ini, pasien akan diberikan tetes mata yang bertujuan untuk melebarkan pupil mata. Obat tetes mata akan diberikan oleh perawat dengan jarak waktu 10 hingga 15 menit, sehingga pupil mata menjadi cukup lebar.

Tindakan tersebut juga memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam mata dengan lebih jelas. Berikut adalah beberapa pemeriksaan mata yang akan dilakukan dalam rangka mendiagnosis edema makula diabetik:

  • Tes ketajaman visual: dokter akan meminta pasien membaca deretan angka dan huruf yang ukurannya semakin kecil dari atas ke bawah.
  • Amsler Grid: pasien akan memerhatian gambar kotak-kotak dengan titik di tengahnya. Dari sini, dokter dapat melihat apakah kemampuan penglihatanmu masih normal atau justru terganggu.
  • Foto fundus: dokter akan mengambil gambar mendetail retina untuk mendeteksi kelainan pada pembuluh darahnya.
  • Optical coherence tomography (OCT): prosedur melibatkan penggunaan gelombang cahaya guna mendeteksi pembengkakan pada retina.
  • Angiografi mata: dokter akan menyuntikkan cairan pewarna ke lengan dan melihat alirannya pada retina.

Pada dasarnya, cek mata untuk mendiagnosis DME tidak akan menimbulkan efek samping. Namun, kemungkinan mata akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya usia ditetesi obat pembesar pupil. Hal tersebut termasuk wajar dan akan membaik dalam beberapa jam.

5. Apakah pasien DME sudah pasti mengalami kebutaan? Ini kata dokter!

5. Apakah pasien DME sudah pasti mengalami kebutaan Ini kata dokter
Popmama.com/Sania Chandra

Dr. dr. Elvioza menjelaskan bahwa pasien yang mengalami DME kemungkinan besar akan mengalami kebutaan jika tidak diobati dengan baik. Itu sebabnya, penanggulangan risiko sangat dibutuhkan sedini mungkin.

“Pasien DME hampir dipastikan akan mengalami kebutaan. Karena sebelum adanya inovasi penyembuhan, sebagian besar pasien di negara maju mengalami kebutaan. Setelah adanya inovasi pencegahan, barulah penglihatan bisa diselamatkan,” kata Dr. dr. Elvioza.

“DME ini adalah komplikasi dari diabetes melitus. Jadi, bisa ditarik kesimpulan kalau diabeles melitus tidak terkontrol dengan baik, pasti nggak akan terkena DME. Mengontrol diabetes bisa menggunakan obat, melakukan diet, perhatikan pola makan, dan banyak lagi,” lanjutnya.

6. Pengobatan edema makula diabetik

6. Pengobatan edema makula diabetik
Freepik/pressfoto

Terdapat beragam metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh pasien penderita edema makula diabetik. Dokter akan menyesuaikan pengobatan yang tepat dengan kondisi pasien, Berikut beberapa jenis pengobatan yang tersedia:

1. Terapi laser

Pengobatan dengan menggunakan teknik laser dapat dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki pembuluh darah yang mengalami kerusakan atau kebocoran. Selain itu, terapi laser juga memiliki fungsi pencegahan terhadap pembentukan pembuluh darah yang abnormal di sekitar retina.

Terapi laser secara berkala mampu menjaga kemampuan penglihatan dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan beberapa sesi terapi untuk mencapai hasil yang optimal.

2. Penyuntikan obat ke dalam mata

Terdapat dua jenis obat yang digunakan untuk mengatasi edema makula diabetik, yaitu anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) dan steroid. Anti-VEGF membantu mengurangi pembengkakan dan menghindari pembentukan pembuluh darah yang dapat merusak retina.

Pada sejumlah kasus, dokter mata dapat mempertimbangkan penggunaan obat steroid, yang berperan dalam mengurangi pembengkakan di retina dan meningkatkan kualitas penglihatan.

Penggunaan obat steroid biasanya menjadi opsi ketika pengobatan dengan anti-VEGF tidak memberikan hasil yang memadai.

7. Cara mencegah edema makula diabetik

7. Cara mencegah edema makula diabetik
Freepik/freepik

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko edema makula diabetik:

  • Memeriksakan mata ke dokter secara rutin.
  • Menjalani pola makan sehat dan berolahraga secara rutin.
  • Melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.
  • Mengonsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter.
  • Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah dalam rentang yang normal.
  • Tidak mengabaikan gejala apa pun yang timbul pada matamu.

Demikian informasi seputar edema makula diabetik mulai dari gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya. Jika kamu sudah mengalami gejalanya, segera kunjungi dokter untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest